logo_mts192
0%
Loading ...

Empat Pertimbangan Memilih Lembaga Pendidikan

Empat Pertimbangan Memilih Lembaga Pendidikan

Oleh: Sahroni, S.Pd.I *)

Dalam kehidupan, setiap keputusan penting perlu pertimbangan matang, termasuk saat memilih lembaga pendidikan untuk anak atau diri sendiri. Memilih sekolah/madrasah atau kampus tak ubahnya memilih calon pasangan.  Dalam sebuah hadits yang sudah sangat popular di kalangan ummat Islam, Rasulullah saw telah memberikan panduan berharga dalam memilih pasangan hidup yang ternyata sangat relevan untuk konteks ini. Beliau bersabda:

تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ لِأَرْبَعٍ: لِمَالِهَا، وَلِحَسَبِهَا، وَلِجَمَالِهَا، وَلِدِينِهَا، فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّينِ، تَرِبَتْ يَدَاكَ

Perempuan dinikahi karena empat hal: karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya, dan karena agamanya. Maka pilihlah yang memiliki agama, niscaya engkau beruntung.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Meskipun konteks utamanya adalah memilih calon istri, kandungan maknanya bisa kita tarik ke ranah yang jauh lebih luas. Prinsip yang sama bisa diterapkan dalam banyak aspek kehidupan, termasuk saat kita memilih lembaga pendidikan tempat anak-anak kita belajar dsn menuntut ilmu. Apakah kita akan tergoda dengan penampilan luar dan fasilitas mewah? Atau kita lebih peduli pada nilai-nilai yang menjadi pondasinya?

Hadits ini bisa kita jadikan sebagai analogi bijak dalam menentukan pilihan lembaga pendidikan. Berikut ini empat pertimbangan yang bisa menjadi inspirasi:

1. Hartanya: Fasilitas dan Sarana

Dalam konteks lembaga pendidikan, “harta” bisa diartikan sebagai fasilitas. Banyak orang memilih sekolah atau madrasah karena gedungnya megah, alat praktiknya lengkap, dan lingkungannya nyaman. Ini memang penting, karena sarana yang baik menunjang proses belajar.

2. Keturunannya: Reputasi dan Lulusan

“Keturunan” bisa diibaratkan sebagai asal-usul dan rekam jejak lembaga tersebut. Apakah ia memiliki sejarah panjang, lulusan yang sukses, atau diasuh oleh tokoh-tokoh pendidikan yang kredibel? Ini sering menjadi pertimbangan banyak orang, karena reputasi memberi kepercayaan.

3. Kecantikannya: Penampilan dan Prestasi

Seperti seseorang terpikat oleh kecantikan, lembaga pendidikan juga sering dinilai dari tampilannya di media sosial, prestasi lomba, atau popularitasnya. Branding dan citra yang menarik tentu bisa menjadi daya tarik, tapi perlu diimbangi dengan isi yang kuat.

4. Agamanya: Nilai dan Karakter

Inilah yang paling ditekankan oleh Rasulullah, yaitu agama : nilai-nilai keislaman, kurikulum berbasis akhlak, serta guru-guru yang mendidik dengan hati dan iman. Sekolah yang menjadikan agama sebagai fondasi akan melahirkan generasi yang bukan hanya cerdas, tapi juga berakhlak mulia. Dalam dunia pendidikan, ini berarti visi misi lembaga, nilai-nilai keislaman yang diajarkan, serta pembentukan akhlak dan karakter siswa. Inilah inti dari pendidikan sejati.

Mengapa Agama Harus Jadi Prioritas?

Seperti halnya dalam memilih pasangan hidup, memilih lembaga pendidikan yang berlandaskan agama akan memberikan keberkahan jangka panjang. Lembaga seperti ini bukan hanya mentransfer ilmu, tapi juga membentuk karakter dan kepribadian yang kokoh, yang sangat dibutuhkan dalam menghadapi tantangan zaman

Memilih lembaga pendidikan yang memprioritaskan agama bukan berarti mengabaikan kualitas akademik. Justru sekolah-sekolah yang mengintegrasikan keduanya biasanya menghasilkan lulusan yang lebih seimbang—berilmu dan berakhlak, cerdas dan rendah hati.

Hadits tentang memilih istri mengajarkan kita untuk memprioritaskan agama di atas segalanya. Prinsip ini sangat layak kita terapkan juga dalam memilih lembaga pendidikan. Sebab, pendidikan bukan sekadar investasi intelektual, tapi juga investasi ruhani dan moral yang dampaknya bisa melampaui dunia hingga akhirat.

Karena pendidikan sejati bukan hanya mencetak cerdas secara intelektual, tapi juga membentuk manusia seutuhnya.

*) Guru MTs Miftahul Ulum 2 Bakid

Share the Post:

Join Our Newsletter