Bergerak Dengan Hati : Upaya Membangun Kembali Pendidikan Di Indonesia

Oleh : Amang Philips Dayeng Pasewang, S.Sos *)

Pandemi Covid-19 yang melanda dunia dalam kurun waktu dua tahun terakhir ini, berimbas pada semua sektor kehidupan, tidak terkecuali sektor pendidikan, sektor yang penting dalam upaya membangun SDM anak bangsa supaya menjadi generasi penerus bangsa yang berkualitas, ikut pula terdampak Pandemi Covid-19 yang tengah berlangsung. Berbicara mengenai dampak negatif pandemi Covid-19 dalam bidang pendidikan di Indonesia tentunya membuat kita merasa sedih dan prihatin dengan kondisi yang ada betapa tidak kalau kita tengok realita pendidikan saat ini tentunya akan kita jumpai fakta-fakta yang menunjukkan penurunan capaian pendidikan akibat perubahan sistem belajar siswa dari kegiatan belajar secara tatap muka menjadi belajar dalam jaringan (via online)

Berubahnya sistem belajar tatap muka menjadi sistem belajar daring membuat kaget para guru karena harus mengubah silabus, proses belajar dan adminstrasi pembelajaran dengan cepat, demikian juga siswa rentan mengalami stress karena terbebani dengan tugas-tugas yang terus menumpuk selama pembelajaran daring, hal yang sama juga dialami oleh para orang tua yang mendampingi anaknya dalam proses belajar secara daring, ujungnya beban psikis orang tua semakin berat karena disisi lain juga harus membagi perhatian dan pikirannya pada urusan keberlangsungan hidup dan pekerjaannya ditengah krisis. Disadari atau tidak, pendidikan kita selama masa Pandemi telah mengalami kemunduran akademik atau yang biasa disebut dengan Learning Loss.

Baca Juga :

TANGGUNG JAWAB GURU : REFLEKSI HARI GURU 2021

Kini kita memasuki masa yang baru, perlahan-lahan pandemi Covid-19 mulai sirna, arah dan strategi yang baru untuk pendidikan di Indonesia yang lebih baik terus diupayakan, kini pemerintah kembali memperbolehkan pembelajaran dilakukan secara tatap muka, pada awal yang baru ini kita berharap pendidikan di Indonesia bisa kembali bangkit, memang bukan suatu hal yang mudah untuk menata kembali dunia pendidikan namun juga bukan hal yang mustahil untuk mengembalikan pendidikan kita pada masa kejayaannya seperti pada era sebelum pandemi.

Setiap tanggal 25 November kita memperingati Hari Guru Nasional (HGN) yang pada tahun 2021 ini merupakan peringatan yang ke 76, dalam momentum Hari Guru Nasional kali ini yang mengusung tema ” bergerak dengan hati, pulihkan pendidikan” menjadi hal yang penting bagi para guru untuk melakukan refleksi diri, merenungi kembali makna, nilai-nilai pendidikan dan jati dirinya sebagai guru, yang memiliki tugas bukan hanya sekedar mengajar tetapi juga mendidik dan membimbing siswa supaya kelak bisa menjadi manusia yang berkualitas sebagai modal utama pembangunan bangsa.

Sebagai ujung tombak kemajuan bangsa, guru harus mampu menjawab persoalan-persoalan mendasar yang dihadapi oleh dunia pendidikan yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19, bilamana mengacu pada tema HGN “Bergerak dengan hati pulihkan pendidikan” setidaknya dapat diartikan bahwasanya para guru perlu berupaya dengan perasaannya yang paling dalam atau dengan hati nuraninya untuk memulihkan kondisi pendidikan supaya dapat bangkit dari keterpurukan dan mencapai kemajuan, tema ini tentunya relevan sekali bagi para guru yang dituntut untuk bisa mengatasi masalah dengan memprioritaskan penyelesaian pada masalah- masalah pokok dalam dunia pendidikan akibat pandemi Covid-19.

Kalau kita telaah inti masalah dalam pendidikan pasca Pandemi adalah turunnya minat siswa untuk masuk ke sekolah dalam rangka mengikuti pembelajaran secara tatap muka akibat terlalu lama berada dirumah sepanjang masa Pandemi sehingga siswa terlanjur asyik dengan kegiatannya sendiri sebab selama masa Pandemi siswa memiliki banyak sekali waktu luang, permasalahan lainnya yang tidak kalah seriusnya adalah meningkatnya angka putus sekolah selama masa Pandemi yang diakibatkan oleh banyak faktor diantaranya karena ikut membantu orang tuanya bekerja dan juga karena tidak memiliki sarana dan biaya untuk mengikuti pembelajaran sistem daring, dua permasalahan besar inilah yang mendesak untuk sesegera mungkin dipecahkan oleh para guru karena tugas dan tanggung jawab untuk memulihkan pendidikan bukan hanya berada pada pundak negara namun juga menjadi tugas dan tanggung jawab para pendidik di negeri ini.

Baca Juga :

WASIAT AL-QUR’AN TENTANG ANAK (PERINGATAN HARI ANAK SE-DUNIA 2021)

Melihat tantangan dunia pendidikan yang cukup kompleks sebagaimana diuraikan diatas maka tiada lain yang harus dilakukan oleh para guru kecuali dengan menjawab persoalan-persoalan tersebut dengan pemikiran yang matang. Sejatinya banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut namun salah satu cara yang paling memungkinkan untuk dilakukan oleh seorang guru sesuai dengan kapasitasnya adalah dengan melakukan reformasi pembelajaran artinya mengubah strategi, metode dan media pembelajaran sehari -hari dengan menerapkan strategi, metode dan media pembelajaran yang lebih interaktif dan lebih menarik sehingga nantinya dapat meningkatkan antusiasme siswa untuk mengikuti pembelajaran.

Terkait dengan meningkatnya angka putus sekolah, guru tidak boleh tinggal diam guru harus melakukan tindakan preventif, tindakan-tindakan pencegahan yaitu dengan selalu memberikan penyadaran kepada siswa dan orang tua siswa bahwasanya pendidikan adalah sesuatu yang sangat penting sebagai bekal menuju hidup yang lebih baik, tidak berhenti sampai disitu mana kala ada siswa putus sekolah maka guru harus segera merangkul pihak sekolah untuk mencari jalan keluar yang terbaik agar siswa terhindar dari putus sekolah. Satu catatan yang penting bagi seorang guru untuk memulihkan pendidikan di negeri ini yaitu dengan terus berinovasi, bergerak untuk maju, Selamat Hari Guru Nasional bagi seluruh guru dan pendidik di seluruh penjuru negeri, engkaulah prajurit yang tiada henti berjuang melawan kebodohan.

*) Waka. Kurikulum dan Akademik MTs. Miftahul Ulum Bakid

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *