Puisi, Katalisator Perdamaian Dunia (Memperingati Hari Puisi Se-Dunia)

Oleh : Aris Purnomo, S.Pd *)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Puisi merupakan ragam sastra bahasa yang terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait. Gubahan dalam bahasa bentuknya dapat dipilih dan ditata secara cermat – memiliki nilai artistik, sehingga memfokuskan kesadaran akan pengalaman dan membangkitkan tanggapan khusus melalui penataan bunyi, irama, dan makna tertentu. Puisi adalah karya sastra hasil dari ungkapan fakta dan imajinasi serta proses psikologis akan respon segala aspek kehidupan manusia.

Menurut Encyclopaedia Britannica, puisi adalah sastra yang membangkitkan kesadaran imajinatif dan konsentrasi pengalaman serta respon emosional melalui bahasa yang dipilih dan diatur untuk makna, suara, dan ritme. Bentuk ungkapan berupa puisi dapat disampaikan kepada manusia dan mengandung nilai-nilai kemanusiaan, bahkan puisi paling sederhana pun mampu menjadi katalisator yang kuat untuk membuka dialog perdamaian.

UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) merupakan badan khusus PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa) yang konsen terhadap perdamaian dan keamanan dengan mempromosikan kerjasama antar negara di seluruh dunia melalui pendidikan, ilmu pengetahuan, dan budaya dalam rangka meningkatkan rasa saling menghormati yang berlandaskan kepada keadilan, hukum, HAM, dan kebebasan hakiki menetapkan 21 Maret sebagai Hari Puisi. Penetapan tersebut dimulai sejak Konferensi Umum ke-30 di Paris pada tahun 1999. Tujuannya secara umum untuk mempromosikan kegiatan literasi, membaca, penulisan, penerbitan, pengajaran dan penghayatan puisi di seluruh dunia. Secara khusus, diharapkan puisi menjadi jembatan linguistik antar budaya di seluruh dunia sehingga tujuan untuk perdamaian abadi tanpa melibatkan senjata dapat dicapai.

Selain itu, Hari Puisi Se-dunia adalah anokrasi untuk menghormati penyair, menghidupkan kembali tradisi lisan dari pembacaan puisi, mempromosikan pembacaan, penulisan dan pengajaran puisi, menumbuhkan konvergensi antara puisi dan seni lainnya seperti teater, tari, musik, lukisan, dan lain sebagainya. Di saat puisi menyentuh kalbu setiap insan, di sanalah kedamaian bersemayam.

Selamat merayakan hari puisi bagi setiap jiwa-jiwa yang tenang. Membuat puisi merupakan bentuk ekspresi dan identitas budaya serta bahasa yang paling berharga bagi kemanusiaan.

*) Guru Bahasa Indonesia MTs. Miftahul Ulum 2 Bakid

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *