Ramadhan Melatih Kita Untuk Bersabar | Dirosah Virtual Ramadhan 1444 H

Oleh Muhammad Ismail, S.Pd *)

Ada begitu banyak hikmah dari pelaksanaan ibadah puasa (shaum) di bulan Ramadhan. Saya akan menyebut satu contoh saja. Bahwa, puasa dapat menjadikan orang yang menjalankannya dengan benar menjadi sehat. Para ahli kedokteran mendukung hadits ini dengan argumen ilmiah. Di luar bulan Ramadhan, kita sering mengkonsumsi makanan dan minuman secara berlebihan melebihi kebutuhan tubuh kita. Konsekuensinya organ pencernaan kita dipaksa bekerja keras mencerna makanan dan minuman yang kita konsumsi secara berlebihan. Akibat dari “diforsir” organ pencernaan kita menjadi cepat “rusak”. Saat puasa, organ pencernaan kita “di service” karena untuk beberapa jam diistirahatkan dari aktifitas mencerna, sehingga kualitasnya dapat kembali optimal.

Kini kita berada di bulan Ramadhan yang disebut juga dengan syahrus shabr, bulan kesabaran. Dikatakan demikian karena pada bulan ini umat Islam dilatih untuk bersabar melalui ibadah puasa. Menahan lapar adalah latihan sabar. Menahan dahaga adalah latihan sabar. Menahan untuk tidak berhubungan suami istri di siang hari bulan Ramadhan adalah latihan sabar. Menahan agar tidak marah adalah latihan sabar. Menahan untuk tidak mengumpat adalah latihan sabar. Rasul SAW bersabda :

وَالصَّوْمُ نِصْفُ الصَّبْرِ

Puasa itu setengah sabar (HR. Tirmidzi)

Sabar berasal Bahasa Arab ,dari kata “sobaro-yasbiru” yang artinya menahan.
Menurut istilah, sabar adalah :Menahan diri dari kesusahan dan menyikapinya sesuai syariah dan akal, menjaga lisan dari celaan, dan menahan anggota badan dari berbuat dosa lainnya. Lalu bagaimanakah Ciri-ciri orang sabar.?

Orang yang sabar biasanya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  1. Senantiasa mengalah demi kebaikan, ciri-ciri orang yang sabar yang pertama ialah tidak suka memaksakan kehendaknya kepada orang lain. Justru orang yang sabar lebih suka mengalah. Misal, jika ada perbedaan pendapat dengan orang lain, orang yang sabar lebih lebih suka mengendalikan dirinya dari pada berdebat dengan orang lain.
  2. Mudah memaafkan, ciri-ciri orang yang sabar selanjutnya ialah mudah memaafkan orang lain yang berselisih dengan dirinya. Orang yang sabar selalu memiliki cara untuk memaafkan orang lain, karena orang sabar memiliki kemampuan untuk berfikir lebih dewasa dan tidak emosional. Bukan hanya itu, orang sabar cenderung selalu dapat melihat sisi positif dari sebuah kejadian.
  3. Bukan pendendam, orang yang sabar sadar sepenuhnya bahwa ia tidak memilki kendali atas perilaku, perkataan maupun presepsi orang lain, begitu juga dengan kesalahan orang lain. Orang sabar biasanya tidak memiliki niat buruk maupun niat untuk membalas dendam. Sebaliknya, mereka akan selalu menjalin hubungan yang baik dengan orang lain.
  4. Rasional dalam bertindak, selalu berfikir secara rasional sebelum mengambil keputusan maupun dalam bertindak. Orang yang sabar akan terhindar dari tindakan-tindakan yang gegabah dan cenderung akan merugikan dirinya sendirinya. Mereka akan memikirkan semua keputusan dan tindakannya secara matang. Sehingga mereka lebih berhati-hati.
  5. Tidak egois, orang sabar juga tidak memikirkan dirinya sendiri, apalagi sampai merugikan orang lain. Bahkan, mereka sering mendahulukan kepentingan orang lain dari pada kepentingannya sendiri.   

Apakah manfaat menjadi orang yang sabar?

Menurut saya, manfaat menjadi orang yang sabar ada banyak sekali, diantaranya :

  1. Mudah menyelesaikan suatu permasalahan, karena biasanya orang sabar dalam berfikir selalu tenang.
  2. Jarang mempunyai konfik dengan orang lain
  3. Tidak mudah kaget dan tidak mudah panik dalam menghadapi suatu masalah
  4. Tidak mudah terpancing amarah
  5. Memiliki kesehatan mental yang lebih kuat, karena lebih sedikit stress.

Berikut merupakan manfaat sabar untuk kesehatan, di antaranya:

  1. Mencegah penyakit,
  2. Menghindari stress,
  3. Meningkatkan produktivitas bekerja
  4. Mencegah kerusakan DNA
  5. Hidup tentram dan damai

Bagaimanakah cara melatih kesabaran?

Yang sering saya lakukan melatih kesabaran dengan, antara lain:

  1. Relaksasi, relaksasi merupakan salah satu cara sederhana untuk melatih kesabaran kita. Cukup tarik nafas dan buang secara perlahan, lakukan rangkaian ini selama 3 sampai 4 detik dan buat jeda sebelum mengambil nafas berikutnya.
  2. Melihat suatu kejadian dari sisi yang lain, misal ketika kita sedang mengajar dikelas, terdapat beberapa siswa dan siswi yang bermalas –malasan waktu KBM dikelas. Kita dalam menyikapi perilaku siswa dan siswi dengan sabar dan mencoba melihat dari sisi yang lain denga menanyakan, “kenapa kamu kok malas malasan di kelas”. Dll

Maka di bulan kesabaran ini, kita perlu melatih dan mengasah tingkat kesabaran kita. Islam mengajarkan bahwa sabar itu ada pada tiga hal:

  1. Sabar Atas Ketaatan Kepada Allah

Dalam hal ini, kita harus senantiasa sabar dalam menjalankan segala perintah Allah SWT meskipun banyak rintangan yang akan kita lewati mulai dari kemalasan, faktor internal dan eksternal. Beberapa contoh perintah Allah tersebut yakni sholat wajib, sholat tarawih dan witir, sholat sunah, dan juga puasa.

Sabar atas ketaatan kita kepada Allah misalnya, ketika kita baru selesai berbuka puasa terkadang kita memiliki rasa malas untuk melaksanakan sholat isya’ berjamaah dan sholat tarawih. Maka, kita harus senantiasa menjalankannya dengan bersabar dan melawan segala halangannya.

Hal ini dapat kita lakukan senantiasa untuk mengharap ridha Allah SWT. Itulah yang disebut dengan kesabaran dalam menjalankan ketaatan kepada Allah.

  • Sabar Atas Hal-hal yang Diharamkan Allah

Adakalanya orang sabar dalam menjalankan ketaatan kepada Allah, tetapi ia tidak sabar dalam meninggalkan larangan. Shalat dijalankan tetapi judi juga tidak bisa ditinggalkan. Puasa dilakukan tetapi ghibah tetap jalan. Sehingga ada istilah prokem STMJ, Sholat Terus Maksiat Jalan.

  • Sabar dalam musibah

Inilah makna sabar yang sudah banyak dimaklumi oleh kebanyakan orang. Meskipun, seringkali orang-orang keliru menggunakan istilah sabar. Yaitu saat seseorang mendapatkan kesulitan lalu ia pasrah tanpa berusaha menghilangkan kesulitan itu atau mencari solusinya dikatakan sabar. Padahal, sabar dalam Islam bersifat proaktif dan progresif, ia tidak statis tetapi telah didahului atau bersamaan dengan ikhtiar maksimal dan upaya untuk senantiasa mencari solusi atas problematika yang dihadapinya. Saat semua upaya telah dilakukan, saat ikhtiar mencapai batas maksimal, maka saat itulah sabar bertemu dengan tawakal. Ia menyerahkan kepada Allah. Dan sebab itu Allah akan mengampuni dosa-dosanya.

Salah satu  ciri utama dunia yang tidak akan pernah hilang ialah masalah. Siapapun yang namanya masih hidup di bumi ini pasti akan menghadapi masalah, karena masalah ada di mana-mana, mulai dari anak-anak hingga kakek-nenek, semua berhadapan dengan masalah. Prinsipnya setiap jiwa memiliki masalah.

Bahkan tidak ada masalah yang tidak bisa diatasi dengan sabar. Dengan bersabar, masalah apa pun, insya Allah akan tersolusikan. Seberapa pun besar permasalahan yang kita hadapi, tetaplah bersabar. Karena kemenangan itu sesungguhnya akan datang bersama dengan kesabaran. Jalan keluar datang bersama kesulitan. Dan, dalam setiap kesulitan itu ada kemudahan.

Semoga di bulan Ramadhan yang juga dikenal sebagai bulan kesabaran ini kita mampu melatih kesabaran kita dan dikuatkan kesabaran kita oleh Allah SWT.

Jalan-jalan ke kota ,ketika turun hujan.

Kalau ada salah kata,mohon dimaafkan.

Demikian yang dapat saya sampaikan mudah-mudahan bermanfaat dan dapat kita   amalkan dalam kehidupan. Aamin Yaa Robbal ‘Alamin. Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

*) Guru Matematika  MTs. Miftahul Ulum 2 Bakid

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *