Pendidikan Dalam Arus Perubahan

Oleh : Sahroni, S.Pd.I., M.Pd *)

Pandemi Covid-19 telah berdampak besar pada sejumlah sektor kehidupan, bukan hanya kesehatan dan ekonomi, melainkan juga pada dunia pendidikan dan mempengaruhi perilaku manusia secara umum. Yang sedang dilakukan saat ini hanya melakukan proses pendidikan pembatasan interaksi dan pertemuan fisik dan kalaupun diperlukan pertemuan tatap muka hanya dibatasi tidak sampai setengah jumlah semestinya. Namun di sisi lain, pandemi Covid-19 juga merupakan sebuah ujian bagi ketangguhan bangsa untuk mengukur sejauh mana bangsa Indonesia mampu menghadapi tekanan di segala bidang, termasuk ketangguhan dunia pendidikan Indonesia. Dan momen HUT Kemerdekaan seperti sekarang ini seharusnya kesungguhan dan komitmen Bangsa Indonesia dibuktikan.

Dalam Konferensi Forum Rektor Indonesia (FRI) Tahun 2021, Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa pandemi Covid-19 juga membuka langkah-langkah inovatif yang bisa dilanjutkan nantinya setelah pandemi usai.

“Kita memang harus berjuang membebaskan rakyat Indonesia dari ancaman Covid-19. Tetapi, masih banyak langkah-langkah inovatif yang muncul karena pandemi ini. Kita harus semakin mengembangkannya. Kita teruskan di pascapandemi nanti,” ujar Presiden Joko Widodo sebagaimana ditayangkan di saluran YouTube Sekretariat Presiden.

Baca juga : TETAP MERDEKA DAN TERUS BERJUANG | HUT RI KE-76

Menurut Presiden, pandemi Covid-19 merupakan rangkaian serial disrupsi dan menambah disrupsi yang sebelumnya dipicu revolusi industri 4.0. Perubahan tatanan sosial, budaya, ekonomi, politik, mengalami perubahan besar akibat revolusi industri 4.0. Teknologi cloud computing, internet of things, artificial intelligence, big-data analytics, advanced robotics, hingga virtual reality telah membawa perubahan di semua bidang. Sedangkan di sektor dunia pendidikan telah terdisrupsi besar-besaran dan dituntut melakukan edutech (edukasi berbasis penggunaan teknologi),” jelasnya.

Terkait hal tersebut, Presiden berpandangan bahwa lembaga pendidikan mau tidak mau harus memperkuat posisinya sebagai edutech institutions. Menurutnya, teknologi paling dasar adalah pembelajaran memanfaatkan teknologi digital.

Pembelajaran digital bukan hanya digunakan untuk memfasilitasi pengajaran tetapi juga memfasilitasi siswa-siswi untuk belajar kepada siapa pun, di mana pun, dan tentang apa pun. Pembelajaran dari para praktisi, termasuk mengakses jurnal-jurnal penelitian sangat penting untuk difasilitasi. Pemanfaatan website sekolah dan media sosial sebagai saluran komunikasi perlu lebih dikembangkan, karena untuk mengetahui semuanya saat ini tinggal sekali klik.

Dalam momen kemerdekaan yang ke 76, dunia pendidikan harus menjadi dinamo dalam mencari solusi-solusi atas permasalahan kebangsaan, harus bersikap untuk kemanusiaan dan kemajuan bangsa, memecahkan masalah-masalah sosial dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan inovasi secara berkelanjutan. Perspektif menumbuh-kembangkan peserta didik yang memiliki kecakapan agar mampu bersaing di masa depan perlu ditingkatkan. Selain yang utama memperkokoh karakter kebangsaan berdasarkan Pancasila dan nilai-nilai keagamaan.

Tugas-tugas lembaga pendidikan saat ini tampak berat karena dipacu oleh waktu dan arus perubahan, namun hal itu akan lebih ringan jika kita bersedia untuk terbuka dan saling berkolaborasi serta melakukannya dengan cara-cara baru. Bagaimanapun, salah-satu tujuan pendidikan adalah mempersiapkan calon generasi penerus bangsa yang cakap dan mampu beradaptasi dengan perubahan jaman.

Dirgahayu Republik Indonesia ke-76

*) Kepala MTs. Miftahul Ulum 2 Bakid

Leave a Reply