Penunggu Bangku Pojok Belakang

Karya: Layyinatul Maghfiroh *)

Pada hari Kamis tepat pada Madrasah Diniyah, di saat itu aku belajar membaca kitab Bersama dua temanku yang satu meneliti bacaaan dan aku yang membaca. Sedangkan yang satunya sudah ketiduran karena mengantuk ‘’tidur aja lah kalau ustadzahnya gak ada’’ucap Fira temanku yang satunya

‘’ini kerjaannya tidur mulu ujian baca kitab hampir lohh’’ ucapku kepadanya dan hanya ditanggapi dengan senyuman tipis

‘’biarinlahh kan nanti malam bisa‘’ belum Fira menyelesaikan ucapannya petir menyambar dengan keras duarrrr!!
‘’mamakkk!!’’ teriak Fanda temanku yang sedang meneliti bacaanku karena kaget mendengar suara petir yang besar dan langsung diiringi dengan hujan yang deras beserta angin yang besar.

‘’sumpah petirnya gede banget wehhh…’’ ucapku
‘’iya Win tumben banget petirnya gede banget’’ jawab Fanda
‘’anak-anak ini alay gak kayak aku yang biasa saja’’ ucap Fira dengan bangga dan langsung diberi sorakan oleh ku dan Fanda karna sok-sok an
‘’iya dah Fir terserah kamu udah tidur sana’’
‘’iya iyaaaaa’’ setelah itu Fira pun tidur kembali dan aku melanjutkan belajar membaca kitab Bersama Fanda
‘’mau lanjut belajar?’’ tanya Fanda kepadaku ‘’ yaaa iya lah kan mumpung ustadzahnya gak datang ‘’ jawabku

‘’tapi gak keliatan Win di sini suram’’ ucap Fanda karena cuaca memang tidak mendukung dan hujan apalagi Bangku ku ada di pojok belakang tempat tersuram jika ada hujan dan cuaca tidak mendukung ‘’mmm iya dah gausah dulu ‘’
‘’alhamdulillahhhh ya udah dah aku mau tidur juga’’ setelah itu Fanda pun langsung tidur Bersama Fira
‘’lah jadii kamu mau tidur Fann’’tanyaku
‘’heem Win ngantuk’’ jawabnya
‘’ hmm iyadah sana tidur nanti aku bangunin kalok udah pulang’’ ucapku dan hanya dianggapi dengan anggukan aku pun lanjut belajar membaca Kitab .

Menit demi menit berlalu dan cuaca semakin suram semua siswi sudah tidur karena kelas sedang kosong dan hanya bersisa enam siswi denganku tiba-tiba aku mendengar suara kotak music.
“lah kok ada suara kotak musik” batinku lalu aku pun melihat sekitar tidak ada yang memainkannya. Aku pun tidak menghiraukannya dan lanjut membaca Kitabku enam menit berlalu cuaca tidak mau cerah tetap hujan. Lalu aku merasakan seperti ada yang menyenggol kakiku dan akupun melihat ke bawah tidak ada apa-apa aku melihat temanku pun tidak ada yang bangun
“mungkin Cuma halusinasiku” batin ku lagi

Tidak lama dari itu tiba-tiba kakiku dipegang oleh tangan yang berkuku tajam dan hampir saja melukai kakiku, aku pun terperanjat dari kursiku karena terkejut dan langsung menghentakkan kakiku. Pegangan itu pun hilang dan aku mulai takut aku pun membaca surah-surah untuk mengusirnya. Tapi semua itu tidak mempan justru membuat pegangan itu kembali. Aku pun terkejut lagi tapi aku tidak berani menghentakkan kakiku karena pegangan itu menjadi cengkraman yang sangat erat dan sepertinya melukai kakiku

“ya Allah ini apaan yang megang kakiku sumpah sakit banget wehhh kalok aku gerakin kakiku mungkin tambah erat cengkramannya” ucapku dalam hati aku hanya bias diam dan membaca ayat kursi dengan rasa takut.

Lama kelamaan cengkraman itu pun menghilang aku pun lega dan tidak ada rasa takut lagi tapi bodohnya aku melihat ke bawah bangku dan tiba-tibaa…..
‘’akhhhh bodohhh looo!!! Gak guna banget jadi orang!!’’ teriak Fira temanku yang tiba-tiba bangun dari tidurnya dan membangunkan semua siswi Fira pun memandangku dengan tatapan tajam matanya merah seperti ingin memakan ku semua siswi pun heran dan sepi tidak ada yang berbicara.

Sedangkan Fira terus memandangku lalu ada seorang siswi yang berteriak ‘’Dia kerasukan penunggu Bangku pojok wehhh!!’’ lalu semua siswi pun takut dan keluar tergesa-gesa. Aku pun ingin keluar tapi tanganku dicekal oleh Fira. Cekalan itu sangat kuat dan membuat pergelangan tanganku sakit di kelas ini hanya ada aku dan Fira semua sudah keluar kelas melihat aku dari luar

‘’Windaa keluar ayo Win ‘’ ucap Fanda dari luar
‘’gak bias Fann’’ ucapku dengan gemetar karena rasa takut yang luar biasa
‘’akhhh lo gausah bicara bodohh!! ‘’ teriak Fira kepadaku aku pun kaget dan menyadarkan fira. Tapi Fira berteriak-teriak tidak jelas tanpa melepaskan cekalannya dan aku pun menoleh ke Fira dan tiba-tibaa
‘’groarrhh!! ‘’ raum makhluk besar bermata merah dengan taring Panjang dan bertanduk tajam dan tiba tiba melukaki pipiku dengan kukunya yang tajam
‘’akhhhhh!! ‘’ aku pun berteriak dan membangunkan semua siswi lalu
‘’Win bangun Win ya Allah ini tidur-tidur bangunnya teriak gak jelas dilihatin itul ohh’’ ucap Fanda dan menunjuk siswi yang melemparkan tatapan heran aku pun bangun dan melihat sekitar

‘’ eh ehh mom maap ya gesss hehe’’ ucapku dengan sengiran yang tak berdosa
‘’kau kenapa Win?’’tanya Fira dan aku pun menceritakan mimpiku yang menyeramkan itu setelah itu bel pulang pun bebunyi aku dan teman-temanku pun pulang setelah sampai di depan pintu bodohnya aku melihat ke bangku pojok belakang , ternyata disana memang ada makhluk berbadan besar dengan mata merah, taring tajam dan tanduk yang besar akau pun kaget bercampur takut lalu aku buru-buru pulang dan keesokan harinya aku tidak berani duduk di bangku pojok lagi.

*) Siswi  MTs. Miftahul Ulum 2 Bakid

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *