Hari Keenam Ujian Praktik Membaca Al-Qur’an

Uji kemampuan membaca Al-Qur’an merupakan materi yang diujikan pada hari kelima sesuai jadwal pelaksanaan ujian praktik kelas IX MTs. Miftahul Ulum 2 Banyuputih Kidul Jatiroto Lumajang. Sabtu (26/03/22). Satu-persatu secara bergiliran peserta didik diminta untuk membaca maqra’ Al-Qur’an yang ditentukan oleh penguji dengan bacaan tartil . Membaca al-Qur’an dengan bacaan tartil yaitu bacaan al-Qur’an dengan kecepatan bacaan yang sedang (tidak terlalu perlahan dan tidak terlalu cepat) dan mengikuti kaidah-kaidah ilmu bacaan (tajwid), mengikuti seni (lagu dan suara) murattal dengan etika (adab) membaca sesuai dengan pedoman yang berlaku.

Baca Juga :

HARI KEEMPAT UJIAN PRAKTIK IPS DAN PRAKARYA : USUNG TEMA EKONOMI KREATIF

Ujian praktik membaca Al-Qu’ran ini bertujuan mengukur keterampilan peserta didik Ujian praktik dilaksanakan dengan maksud mengukur keterampilan peserta didik dalam aspek membaca dan hafalan Al-Qur’an. Di samping itu, ujian ini dimaksudkan untuk menumbuhkembangkan kecintaan peserta didik kepada Al-Qur’an, meningkatkan pemahaman dan penghayatan isi kandungan Al-Qur’an sebagai bagian untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan Kepada Allah SWT.

Adapun aspek yang dinilai meliputi : Tajwid, Makharijul Huruf, Fashahah dan Adab (Etika). Aspek tajwid meliputi : Ahkamul Huruf dan Ahkamul Mad Wal Qoshr. Makharijul Huruf terdiri dari : Makharijul huruf dan Sifatul huruf. Fashahah : Al waqfu wal ibtida’, Muro’atul Huruf wal Harokat dan Mura’atul Huruf wal ayat.

Ustadz Abdur Rohman, S.Pd selaku koordinator dewan penguji mengatakan dan menilai secara umum para peserta didik sudah mampu membaca Al-Qur’an dengan baik sesuai dengan kaidah-kaidah tajwid yang berlaku. Namun dari aspek lagu dan suara tidak semua peserta didik yang memiliki kompetensi dalam hal ini. Hal ini dapat dimaklumi karena tidak semua peserta didik tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Tilawah Al-Qur’an.

“Alhamdulillah secara umum bacaan Al-Qur’an anak-anak sudah bagus dan sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu tajwid yang telah berlaku” Ujar pria yang akrab disapa ustadz Dur ini. “Tapi seandainya bacaannya ditambah dengan lagu dan suara yang merdu, maka akan semakin menambah keindahan Al-Qur’an itu sendiri” Imbuh dua anak ini

Leave a Reply