Ngaji Virtual Bersama Kepala Madrasah | 17 Ramadhan 1442 H

جعلك فى العالم المتوسِّط بين ملكهِ وملكوته ليُعلِمَكَ جلالة قدرِكَ بين مخلوقاَتهِ واَنّـَكَ جَوْهَرة ٌ تَنْطوى عليكَ أصدافُ مُكَوَّناَتهِ

Allah menjadikan kamu bertempat dalam alam pertengahan antara alam mulki dan alam malakut, supaya kamu tahu tentang kebesaran kedudukanmu diantara semua makhluk, dan supaya kamu tahu bahwa engkau itu permata yang didiliputi/ditutupi oleh wadah yang berupa alam ini.”


Alam mulki yaitu : alam yang bisa dilihat di dengar dan dirasa oleh panca indra. Alam malakut yaitu : alam ghoib (sebaliknya alam mulki).


Manusia itu dijadikan Allah tidak melulu dari alam mulki atau dari alam malakut, tapi perkumpulan dari keduanya, pada kenyataannya Allah menempatkan tubuh manusia berada di antara langit dan bumi (alam mulki), dan Allah juga menjadikan Ruh manusia yang bias menyimpan macam-macamnya asror (rahasia) alam ini (alam malakut). Itu sebagai tanda keagungan kedudukan manusia yang tidak diberikan pada makhluk lainnya.

Syeih Abul Abbas Al-Mursy berkata : Isi alam ini semua bagaikan hamba/pelayan yang tunduk kepadamu hai manusia, sedangkan engkau hanya hamba Alloh ta’ala semata-mata.


Tersebut dalam kitab-kitab Allah terdahulu Allah berfirman : Hai anak adam, Aku jadikan segala sesuatu untukmu dan Aku jadikan engkau untukku, karena itu jangan sibuk dengan apa yang sudah pasti datang padamu, sehingga meninggalkan apa yang engkau dijadikan untuk-Nya.


إنّما وَسِعكَ الكونُ من حيثُ جِسمانيَّتِكَ ولم يسَعُكَ من حيثُ ثُبُوتروحانيَّـتِكَ

“Sesungguhnya alam (dunia) itu dapat muat/mencukupi engkau dari sudut jasmaniyahmu semata, tetapi kalau dari sudut ruhanimu dunia tidak muat untuk kau tempati.”


Itu semua dikarenakan jasad/jasmaniyahmu itu sejenis dari alamnya bumi(mulki), dan disitulah letak hajat dan kebutuhan badan jasmanimu, sebaliknya rohaniyahmu itu sama sekali tidak sejenis dengan alam dunia ini, karena itu janganlah menggantungkan semua persoalan rohani pada dunia, seharusnyalah hanya berhubungan dengan Alloh ta’ala.


Ringkasnya : manusia itu terdiri dari dua unsur :1. Jasmaniyyah dan 2. Ruhaniyyah. jasmani dengan alam dunia itu sejenis, jadi apabila jasmani memenuhi kebutuhannya dengan apa yang ada di bumi ini maka tidak akan rusak, sebaliknya ruhani itu dengan makhluk didunia ini sangatlah berbeda dan tidak sejenis, jadi ruh itu tidaklah pantas berhubungan dengan makhluk dunia ini, akan tetapi yang pantas itu berhubungan langsung dengan tuannya yaitu Alloh Azza wajalla.


Syeih Ahmad bin khodzarowaih ketika ditanya : Amal apa yang lebih utama ? Jawabnya : Menjaga hati jangan sampai condong, menoleh kepada selain Alloh.

الكاءِنُ فى الكونِ ولم تُفتحْ لهُ ميادِينُ الغُيُوبِ مسجُونٌ بِمحِيطاَتهِ ومحصوْرٌ فى هيكَلِ ذاتهِ

“ Orang yang ada di alam dunia ini dan belum dibukakan baginya luasnya alam ghoib (malakut), ia akan tetap terpenjara oleh apa yang meliputi dirinya (syahwat, nafsu dan kebiasaan dirinya), dan akan terkepung oleh bentuk dirinya(kepentingan-kepentingan badannya).”


Apabila seseorang belum dibukakan dan belum mengetahui alam –alam rahasianya Alloh/ alam malakut, maka ruhnya akan selalu terpenjara oleh akuwan/semua makhluk, maka ia akan selalu terhijab dari Alloh, walaupun ia alim dibidang ilmu lahir, karena ilmu lahir tidak bisa mengeluarkan mereka dari penjara alam dunia.

اَنْتَ مع الاكواَنِ مالم تشهدِ المُكوِّنَ فاِذاَ شَهِدْتـَهُ كانَتِ الاكْواَنُ معكَ

Engkau akan tetap terikat dengan akuwan (makhluk), selama engkau belum bisa melihat Mukawwin (Dzat yang menciptakan makhluk), tetapi bila engkau sudah bisa melihat pencipta alam /makhluk, maka alam /makhluk akan tunduk kepadamu.” Selama manusia masih terikat dan terpenjara oleh akuwan/makhluk, dan masih terkurung dalam bentuk dirinya, maka akwan akan menjadi pemimpinnya, dan ia akan selalu mencintai dan bergantung pada makhluk, sehingga dia jauh dari Tuhannya. Sebaliknya apabila manusia sudah bisa melihat/menyaksiakan mukawwin (Dzat yang menciptakan makhluk),yakni: mereka sadar bahwa semua makhluk itu ada yang menciptakan, dan semua makhluk itu hanya bergantung pada penciptanya, mereka akan terbebas dari penjara dan ikatan makhluk(dunia), dan makhluk akan tunduk kepadanya, dan dia menjadi pemimpinnya, karena mereka hanya mencintai dan bergantung pada Tuhannya.
Dalam sebuah hadits qudsi diceritakan Alloh ta’ala berfirman :

“Hai hambaKu, jadikanlah himmah tujuanmu hanya kepada-Ku, niscaya Aku cukupi segala hajat kebutuhanmu, selama Aku dengan engkau, engkau menduduki sebagai hamba, dan selama engkau dengan Aku maka engakau ditempat yang dekat, mintalah apa saja untuk dirimu.”


Syeih Abu Abdulloh al-Jalla berkata : siapa yang hasrat semangat tujuannya lebih tinggi dari alam benda (dunia), maka ia pasti sampai kepada Alloh yang mencipta alam, tetapi siapa yang tujuannya hanya pada sesame makhluk maka tidakakan mandapatkan Tuhannya, sebab Alloh maha mulia untuk dapat menerima dipersekutukan.
Syeih As-Syibly berkata : Tidak pernah tergerak dalam hati orang yang mengenal Allohpencipta ala mini, sesuatu dari hal alambenda/makhluk. Yakni :seorang yang benar-b

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *