Menjaga Akhlak dan Moral di Era Revolusi Industri 4.0

Oleh : M. Hasyim Asy’ari, SH *)

Akhlaq mempunyai arti perilaku seseorang yang didorong oleh suatu keinginan dalam kondisi sadar untuk melakukan suatu perbuatan yang baik. Persepektif pakar di bidang akhlak, menyatakan bahwa akhlak adalah perisai yang melekat pada diri seseorang yang dapat memunculkan perbuatan baik tanpa mempertimbangkan pikiran terlebih dahulu.

Moral adalah produk yang dihasilkan oleh agama dan juga budaya yang mengatur cara berinteraksi (perbuatan, perilaku, dan ucapan) antar sesama manusia. Dengan kata lain, istilah moral merujuk pada tindakan, perilaku seseorang yang memiliki nilai positif sesuai dengan norma yang ada di suatu lingkungan masyarakat.

Moral dan akhlak memiliki ta’rif yang hampir sama namun secara garis besar Akhlak menilai perbuatan manusia berdasarkan Al-Qur’an dan Sunah. Pada sisi lain moral menilai perbuatan manusia menggunakan adat dan kebiasan yang berlaku di masyarakat.

Di era masa kini, ketika ilmu pengetahuan dan ilmu teknologi berhasil membuat peradaban semakin maju, moral manusia justru mengalami perubahan katakanlah kemunduran. Perubahannya sama pesat tapi bertolak belakang. Masalah yang dihadapi masyarakat bukan lagi bagaimana meraka akan beradaptasi dengan sebuah teknologi baru, atau bagaimana cara mengembangkan teknologi dan ilmu pengetahuan itu menjadi semakin pesat. Tapi masalah sesungguhnya yang saat ini terjadi dan terlihat begitu samar adalah bagaimana masyarakat mengendalikan diri sehingga mereka bisa menyeimbangkan dengan baik kemajuan peradaban dengan kestabilan moral.

Sayangnya, saat ini hal tersebut sangat sulit untuk dikendalikan. Bisa dilihat dari contoh kemerosotan moral paling mudah yang bisa kita temukan di dalam kehidupan sehari-hari. Cara berpakaian yang tidak sopan, semakin berkurangnya rasa hormat kepada orang yang lebih tua, prilaku anarkis dalam menghakimi orang lain, prilaku menghujat dan banyak lagi contoh lainnya. Juga melihat dari banyaknya media yang memberitakan mengenai berbagai macam berita yang menyoroti kemerosotan moral masyarakat masa kini setiap harinya. Pelecehan seksual, pembunuhan, bunuh diri dan juga contoh lainnya. Seolah pelanggaran moral kini menjadi makanan sehari-hari masyarakat masa kini.

“Sesungguhnya saya diutus hanya untuk menyempurnakan keshalihan akhlak.” (HR. Al-Baihaqi).

Sangat disayangkan memang, mengingat kemajuan peradaban dengan teknologi yang sudah begitu canggih seharusnya bisa membuat masyarakatnya menjadi sama majunya, untuk mengimbangi kemajuan peradaban tersebut. Tapi justru malah memberi efek kemunduran moral.

Televisi, internet, dan media lainnya yang semakin canggih merupakan beberapa dari banyaknya contoh produk kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Produk-produk tersebut memang memiliki begitu banyak manfaat untuk memudahkan segala jenis urusan manusia masa kini, meskipun begitu mereka tetap memiliki kekurangan. Secara garis besar, kekurangan produk-produk tersebut adalah menjadi salah satu bumerang yang membuat terjadinya kemorosotan moral masyarakat. Terlebih ketika ketiga produk itu begitu mudah untuk diakses saat ini, tanpa ada limit untuk batasan usia. Hal ini lah yang begitu mudah menjadikan anak, remaja hingga dewasa sebagai target paling rentan kehilangan keseimbangan antara kemajuan teknologi dan kestabilan moral.

Cenderung bagi mereka yang paling aktif dalam memanfaatkan produk-produk tersebut sangat cepat beradaptasi dengan kemajuan teknologi tersebut. Dan hal yang mudah dipengaruhi dan paling mudah mengikuti arus kemerosotan moral tersebut. Moral mereka semakin lama semakin terkikis habis karena keaktifan mereka dalam mengkonsumsi produk-produk tersebut tanpa bisa menjaga kestabilan moralitasnya sendiri.

Pada titik ini, tugas para orang tua masa kini tidak lagi hanya sekedar memberikan pendidikan akhlak/moral terhadap anak mereka, tapi juga menjaga dan mengamati bagaimana anak mereka berkembang di masyarakat disertai dengan melimpahnya kemudahan dan kemajuan teknologi. Membuat anak-anak mereka bisa tetap menjaga kestabilan moral ditengah semua produk kemajuan perabadan yang begitu menggiurkan untuk memuaskan kebutuhan manusia tapi terdapat berbagai macam jebakan samar di dalamnya.

*) Guru Akidah Akhlak MTs. Miftahul Ulum 2 Banyuputih Kidul

2 Replies to “Menjaga Akhlak dan Moral di Era Revolusi Industri 4.0”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *