MTs Miftahul Ulum 2 Banyuputih Kidul kembali melanjutkan kegiatan Ziarah Wali 5 untuk gelombang 2 pada Kamis malam, 24 April 2025. Rombongan Ziarah gelombang kedua ini terdiri dari para 246 siswa yang didampingi oleh para guru, wali kelas, pengurus yayasan, pengurus pesantren, kepala daerah pesantren, serta tim kesehatan dari Poskestren Miftahul Ulum.
Keberangkatan rombongan yang terdiri dari 6 bus ini dilepas oleh pengurus yayasan di lapangan pondok pesantren Miftahul Ulum Banyuputih Kidul. Dalam sambutannya ketua Yayasan berpesan agar perjalanan spiritual ini dilaksanakan dengan niat yang baik, penuh dengan khidmat dan kekhusyukan serta dengan niat tabarrukan dari pada waliyullah. Yang terpenting dapat meneladani akhlak dan perjuangan mereka.
Sebelum bus diberangkatkan, seluruh peserta berkumpul untuk mengikuti pembacaan doa safar yang dipimpin oleh koordinator masing-masing bus. Momen ini menjadi pembuka yang sakral sekaligus penguat niat para siswa untuk menjadikan perjalanan ini sebagai ibadah dan sarana pembelajaran.
Rute ziarah kali ini sama seperti ziarah siswa pada hari Selasa malam kemarin yaitu meliputi lima makam wali besar: Sunan Ampel di Surabaya, Syaikhona Kholil di Bangkalan, Sunan Maulana Malik Ibrahim di Gresik, Sunan Drajat di Lamongan, dan Sunan Bonang di Tuban.
Baca Juga
Di setiap lokasi makam para wali, para siswa dan pendamping mengikuti kegiatan pembacaan surat Yasin dan Tahlil bersama, yang dipimpin oleh salah satu guru yang telah ditunjuk oleh panitia.
Menariknya, sebelum memasuki area makam, masing-masing koordinator bus menyampaikan pembacaan sejarah singkat tentang wali yang akan diziarahi. Hal ini bertujuan untuk menambah wawasan dan pemahaman siswa tentang kiprah dan perjuangan para wali dalam menyebarkan ajaran Islam di tanah Jawa.
Selain sebagai sarana spiritualitas, kegiatan ini juga mengajarkan praktik ibadah dalam perjalanan. Salah satunya adalah pelaksanaan shalat jamak dan qashar di area makam Sunan Drajat, sekaligus kunjungan edukatif ke museum Sunan Drajat, yang memperlihatkan peninggalan dan sejarah dakwah beliau.
Salah satu momen yang menghangatkan suasana adalah sarapan bersama di kompleks makam Syaikhona Kholil Bangkalan, yang menjadi ajang kebersamaan antara siswa dan para pendamping.
Ustadz M. Hasyim Asy’ari, SH., salah satu pendamping, menyampaikan, “Kegiatan ziarah ini bukan hanya sekedar perjalanan fisik, tapi juga perjalanan spiritual. Melalui pembacaan Yasin dan Tahlil, serta praktik ibadah yang diajarkan, diharapkan para siswa dapat merasakan kedekatan dengan para wali dan menerapkan nilai-nilai kebaikan dalam kehidupan sehari-hari. Ini adalah kesempatan berharga untuk menumbuhkan semangat religius yang kuat dan meneladani perjuangan para ulama dalam menyebarkan Islam.”
Kebahagiaan juga dirasakan para siswa, salah satunya Muhammad Lutfi Syaiful Rijal, yang mengungkapkan, “Saya sangat senang bisa ikut ziarah ini. Selain bisa berdoa langsung di makam para wali, saya juga jadi tahu sejarah perjuangan mereka. Rasanya seperti belajar langsung dari sumbernya. Semoga bisa terus ikut kegiatan seperti ini lagi.”
Ketua Poskestren, M. Riskul Yasir, SH., juga menyampaikan apresiasinya atas kelancaran kegiatan, “Alhamdulillah, secara umum perjalanan berjalan dengan lancar tanpa kendala kesehatan yang berarti. Seluruh tim Poskestren siaga selama perjalanan, dan kami bersyukur semua siswa dalam kondisi sehat. Ini membuktikan bahwa dengan persiapan matang dan kerja sama yang solid, kegiatan besar seperti ini bisa berlangsung aman dan nyaman.”
Kepala Madrasah dan para guru berharap, melalui kegiatan ini para siswa tidak hanya memperoleh pengetahuan historis dan spiritual, tetapi juga membentuk karakter religius, cinta terhadap perjuangan ulama, serta meningkatkan rasa bangga terhadap warisan budaya Islam di Nusantara.