logo_mts192
0%
Loading ...

Ziarah Wali 5 Siswi Kelas IX MTs Miftahul Ulum 2 Tahun 2025

Ziarah Wali 5 Siswi Kelas IX MTs Miftahul Ulum 2 Tahun 2025

MTs Miftahul Ulum 2 Banyuputih Kidul kembali menyelenggarakan kegiatan Ziarah Wali 5 bagi siswa dan siswi kelas X Tahun Ajaran : 2024/2025. Kegiatan ziarah dibagi menjadi dua gelombang. Gelombang pertaman dilaksanakan pada 22 April 2025 khusus siswi. Sedangkan untuk siswa direncanakan pada Kamis malam, 24 April 2025.

Kegiatan ini merupakan salah satu agenda tahunan madrasah dalam rangka menanamkan kecintaan terhadap para ulama dan memperkuat nilai-nilai keislaman melalui perjalanan spiritual ke makam para wali.

Rombongan diberangkatkan dari pesantren pada pukul 22.30 WIB, diawali dengan doa bersama dan pengarahan dari para pendamping. Suasana haru dan semangat mewarnai momen keberangkatan para siswi menuju perjalanan yang sarat makna ini.

Rute ziarah kali ini mencakup lima lokasi utama, yakni: Makam Sunan Ampel (Surabaya), Makam Syaikhona Kholil (Bangkalan Madura), Makam Sunan Maulana Malik Ibrahim (Gresik), Makam Sunan Drajat (Lamongan) dan Makam Sunan Bonang (Tuban). Kegiatan ini dilaksanakan dalam suasana religius, penuh kekhidmatan, dan mendapat pendampingan langsung dari unsur pengirus Yayasan, pimpinan madrasah, para guru MTs Miftahul Ulum 2 serta asatidzah pengurus PPMU Putri.

Kepala Madrasah, H. Ahmad Fauzi, S.Pd.I., menyampaikan bahwa tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk menanamkan keteladanan akhlak serta memperkenalkan sejarah Islam Nusantara melalui pendekatan langsung ke situs-situs bersejarah Islam. “Ziarah ini bukan hanya perjalanan jasmani, tapi juga perjalanan ruhani. Kami ingin para siswi menyerap semangat dakwah, perjuangan, dan keikhlasan para wali dalam menyebarkan Islam,” jelasnya.

Ziarah dimulai dari kompleks makam Sunan Ampel di Surabaya. Setelah itu rombongan menyeberang ke Pulau Madura untuk ziarah malam ke makam Syaikhona Kholil di Bangkalan—seorang ulama besar yang menjadi guru dari Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari. Perjalanan dilanjutkan ke makam Sunan Maulana Malik Ibrahim di Gresik, lalu menuju Lamongan untuk ziarah ke makam Sunan Drajat, dan diakhiri di makam Sunan Bonang di Tuban.

Para siswi mengikuti setiap prosesi dengan antusias dan tertib, diawali dengan pembacaan tahlil dan doa di setiap makam. Para guru pendamping juga memberikan wawasan sejarah tentang perjuangan para wali yang dikunjungi. Salah satu peserta, Ananda Robiatul Adawiyah kelas X, mengungkapkan kesannya, “Saya merasa tersentuh dan termotivasi. Ternyata perjuangan menyebarkan Islam itu penuh tantangan, tapi para wali menghadapinya dengan penuh kesabaran dan cinta.”

Waka Kurikulum MTs Miftahul Ulum 2, Husen, S.Pd.I., yang turut mendampingi kegiatan ini, menegaskan pentingnya integrasi nilai-nilai spiritual dalam proses pendidikan. “Ziarah ini adalah bagian dari pembelajaran kontekstual. Siswi tidak hanya belajar dari buku, tetapi juga dari jejak sejarah para tokoh besar Islam yang nyata,” ujarnya.

Sementara itu, salah satu ustadz pendamping, Abdul Halim, S.Pd., menyampaikan bahwa kegiatan ini juga menjadi sarana mempererat ukhuwah antara siswi. “Perjalanan ini membuka ruang interaksi yang lebih dalam. Kami bisa membimbing mereka secara langsung, baik secara spiritual maupun emosional. Ini pengalaman yang sangat berarti,” ungkapnya.

Menariknya, dalam perjalanan ini juga disisipkan praktik langsung ibadah shalat jamak dan qashar, sebagai bentuk penerapan materi fikih safar yang telah diajarkan di kelas. Praktik ini dibimbing langsung oleh ustadz, dengan penjelasan konteks hukum dan tata cara pelaksanaannya. Hal ini menjadi pengalaman langsung yang sangat berharga bagi para siswi dalam memahami syariat Islam secara aplikatif.

Dengan kegiatan ini, para siswi diharapkan tidak hanya mendapatkan pengalaman berharga, tetapi juga mampu meneladani semangat dakwah, keikhlasan, dan keteguhan hati para wali dalam kehidupan sehari-hari.

Share the Post:

Join Our Newsletter