logo_mts192
0%
Loading ...
Strict Parents

Karya: Keyla Aura Krismadaini *)

Di Indonesia, banyak orang tua yang menerapkan pola asuh strict parents, yaitu cara mendidik anak dengan aturan yang sangat ketat, termasuk melarang anak untuk pergi keluar rumah. Orang tua mungkin berpikir bahwa dengan membatasi anak, mereka akan menjadi lebih disiplin dan tidak melakukan hal-hal yang dilarang. Namun, kenyataannya tidak selalu demikian.

Dampak Negatif Strict Parents

Meskipun tujuannya baik, strict parents sering kali menimbulkan dampak negatif, terutama bagi remaja. Beberapa dampak negatifnya adalah:

  1. Mendorong anak untuk berbohong
    Karena merasa terkekang, anak bisa memilih untuk berbohong agar tetap bisa pergi keluar rumah tanpa diketahui orang tua.
  2. Merasa tidak memiliki kebebasan
    Anak yang selalu dilarang pergi akan merasa haknya untuk bersosialisasi dibatasi, sehingga mereka merasa tidak bebas.
  3. Dapat menimbulkan rasa benci terhadap orang tua
    Jika aturan terlalu ketat, anak bisa merasa bahwa orang tuanya tidak memahami mereka. Hal ini dapat menyebabkan hubungan anak dan orang tua menjadi tidak harmonis.

Dampak Positif Strict Parents

Di sisi lain, strict parents juga memiliki dampak positif, di antaranya:

  1. Menjauhkan anak dari pergaulan bebas
    Dengan aturan yang ketat, anak menjadi lebih terlindungi dari pengaruh buruk lingkungan luar.
  2. Membantu anak lebih disiplin
    Anak yang terbiasa dengan aturan akan lebih memahami batasan dan tanggung jawab mereka.

Solusi untuk Orang Tua

Agar anak tetap merasa nyaman tetapi tetap dalam pengawasan, ada beberapa hal yang bisa dilakukan orang tua, seperti:

  • Mengizinkan anak pergi bermain, tetapi dengan batasan waktu yang jelas.
  • Menanyakan dengan siapa anak pergi agar tetap dapat mengawasi pergaulan mereka.
  • Berdiskusi dengan anak dan memberi pengertian tentang batasan yang perlu mereka patuhi.

Dengan pendekatan yang lebih fleksibel, anak tetap bisa merasakan kebebasan tanpa kehilangan pengawasan dari orang tua. Hal ini dapat menciptakan hubungan yang lebih harmonis antara anak dan orang tua.


*) Siswi Kelas 7 MTs. Miftahul Ulum 2 Bakid

Share the Post:

Join Our Newsletter