Nafas Terakhir

Karya : Tri Novtia Angelika *)

Kriiiiiiiing………
Bell pun berbunyi, anak anak yang lain pun langsung masuk ke dalam kelasnya masing masing dan menunggu guru yang akan mengisi mata pelajaran. Setelah lama menunggu guru pun masuk ke dalam kelas dan memulai pelajaran, satu persatu anak-anak diberi pertanyaan.

‘’Ada yang tidak mengerjakan tugas minggu kemarin?” tanya pak Miko ke anak anak
Anak-anak pun yang awalnya ramai seketika diam semua. Satu persatu buku dicek, mulai bangku depan sampai bangku paling belakang dicek kayaknya aman aman aja, pas ngecek banggu nomor dua pas di sebelahnya Mirza pak Miko pun langsung tatapan mukanya berbeda.

‘’Kamu nngak mngerjakan? tanya pak Miko’
‘’Mmmmm maaf pak” ujar Mirza
‘’Kamu ngapain aja di rumahmu? Sudah satu minggu lo kok masih belum selesai aja?’’ Ujar pak Miko sembari menatap Mirza
‘’Mmmm maaf pak’’
‘’Oke saya kasih kesempatan satu kali lagi ya, kalo sampai kamu lakukan lagi saya tidak akan segan-segan mengeluarkan kamu dari sekolah ini.
‘’iya pak makasij’’ jawab Mirza

Setelah itu bell pulang pun berbunyi anak-anak yang lain pun pulang. Namun tidak dengan Mirza, yang terus membaca buku pelajaran di kelas, tanpa teman pun Mirza bisa.
10 menit kemudian……….

Triiiiiiiiing…Triiiiiing….Triiing
HP Mirza pun berbunyi, Mirza yang lagi tertidur pulas pun tidak mendengar apa-apa. Hp pun terus berbunyi setelah sekian lama Mirza pun terbangun dari tidurnya. Mirza pun tekerjur saat melihat banyak log panggilan tak terjawab dari ibunya.

Mirza pun langsung beregas pulang dan tanpa melihat jam. Setelah sampai di Taxi Mirza pun melihat jam ternyata sudah ham 05.00 sore Mirza pun terkejut, sesampainya di rumah, Mirza pun langsung membersihkan badannya dan bersiap-siap untuk makan malam. Sembari menggu Adzan Maghrib Mirza pun melihat Hp dan membuka WA, ternyata Mirza menjadi bahan pergunjingan sama teman kelasnya gara gara masalah tadi siang di kelas.

Mirza yang membaca chatan tema-temannya dengan yang lain. Mirza pun sakit hati dan menangis. Setelah itu Mirza tertidur dan lagi lagi Mirza tertidur hingga pagi. Setelah melihat jam ternyata udah pukul 06:00. Mirza pun langsung bergegas mandi dan mengantar ibunya yang lagi sakit. Meskipun udah mepet jamnya Mirza pun tidak perna patah semangat, setelah sampek di RS Mirza pun membawa ibunya ke ruang isolasi ternyata ibuya Mirza haus rawat inap sampai bener benar-benar sembuh.

Mirza yang mendengar kabar itu langsung lemas, demi kesembuhan ibunya Mirza harus bekerja menggantikan ibunya, pekerjaan bunya yaitu tukang laundry setiap mau berangkat sekola Mirza pun harus menjemur baju baju pelanggan. Setelah selesai semua Mirza pun harus bersiap-siap untuk sekolah. Setiap mau berangkat sekolah Mirza pun harus memasak untuk ibunya,biasanya Mirza berpikir apa yang harus iya masak hari ini uang orng yang laundry pun banyak yang belum bayar. Ada yang bayar tapi kadang ya nyicil, setelah selesai semua pekerjaan rumah selesai Mirza pun langsung berangkat sekolah.

Sesampainya di Sekolah…………..

Tanpa Mirza sadari ternyata Mirza sudah tertinggal jam pertama,tanpa rasa ragu Mirza pun masuk ke dalam kelas dan seperti biasa iya mengucapkan salam

‘’Assalamualaikum…maaf pak saya terlambat lagi” ujar Mirza ke pak Miko
‘’Waalaikum Salam…knpa kamu kok terlambat? Bukannya terlambat itu adalah kesalahan besar ya? kamu udah kelas 3 SMK loh masak masih ndak ngerti aja kamu? di TK, SD, SMP diajarin apa sich kok masih nggak tahu aja jika murid yang terlambat itu adalah murid yang melanggar peraturan sekolah? Jawab jangan diam saja! ujar pak Miko sambil marah

‘’Mmm maaf pak Miko’’
‘’Kamu saya kasih kesempatan sekali lagi, jika kamu masi mengulanginya lagi maka saya tidak akan segan segan menghukum kamu’’
‘’ iya pak, makasih pak ya’’
‘’iya wes cepat duduk sana, terus langsung mengerjakan tugas yang ada di papan’’
‘’iya pak Miko’’

Keesokan Harinya………

Bell berbunyi…
Jam pelajaran sudah mau di mulai, lagi lagi Mirza terlambat. pak Miko pun datang dan mengabsen satu per satu anak yang ada di kelas,
‘’Mirza Zalfa Aulian kemana?t anya pak Miko’
‘’ndak tau pak” ujar sekelas kompak
‘’saya nggak akan memulai pelajaran apabila Mirza belum dating. Saya kalo ngomong ndk main-main lo ya kalo saya nggak mau mengisi materi gara-gara ada yang belum datang ya nggak mau wes” ujar pak Miko sambil menyatuhkan alisnnya’
‘’tunnggu Mirza datang baru saya mau memulai pelajaran ‘’

Satu jam kemudian……..

Tok tok “ maaf pak saya telat lagi” ujar Mirza
Tanpa berkata kata pak Miko pun langsung menyuruh duduk Mirza. Mirza pun merasa aneh dengan perlakuan pak Miko yang biasasanya mengamuk klo ada muridnya yang terlambatt tapi anehnya hari ini pak Miko pun tersenyum melihat Mirza dan dengan sopan menyuruh Mirza duduk.
‘’Silahkan duduk Mirza” ujar pak Miko sembari tersenyum
Mirza pun langsung duduk dan mengerjakan tugas di papan, setelah sekian lama bell pulang pun berbunyi…..

Keesokan Harinya………..
Bell masuk pun berbunyi….
Pak Miko pun datang dan seperti biasa mengabsen nama anak anak, dan tidak seperti biasanya pak Miko terdiam seperti ini
‘’saya tidak akan memulai pelajaran jika Mirza masih belum datang’’
Jam ke1 sampek jam ke 3 ternyata Mirza belum juga datang pak Miko pun membanting spidoll yang di pegangnya ke arah bangku Mirza dan berkata
‘’murid nggak bisa diuntung sudah disabarin masih aja melunjat,’’
bell pulang un berbunyi, ternyata Mirza ndak masuk

Keesokan Harinya…………..
Mirza pun tak kayak biasanya, yang biasanya selalu terlambat dan sekarang berangkat paling awal, teman-teman pun terkejut melihat Mirza yang sudah berada di tembat duduknya.

Bell pun berbunyi…….
Jam pelajaran pun dimulai, seperti biasa pak Miko pun mengapsen siswa-siswinya dengan terlaten. Setelah tepat di bsen paling belakang pak Miko pun lngsung memanggil Mirza dengan menggunakan nada keras

‘’MIRZAAAAAAAAA’’
Seketika Mirza pun tekerjut mendengan suara pak Miko yang sangat keras
‘’MAJU KAMU MIRZA” Dengan nada tinggi pak Miko memanggil Mirza. Tanpa ada rasa takut Mirza pun maju dan menceritakan semuanya.

Mirza Pun Menceritakan Semuanya
“Hari pertama saya terlambat masuk karna ibu saya sakit jadi saya harus membantu pekerjaan ibu saya dan membersikan rumah dan memasak untuk ibu saya. Hari kedua saya telat masuk karena ibu saya di bawa ke RS dan saya harus merawat ibu saya terlebih dahulu sebelum berangkat sekolah, karena bagi saya yang paling berharga dan penting itu adalah ibu saya. Hari ketiga saya tidak masuk karna……….Mirza pun meneteskan air matanya, karena ibu saya …….

‘’Kenapa Ibumu Mirza?” Tanya pak Miko ke Mirza
‘’ibu saya meninggal, jadi saya harus mengntar ibu saya ke rumah barunya…….’’
Setelah mendengar itu pak Miko pun langsung meteskan air mata. Teman-teman pun yang tadinya mau melempar Mirza dengan kertas seketika mereka menjatuhkan kertas itu ke lantai dan mengucapkan maaf kepada Mirza.
Dengan rasa kesal Mirza pun berkata “ayo yang mau lempar aku silahkan lempar aja ayo kenapa kalian diam semua ayo lempar. Kalau bukan karena keinginna Almarhum orang tua saya yang menginginkan saya menjadi dokter mungkin saya dari dulu sudah berhenti dari sekolah ini.

Pak Miko pun meminta maaf ke Mirza ‘’Mirza pak Miko minta maaf ya, pikir bapak kamu terlambat dan tidak masuk itu karena bolos sekolah, ternyata kenyataannnya tidak sesuai dengan pikiran saya. Bapak minta maaf ya nak. Insya Allah kalo bapak punya waktu bapak berjanji bakalan main ke makan ibu kamu sekaligus meminta maaf atas perlakuan saya ke kamu. Bapak sangat-sangat meminta maaf sekali sama kamu ya nak. Mirza mau nggak maafin bapak mau ya nak?

‘’iya pak sebelum bapak dan kalian minta maaf saya sudah memafkan kalian,
Seetelah itu Mirza pun berhenti sekolah dan mencari uang dan merantau ke luar negeri.

*) Siswi Kelas 9 MTs. Miftahul Ulum 2 Bakid

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *