Ramadhan Bulan Keseimbangan

Oleh : Danang Satrio Priyono, S.Psi *)

Ramadhan dan kewajiban berpuasa serta amalan-amalan sunnah yang menyertainya tidak diragukan lagi merupakan hikmahnya bagi umat manusia. Tidak ada satupun perintah Allah SWT yang tidak berguna bagi manusia. Allah SWT memberikan Al-Quran sebagai pedoman mutlak bagi kehidupan di alam semesta ini. Dengan tibanya bulan Ramadhan tahun ini, yang pertama kali patut dilakukan adalah bersyukur. Segala puji bagi Allah SWT karena masih dipertemukan kembali dengan bulan suci ini. Betapa tidak, Ramadhan bagaikan Tetra Sale (bahkan unlimited) dari Allah SWT yang memberikan pahalanya berlipat-lipat dibandingkan bulan-bulan lainnya, walaupun amalan kita hanya sekecil dzarah.

Selama Ramadhan, rasanya tujuan setiap perbuatan dalam menjalani kehidupan semakin jelas, dan keinginan untuk selalu memaknai Al-Quran begitu kuat, serta motivasi untuk melakukan segala amal saleh terpaut hanya untuk Allah semata. Ramadhan menciptakan keseimbangan hidup yang relevan dengan ketenangan, keteraturan, ketenteraman, dan kebahagiaan melalui suatu kebersamaan yang damai.

Baca Juga : KURIKULUM PENDIDIKAN DI BULAN RAMADHAN

Kebersamaan yang tercipta selama Ramadhan boleh jadi sangat sempurna. Pasalnya, jika pada hari-hari biasa, untuk bersama dengan keluarga seringkali harus dengan memperhitungkan jadwal dan beban pekerjaan, maka Ramadhan tidak ada kompromi apapun untuk mengumpulkan keluarga dalam berbagai aktivitas, semuanya terjadi dengan sendirinya walaupun masing-masing memiliki rutinitas seperti biasanya. Kebersamaan sejak mempersiapkan sahur, iftar, berjalan ke mesjid maupun surau penuh rasa gembira, dan tadarus serta mengikuti kajian ilmu agama dirasa tanpa kebosanan merupakan anugerah indah yang mungkin tidak didapatkan pada bulan selain Ramadhan. Fa-biayyi alaa’i Rabbi kuma tukadzdziban – Tidak ada satu pun nikmat-Mu, duhai Tuhanku, yang aku dustakan.

Keseimbangan hidup antara kewajiban untuk kepentingan duniawi dan ibadah untuk kepentingan ukhrowi tampak jelas selama Ramadhan ini berlangsung. Hal tersebut pula yang seringkali menyadarkan diri bahwa sesungguhnya hakekat hidup ini adalah untuk senantiasa beribadah kepada Sang Khalik.

*) Guru MTs. Miftahul Ulum 2 Banyuputih Kidul

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *