Mensyukuri Kemerdekaan Untuk Menggapai Ridha Tuhan

Oleh : Moh. Ghufron Hidayatullah, S.H., M.Ag *)

Menumbuhkan Rasa Syukur

Orang yang batinnya sudah tenang, bisa sarapan di pagi hari, beraktifitas dengan aman disiang hari dan bisa istirahat dengan tenang di malam hari perlu melatih diri untuk bersyukur. Imam Ghazali menyebutkan sejumlah cara yang dilakukan para ulama untuk mengingatkan diri agar dapat mensyukuri kesempatan hidup, Kesehatan dan nikmat hidayah sehingga dapat mengamalkan ilmu (taat aturan agama).[1]

Seseorang yang masih diberi kesempatan hidup dan sehat, sering-seringlah ziarah atau takziah kepada saudaranya yang ditimpa musibah baik kematian atau musibah sakit, agar bisa mensyukuri nikmatnya hidup dan sehat yang dengannya masih bisa bertaubat dari kebiasaan buruk dan bisa beraktifikas dengan normal. 

Seseroang juga hendaknya sesekali mengunjungi lokasi eksekusi hukuman atas kejahatan pidana agar sadar bahwa mereka selama ini mendapat taufik dan hidayah Allah Swt sehingga tidak melakukan tindak kriminal. Sedangkan untuk menumbuhkan rasa syukur hidup di negeri yang sudah aman adalah dengan melihat negeri-negeri yang masih dijajah seperti palestina, yang masyarakatnya masih belum bisa beribadah dengan tenang dan bahkan serin terjadi kematian akibat serangan. Nabi Muhammad Saw., bersabdah:

عن أبي هريرة رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: «انظروا إلى من هو أسفل منكم، ولا تنظروا إلى من هو فوقكم، فهو أجدر أن لا تَزْدَرُوا نعمة الله عليكم[2]

Dari Abi Hirairah r.a, Rasulullah Saw Bersabdah, “Lihatlah orang dibawah kalian, jangan melihat orang di atas kalian, itu lebih baik agar kalian tidak kuruf nikmat” (HR. Muslim).

Hal itu semua dilakukan agar dapat berterima kasih atas karunia Allah Swt. Dan juga dimaksudkan agar kita berbuat baik dan terus lebih baik serta menambah intensitas ibadah kepada Allah Swt, baik ibadah langsung seperti memperbanya shalat sunnah, shalawat, tasbih, atau tidak langsung seperti ibadah menyenangkan hati makhluk-Nya, sebagai bentuk penggunaan nikmat Allah Swt  yang sesmetianya dan tujuan kita diciptakan. [3]

Mensyukuri Kemerdekaan

Mengisi kemerdekaan adalah melakukan kegiatan yang mengantarkan kepada kemakmuran dan kebahagiaan di dunia dan akhirat [4], yakni harus dilaksanakan dengan bentuk kegiatan yang positif, kegiatan-kegiatan yang tidak dilarang oleh agama. Akan tetapi dalam faktanya, seringkali peringatan kemerdekaan oleh sebagian daerah masih diisi dengan kegiatan-kegiatan negatif seperti penampilan-penampian yang dipandang menarik dan menghibur ana tetapi berbusana tidak menutup aurat, kegiatan-kegiatan yang melampaui batas waktu untuk melaksanakan ibadah shalat yang pada akhirnya pelaksanya digolongkan sebagai orang yang fasik dan ingkar akan nikmat Allah Swt. Hal ini Karena memang banyak kegiatan yang diduga baik, namun sejatinya tidak, akan tetapi kita tidak merasakannya.[5]

Untuk mensyukuri kemerdekaan dan keamanan negeri ini, bisa dilakukan apabila ada kerja sama (التَعاوُن على البِرِّ والتقوى ) dari semua elemen Masyarakat yakni ulama, pemangku jabatan, TNI-Polri dan seluruh rakyat selainnya. Kewajiban ulama adalah memberikan arahan kepada pemangku jabatan agar kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh masyarakatnya tidak mengandung perbuatan dosa dan kekerasan. TNI dan Polri menjaga dan memantau acara yang berlangsung apakah kegiatan itu positif atau tidak. Pemerintah, TNI dan polri wajib mendukung kegiatan-kegiatan yang positif dan wajib pula memberhentikan kegiatan kegiatan yang negative. Karena semua ini memang Amanah dari negara dan Allah Swt. Dan mereka sudah mendapat gaji untuk melakukan semua ini.

Kemerdekaan juga momentum untuk memupuk persatuan dan kesatuan, sekiranya semua ummat tidak terpecah belah, karena kekuatan terletak dalam persatuan, dimulai dari yang paling kecil, yaitu menjaga persatuan dan kerukunan keluarga, Lembaga, desa bahkan negara. Keamanan dan kerukunan keluarga bisa tercapai apabila keadilan sudah dilaksanakan, rasa iri dan dengki terhadap karunia dan keberhasilan yang lain sudah dapat dihindari. Begiputun kerukunan antar desa dan negara. Sebagai mana subtansi dari isi panca sila.

Kemerdekaan juga sebagai momentum untuk saling bersilaturrahim, saling berbagi, meningkatkan ilmu dan spritual, saling memaafkan, karena semua ini mengundang riski dan Rahmat tuhan.[6] Kemerdekaan jangan dijadikan memontum untu berfoya-foya, melakukan hal hal yang mengandung maksiat atau larangan tuhan. Karena sebenranya azab datang bukan karena datang sendiri tapi dijemput dengan kemaksiatan. Sejatinya Cita-cita Kemakmuran  bukan hal yang tidak mungkin apabila penduduknya senantiasa istighfar kepada tuhan, inilah yang dipandu oleh al Qur’an.

وَمَا كَانَ اللّٰهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَاَنْتَ فِيْهِمْۚ وَمَا كَانَ اللّٰهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُوْنَ

Artinya: “Tetapi Allah tidak akan menghukum mereka, selama engkau (Muhammad) berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan menghukum mereka, sedang mereka (masih) memohon ampunan” (memperbanya Istighfar kepada Allah Swt dan saling memaafkan dengan sesama).[7] Semoga kitab isa melaksanakan ini semua dengan pertolongan Allah Swt pengatur Alam.


[1] https://islam.nu.or.id/tasawuf-akhlak/tips-imam-al-ghazali-agar-jadi-hamba-yang-bersyukur-TM2GJ

[2]  [متفق عليه، وهذا لفظ مسلم] [صحيح لمسلم] https://hadeethenc.com/ar/browse/hadith/5341

[3] الشكر العرفي: هو صرف العبد جميع ما أنعم الله به عليه من السمع والبصر وغيرهما إلى ما خلق لأجله https://lib.eshia.ir/40645/1/128/%D8%A8%D8%A7%D9%84%D8%AC%D9%85%DB%8C%D9%84

[4] Dua hal yang harus dilakukan untuk mencapai kebahagiann dunia akhirat, yaitu ibadah kepada Allah dengan baik dan istiqamah serta sebisa mungkin bersosial dengan baik pula yaitu dengan tidak menyakiti hati hambanya, baik dengan lisan atau perbuatan. Kecuali hak islam, seperti seseorang yang memang berhak dihukum.

[5]  Al Kahfi ayang 104.

[6] (من أحب أن يبسط له في رزقه ويُنسأ له في أثره فليصل رحمه) متفق عليه  Muhammad Shalih Munjid, al Musyrif al Ammah, https://islamqa.info/ar/answers/145514

[7] Al Qur’an al Anfal ayat 33.

*) Alumni PPMU BAKID dan Pengurus PPK Alif Lam Mim Surabaya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *