Kedudukan Ibu dalam Islam (Memperingati Hari Ibu 22 Desember 2022)

Oleh : Dr. (Can) Zainuddin, M.Pd *)

Islam memandang ibu sebagai pusat dan sumber kehidupan. Dari ibu muncullah kehidupan yang menjiwai dunia. Dalam hadits Al-Jannatu Tatha Aqdam Al-Ummhati diriwayatkan oleh Ibnu ‘Addi Al-Kamil dari jalan Musa bin Muhammad al-Maqdis dari Ibnu Abbas, Nabi Muhammad SAW pernah bersabda: “Surga itu (berada) di telapak kaki ibu, dari jalur manapun masuk dan dari jalur manapun pula keluar”.

Selain itu, Imam Thabarani dalam Ensiklopedia Hadits atau “Al-Mu’jam Al-Kabir” dalam riwayat yang baik bahwa Imam Al-Hakim menjelaskan bahwa Imam al-Dzahabi menerima dan Imam al-Mundziri mengakui menyebutkan hadits Muawiyah bin Jahimah adalah dikatakan. pernah bertemu Nabi dan menyatakan ingin ikut berperang. Nabi bertanya, “Apakah kamu masih punya ibu?”. Ia menjawab, “Ya, masih”. Nabi lantas mengatakan,”Temani dan berbaktilah kepadanya. Karena surga ada di bawah kakinya”.

Syeikh Muhammad Syeikh al-Ghazali dalam As-Sunnah an-Nabawiyyah Baina ahl Al-Fiqh wa ahl al-Hadits mengatakan, “Seorang ibu adalah semilir angin sejuk yang menghembuskan nafas kedamaian dan kasih sayang ke seluruh ruang kehidupan. Ia sangat berpengaruh dalam pembentukan manusia yang baik”. Tidak berhenti sampai di situ, dalam Islam ibu lebih dihormati daripada ayah. Hal ini diriwayatkan oleh Nabi Muhammad SAW ketika ditanya oleh seorang sahabat.

Baca Juga

MENJADI GURU SUKSES MENURUT AL-QUR`AN (REFLEKSI HARI GURU NASIONAL 2022)

Dalam Hadis Shahih Bukhari dan Muslim disebutkan, “Siapakah orang yang paling utama mendapat perlakuan yang baik?”, Nabi menjawab, “Ibumu“. “Sesudah itu?” Nabi mengatakan, “Ibumu”. “Lalu setelah itu?”. Nabi sekali lagi menegaskan, “Ibumu”. “Kemudian?”. Baru Nabi mengatakan, “ayahmu”. Pernyataan Nabi di atas merupakan penjelasan dari QS Luqman ayat 14 yang berbunyi, “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang, ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang terus semaki lemah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada ibu bapakmu, hanya kepada-Ku lah kembalimu”.

Selamat Hari Ibu 22 Desember 2022

Ringkasnya. Kebesaran dan kemuliaan Ibu sehingga menjadi istimewa diantaranya:

  1. Tujuan utama menjadi seorang ibu dalam Islam adalah menjadi sosok yang mulia dihadapan Allah, dengan karunia menghidupi keluarga dan menggendong bayi hingga lahir. Meskipun tetap merupakan pilihan Allah. Artinya tidak semua wanita bisa mendapatkan keistimewaan ini. Oleh karena itu, keibuan adalah suatu keharusan untuk disyukuri dan dibahagiakan, selain itu juga terdapat keutamaan doa seorang ibu yang dengan mudah diijabah. (QS. Al Ahqaf:15)
  2. Ibu juga telah diberi kuasa Tuhan untuk tetap kuat dalam segala situasi saat merawat bayi. Tentu tidak mudah karena tubuh harus menggendong satu orang bahkan terkadang beberapa dan melakukan fungsi yang berbeda-beda. Tanpa kuasa Allah, hal ini tidak akan terjadi. (QS. Luqman : 14)
  3. Seseorang tidak boleh menyakiti ibu karena ibu telah banyak berkorban sejak mengandung, melahirkan hingga mencurahkan kasih sayang, membesarkan dan merawat anak hingga tumbuh besar serta mengurus tanggung jawab anak. (Shahih Bukhari : 1407)
  4. Membahagiakan ibu lebih baik dari apapun. Dalam segala hal seseorang harus terlebih dahulu meminta restu ibu, atau paling tidak meminta doa yang baik darinya, agar segala urusan menjadi berkah. (Shahih Abu Daud: 2528)

Jadi. Selama keduannya masih bernafas. Khususnya Ibu, jangan kita sakiti….

Happy Mothers Day…..

*) Guru MTs. Miftahul Ulum 2 Bakid yang sedang Menempuh Studi Program Doktoral di UINSA Surabaya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *