logo_mts192
0%
Loading ...

Melewati Ombak Bersamamu

Melewati Ombak Bersamamu

Karya : Rahmadaini *)

Alisha Ghanimah, seorang gadis berparas cantik dengan arti namanya yang indah -Perempuan yang baik dan penuh kemenangan- yang sudah menyelesaikan pendidikan nya di sekolah tinggi islam , Alisha memiliki niatan untuk melanjutkan langkah hidup nya dengan menjadi dokter namun takdir berkata lain saat sang ayahanda menjodohkan nya dengan seorang lelaki yang lebih tua darinya. alisha sempat menolak namun saat sang ayah mengatakan ” ayah melakukan ini demi alisha dan kebaikan alisha, ayah ingin saat ayah sudah tiada alisha ada yang menjaga” yang membuat alisha tak lagi menolak.

Dzakwan Zayyan, Lelaki yang berbeda 2 tahun dari alisha seorang lelaki berpendidikan, tegas, baik hati dan rupawan yang akan menjadi suami dari Alisha Ghanimah. karena kedua orang tua zayyan adalah sahabat karib ayah alisha, dan itu sebabnya Alisha dan Zayyan di jodohkan. zayyan sudah berjanji kepada abi dan ummi nya bahwa ia akan menjaga alisha sebaik mungkin, dan memperlakukannya dengan baik membuat abi dan ummi nya merasa bahagia mendengar tersebut.

  • “ Namun apakah akan adanya cinta di hubungan keduanya ? apakah janji zayyan akan di laksanakan dengan baik oleh zayyan ? “

[-–-–-–-–-–-]

Selesainya acara pernikahan Zayyan dan Alisha , kini keduanya sedang ada di dalam kamar pengantin baru, alisha tengah menyiapkan baju ganti untuk zayyan, sedangkan lelaki itu tengah membersihkan dirinya di bawah pancuran air yang ada di atasnya Alisha melihat keluar jendela yang memperlihatkan pemandangan Jakarta malam itu yang terlihat sangat indah. Terdengar suara deritan pintu kamar mandi terbuka memperlihatkan zayyan yang baru saja selesai mandi dan tersenyum ke arah alisha yang juga di balas senyuman.

“kita berjama’ah isya’ dulu sebelum tidur” Zayyan berbicara dengan dirinya yang tengah sibuk memasang kancing baju kokoh nya, alisha mengangguk kecil dan tersenyum tipis entah mengapa hatinya terasa hangat saat melihat zayyan, dan mendengar suaranya yang lemah lembut terasa seperti kebahagian tersendiri bagi alisha

“Allahuakbar” suara zayyan bergema di ruangan tersebut saat menyebut nama Allah, detik demi sedetik di lewati, di sujud terakhir zayyan tak langsung bangun karena masih menyebutkan doanya

“allahuma ahfazni wa’ahli min alshar, wajeal eabdi wa’alisha ‘ahlan wahidan, allahuma.. tul ealisha lieabdi, allahuma ‘iin kan ealaysha khalq bi baqiat eamri, ya allahu..”

Artinya : “ya allah,, jagalah hamba beserta keluarga hamba dari keburukan , dan jadikanlah hamba dan Alisha keluarga yang samawa ya allah.. jaga alisha untuk hamba ya allah jika alisha memang di ciptakan hamba untuk seumur hidup hamba ya allah..“

Shalat sudah selesai , kedua pasangan tersebut mengadahkan tangan untuk berdoa kepada sang maha esa lagi penyayang. Ruangan terasa hening hanya di temani suara detak jam dinding

Selesainya berdoa zayyan berbalik menghadap ke arah alisha yang ada di belakang nya, Alisha yang faham langsung meraih tangan sang suami dan menyalaminya , Zayyan mengusap kepala alisha gemas membuat alisha tersipu malu tak sampai di situ perilaku zayyan yang membuat alisha ingin terbang rasanya saat tiba” zayyan yang menjatuhkan kepalanya di atas pangkuan alisha membuat wajah alisha bersemu merah.

” ya eazizaa , bitariqat ma ‘asheur bi’anani ‘asead shakhs alan ( sayangku, entah mengapa aku merasa menjadi orang terbahagia saat ini ) ” monolog zayyan yang di pahami dengan mudah oleh alisha , membuat alisha merasa gemas mendengar ucapan sang suami yang tengah menatap nya. membuat alisha memuji wajah zayyan yang terpahat dengan sempurna , alis tebal dengan bulu mata melentik , senyuman manis ciri khas zayyan serta mata cokelat pekat nya membuat siapa oun yang di pandangnya menjadi salah tingkah. sungguh sempurna hamba Allah satu ini

” ma aladhi yuseiduk ya ​​zuji? ( apa yang membuatmu bahagia , wahai suamiku ? ) ” tanya alisha menjawab ucapan Zayyan , lelaki itu tersenyum menatap keindahan wajah alisha yang saat ini hanya dirinya yang bisa memandang kecantikan sang istri

” ‘ana saeid biwujudika, ealaa alraghm min ‘ana allah qad wahadana liltuw. ( aku bahagia bisa memilikimu walaupun kita baru saja di satukan oleh allah ) ” tutur zayyan dengan kekehan yang membuat alisha juga terkekeh dengan apa yang di ucapakan oleh zayyan. ruangan tersebut terasa tengah di selimuti dengan kebahagiaan antara zayyan dan alisha

” Terima kasih telah hadir, dan menjadi separuh jiwa kebahagiaanku yang ku punya” – Zayyan

Pagi saat zayyan terbangun, tak ada lagi alisha di samping nya membuat zayyan langsung mencari keberadaan alisha mata nya menelusuri kamar namun tidak ada tanda” gadis itu di sini, Zayyan berjalan menuju dapur

Terlihat alisha tengah sibuk memasak sarapan pagi , gadis itu menggunakan hijab dengan gamis yang sederhana yang tak membuat alisha merasa terganggu dengan apa yang ia kenakan, Alisha merasakan sebuah tangan kekar melingkari tubuhnya saat ia menoleh untuk melihat ternyata zayyan yang baru terbangun dari tidur pulas nya.

“kenapa ngga bangunin mas ?” ucap zayyan dengan wajah yang di benamkan di leher alisha

“alisha ngga tega yang mau bangunin, soalnya mas keliatan nya capek banget sampe-sampe habis shalat langsung tidur lagi” jelas alisha dengan sedikit mengejek membuat zayyan mendengkus.

“lain kali bangunin ya ? biar mas juga bisa bantu alisha di dapur”

“iya mas, yaudah sana cuci muka dulu baru sarapan” ujar alisha yang di jawab anggukan oleh zayyan. setelah kepergiannya zayyan alisha memindahkan soto ayam yang baru saja ia buat kedalam mangkuk dan meletakkannya di atas meja makan

Beberapa menit akhirnya Zayyan kembali dari kamar mandi dan duduk di kursi yang ada di hadapan alisha, melihat makanan yang sudah di siapkan oleh alisha membuatnya terpukau akan hebatnya alisha dalam memasak, belum mencicipi saja sudah bisa tahu bahwa masakan alisha enak.

“mas zay mau nasinya seberapa ?” tanya alisha yang datang membawa 2 piring, sembari menaruh piring miliknya dan memegang piring milik zayyan.

“hm.. 2 centong aja” putus zayyan yang di jawab anggukan oleh alisha, setelah nya piring yang berisi nasi itu ia letakkan di hadapan zayyan “mas ambil lauk nya sendiri ya ? biar sesuai sama selera mas” zayyan mengangguk lalu mengambil beberapa lauk yang menarik perhatiannya. saat sesuap masuk kedalam mulutnya zayyan tak menyangka bahwa masakan alisha akan seenak itu.

“eum.. gimana mas.. apa ada yang kurang ?” tanya alisha takut masakannya tak memuaskan

“MasyaAllah, masakan kamu enak banget, alisha.. ummi sama abi harus tau” Zayyan meraih ponselnya dan menelpon seseorang yang Alisha pun tak tahu, saat panggilan tersebut di angkat ternyata itu adalah abi dan ummi zayyan yang langsung tersenyum melihat zayyan dan alisha yang tengah sarapan bersama.

“Assalamu’alaikum abi.. ummi” salam zayyan sembari tersenyum bahagia

“waalaikum salam, kenapa zayyan ?” jawab sang abi

“Abi dan ummi harus tahu rasa masakan Istri zayyan yang sangat cantik ini, Masakan menantu umi dan abi sangat enak. umi dan abi harus mencoba saat berkunjung kemari” heboh zayyan terlihat lucu di mata alisha apalagi saat lelaki tersenyum menyebutnya istrinya yang sangat cantik

” hal hadha sahihun? ” tanya ummi dengan senyuman manis nya

” naeam amy, ladhidh jidana !! ” jawab zayyan membuat ummi dan abi-nya terkekeh

“baiklah, kapan-kapan kami akan berkunjung melihat pasutri yang selalu bahagia ini” ujar abi dengan tersenyum

“baiklah abi , ummi zayyan dan alisha ingin melanjutkan sarapan pagi ini terlebih dahulu, assalamu’alaikum”

“waalaikum salam”

tuuut

Panggilan di akhiri sepihak, alisha tak kuasa menahan senyuman gemas saat melihat zayyan yang tengah menaruh ponselnya kedalam saku celana nya.

“mas.. seharusnya mas jangan begitu.. alisha malu sama ummi dan abi”

“Untuk apa malu alisha ?, masakan kamu memang enak kok” ucap zayyan kembali menyuapkan sesendok nasi serta lauknya kedalam mulutnya, alisha menggeleng kecil merasa lucu dengan pujian zayyan lalu menyuapkan nasi kedalam mulutnya.

“Alisha ?, ayo kita belanja bahan-bahan soalnya kemarinnya mas lupa yang mau nyuruh bi elmi” suara zayyan dari arah tangga

“Ayo , kita jalan kaki aja ya mas ? soalnya alisha pernah liat ga jauh dari rumah ada supermarket”

“Beneran? alisha ga mau naik mobil aja ???” tanya zayyan sedikit ada senyuman di bibirnya

“Iyaa mas, ngapain alisha bohong?”

“ohh, yaudah ayo”

Keduanya berjalan bersama di trotoar , di setiap langkah keduanya di iringi canda dan tawa dan tak terasa bahwa sudah sampai di supermarket.

Zayyan mengambil troli dan mengikuti langkah kemana alisha akan berjalan, sesekali menolong alisha mencari bahan dapur.

Mata zayyan tak bisa berhenti menatap alisha, sebuah senyuman terpapar jelas di bibir zayyan Sedangkan alisha yang merasa ada yang tengah menatapnya pun menoleh ke arah zayyan dan benar saja zayyan yang tengah menatapnya , Namun zayyan tak mengalihkan pandangan nya walaupun alisha sudah mempergokinya menatap alisha.

Alisha yang mulai salah tingkah pun tersenyum malu dan mengalihkan pandangan nya membuat zayyan terkekeh.

“Ah, masa gitu aja udah salah tingkah” Goda zayyan menaik turunkan alis tebal nya membuat wajah alisha semakin memerah seperti kepiting rebus

“Ya gimana lagi mas.. Alisha ga pernah di tatap sampe segitunya” ungkap alisha sembari melihat daging ayam mencoba mengalihkan pandangan nya dari zayyan

“Lucu banget sih kamu alisha, jadi gemes” Ucap zayyan mengusap kepala alisha gemas

Selesainya berbelanja bahan-bahan , di perjalanan zayyan ia bercerita bahwa ia pernah memiliki mantan kekasih yang sangat beda jauh dengan Alisha

Liana gadis yang lebih tua dari alisha, yang bagi zayyan sangat bedah jauh dengan alisha, Jika alisha menerima apa adanya maka Liana sebaliknya , ia tak mau jika harus berjalan kaki menuju supermarket alasanyya ia gampang lelah

Liana juga tak mau jika harus memasak sendiri , ia pastinya akan menyuru bi elmi yang memasak alasannya ia tak pandai memasak. karena itu lah yang membuat zayyan memutuskan hubungan nya dengan liana dan akhirnya allah mempertemukan nya dengan Alisha yang sangat pengertian, lemah lembut dan cantik.

“hm.. mas masih kangen ngga sama mantan mas ?” tanya alisha tiba-tiba yang membuat zayyan tertawa geli dengan pertanyaan sang istri yang baginya sangat lucu.

“buat apa saya kangen sama liana alisha.. kalo saya aja udah punya kamu”.

alisha lagi-lagi di buat merasa salah tingkah akan ucapan lelaki yang ada di sebelahnya itu, alisha tak ingin dirinya terlihat bahwa sedang merasa salting akhirnya berjalan dengan langkah cepat dengan zayyan yang tertawa lalu mengejar sang istri yang berlari

“Terima kasih, sudah memberiku bahagia yang sederhana alisha…”

__________________________________

*) Siswi Kelas IX MTs Miftahul Ulum 2 Bakid

Share the Post:

Join Our Newsletter