logo_mts192
0%
Loading ...

Pers dalam Islam: Refleksi Hari Pers Nasional 2025

Pers dalam Islam

Oleh : Abdur Rohman, S.Pd *)

Setiap tahun, pada tanggal 9 Februari, Indonesia memperingati Hari Pers Nasional (HPN). Momentum ini tidak hanya menjadi refleksi atas peran pers dalam membangun bangsa, tetapi juga sebagai pengingat akan tanggung jawab moral dan etika yang melekat pada profesi ini. Dalam konteks Islam, pers memiliki posisi yang sangat strategis dan mulia, karena ia berkaitan erat dengan nilai-nilai kebenaran, keadilan, dan amar ma’ruf nahi munkar (mengajak pada kebaikan dan mencegah kemungkaran).

Pers sebagai Media Dakwah dan Pendidikan

Islam menempatkan pers sebagai sarana penting dalam menyebarkan ilmu pengetahuan dan nilai-nilai kebaikan. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an, Surah Al-Ashr ayat 1-3:

وَالعَصْرِ (1) إِنَّ الإِنسَانَ لَفِي خُسْرٍ (2) إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ (3)

“Demi masa. Sesungguhnya manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman, beramal saleh, saling menasihati dalam kebenaran, dan saling menasihati dalam kesabaran.” (QS. Al-Ashr: 1-3)

Pers, dalam hal ini, dapat menjadi alat untuk menasihati dan mengedukasi masyarakat, menyampaikan pesan-pesan kebenaran, serta membimbing umat menuju jalan yang diridhai Allah.

Rasulullah SAW sendiri telah memberikan contoh bagaimana informasi dan pesan disampaikan dengan jelas dan bertanggung jawab. Beliau menggunakan berbagai metode komunikasi untuk menyebarkan ajaran Islam, termasuk melalui tulisan, seperti surat-surat yang dikirimkan kepada para pemimpin pada masa itu. Hal ini menunjukkan bahwa Islam sangat menghargai peran media dalam menyampaikan pesan yang bermanfaat.

Tanggung Jawab Pers dalam Islam

Dalam Islam, kebebasan berekspresi dan menyampaikan informasi tidak boleh lepas dari tanggung jawab moral. Pers harus menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, keadilan, dan kebenaran. Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Hujurat ayat 6:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِن جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَن تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَىٰ مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ

Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” (QS. Al-Hujurat: 6)

Ayat ini mengajarkan pentingnya verifikasi informasi sebelum menyebarkannya. Dalam konteks pers, hal ini berarti bahwa jurnalis memiliki kewajiban untuk memastikan kebenaran berita yang mereka sampaikan, agar tidak menimbulkan fitnah atau kerugian bagi pihak lain. Pers yang bertanggung jawab adalah pers yang tidak hanya mencari sensasi, tetapi juga menjaga kepercayaan publik.

Pers dan Amar Ma’ruf Nahi Munkar

Salah satu prinsip penting dalam Islam adalah amar ma’ruf nahi munkar, yaitu mengajak pada kebaikan dan mencegah kemungkaran. Pers memiliki peran besar dalam mewujudkan prinsip ini. Melalui pemberitaan yang objektif dan edukatif, pers dapat menginspirasi masyarakat untuk melakukan kebaikan dan menghindari perilaku yang merugikan diri sendiri maupun orang lain.

Namun, pers juga harus berhati-hati agar tidak terjebak dalam pemberitaan yang justru mempromosikan kemungkaran. Misalnya, pemberitaan yang terlalu mengumbar kekerasan, kebohongan, atau hal-hal yang bertentangan dengan nilai-nilai agama. Islam mengajarkan bahwa setiap kata dan tindakan harus dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT.

Tantangan Pers di Era Digital

Di era digital seperti sekarang, pers menghadapi tantangan yang semakin kompleks. Penyebaran informasi yang cepat melalui media sosial seringkali memunculkan masalah seperti hoaks, ujaran kebencian, dan disinformasi. Dalam konteks ini, pers Islami harus menjadi garda terdepan dalam memerangi hoaks dan menyebarkan informasi yang akurat dan bermanfaat.

Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ

Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis ini mengingatkan kita bahwa setiap informasi yang disampaikan haruslah mengandung kebaikan, bukan sebaliknya.

Pada peringatan Hari Pers Nasional 2025 ini, mari kita renungkan kembali peran pers dalam perspektif Islam. Pers bukan hanya sekadar profesi, tetapi juga amanah yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab. Sebagai bagian dari masyarakat yang beriman, kita semua memiliki kewajiban untuk mendukung pers yang jujur, adil, dan bermanfaat. Dengan demikian, pers dapat menjadi sarana untuk membangun peradaban yang lebih baik, sesuai dengan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin (menjadi rahmat bagi seluruh alam).

Semoga di Hari Pers Nasional ini, kita semua dapat mengambil hikmah dan terus berkomitmen untuk menjadikan pers sebagai alat untuk menyebarkan kebenaran dan kebaikan. Aamiin

*) Waka Humas MTs Miftahul Ulum 2 Bakid

Share the Post:

Join Our Newsletter