Senin (18/12/2023), class meeting TP.2023-2024 Semester Ganjil bergantian giliran siswi putri melombakan kategori hafalan tahlil. Cabang ini menurut panitia Kawakib Nurul J, S.H dikhususkan agar peserta didik mampu melakukan tahlil dengan sempurna sesuai ahlussunah wal jamaah nadhliyah, “Seorang nahdliyyin merupakan seorang yang mampu hidup bermasyarakat, terkait tahlilan yang budaya kerap kita jumpai maka siswa-siswi ini yang juga menyandang status santri perlu memiliki kemampuan sebagai pimpinan jamaah tahlil”.
Baca Juga
HARI KEDUA CLASS MEETING: MUSABAQAH FAHMIL QUR’AN (MFQ) DAN HAFALAN TAHLILhttps://mtsmu2bakid.sch.id/hari-kedua-class-meeting-musabaqah-fahmil-quran-mfq-dan-hafalan-tahlil/
Berbeda dari yang sudah dilakukan siswa putra, panitia dari kalangan OSIM berinisiatif menyiapkan manekin yang didandani selayaknya jenazah. Hal ini tentu saja mempengaruhi suasana menjadi muram. Jika di hari sebelumnya penuh keceriaan yang diperlihatkan oleh penonton yang hadir misalnya saat peserta melakukan kesalahan, untuk kali ini hal demikian tidak terjadi. Suasana berkabung benar-benar dirasakan, kemungkinan karena adanya manekin jenazah.
Sebagai dewan juri, Mahrus Soleh, S.H dan Abdul Rozaq, S.Sos ditunjuk panitia untuk menilai kemampuan peserta lomba. Keduanya diharapkan dapat menilai dari segi intonasi dan bacaan, kekompakan tim, serta dresscode peserta.
Di perlombaan putra, master of ceremony (mc) pun berbeda dengan apa yang telah ditampilkan siswi putri. Banyak dari peserta melakukan kesalahan tetapi justru hal tersebut menarik penonton untuk bergelak-tawa. “Ini kan lomba mc ya, tapi rasanya seperti lomba stand up comedy”, celetuk Amiruddin.
Juri ditunjuk dari bidang kesiswaan, yaitu Muhammad Ruski, S.H dan Hamzah Maulana R, S.H. Dari segi penampilan keseluruhan secara obyektif, peserta lomba siswa putra kalah dalam hal performa jika dibandingkan siswi putri yang lebih atraktif. Meskipun demikian, panitia mengapresiasi peserta dan wali kelas yang telah melatih anak didiknya.