Kelompok Kerja Madrasah (KKM) MTs. Se-Kabupaten Lumajang kembali menggelar pertemuan dan rapat koordinasi rutin tiga bulanan. Setelah sukses menggelar pertemuan rutin triwulan pertama di MTs. SA Al-Haromain Selok Anyar Pasirian, Pertemuan triwulan kedua dalam tahun 2020 kali ini dilaksanakan di MTs. Nurul Islam Jatirejo Kecamatan Kunir Lumajang Sabtu (22/08/20).
Tampak hadir dalam kegiatan tiga bulanan ini Kasie. Pendma, Pokjawas Kementerian Agama Kabupaten Lumajang, Pengurus KKM MTs Kabupaten, KKM wilayah dan seluruh kepala MTs. Se Kabupaten Lumajang baik negeri maupun swasta.
Acara yang sejatinya dimulai pada jam 08.00 wib molor hingga satu jam. Hal ini dikarenakan masih menunggu peserta yang berasal dari pelosok-pelosok desa yang jauh seperti Kecamatan Ranuyoso, Pronojiwo dan Tempurasari.
Rangkaian kegiatan pertemuan triwulan dimulai dengan pembukaan, pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh salah satu siswa MTs. Nurul Islam Jatirejo Kunir selaku tuan rumah. Kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Himne dan Mars Madrasah.

Setelah menyanyikan Himne dan Mars Madrasah, dilanjutkan dengan Sambutan tuan rumah yang diwakili oleh Ketua Yayasan Nurul Islam Ustadz Ahmad Nadif, MA. Dalam sambutannya Ketua Yayasan yang juga pengawas Madrasah mengucapkan Ahlan wa sahlan selamat datang kepada seluruh peserta yang hadir. Dan menyampaikan mohon maaf jika ada layanan yang kurang berkenan di hati para kepala madrasah.
Sementara itu, H. Jailani, S.Ag dalam sambutannya menyampaikan beberapa hal. Pertama; Pembelajaran di masa pandemi, dulu ada SKB 4 menteri. Tanggal 8 Agustus Edaran Gubernur Jawa Timur tentang pembelajaran tatap muka untuk tingkat SMA. Tanggal 18 Agustus 2020 surat edaran Kanwil Kementerian Agama Jawa Timur yang mempersilahkan pembelajaran tatap muka dengan tetap menjaga protokol kesehatan dan maksimal 50 & yang hadir. Kedua, ingkatkan pelayanan madrasah. Agar kita tidak ditinggalkan oleh masyarakat. Ketiga, KKM Kabupaten akan melaksanakan KSM tetapi akan dilaksanakan oleh pengurus KKM wilayah. Hasil kejuaraan KSM korwil inilah yang akan dipertandingkan di KSM KKM Lumajang.

Mengharap kesolidan dan kekompakan para kepala madrasah dalam memajukan madrasah. Selalu berkoordinasi dan merapatkan barisan untuk mencapai tujuan bersama.
Materi dilanjutkan dengan penyampaian sosialisasi BOS tahun 2020 oleh Bapak Malik Johar, S.Pd Staf Pendma Kemenag Lumajang Bagian Pengelola BOS.
Dalam paparannya, pada dasarnya tidak ada pengurangan jumlah penerima BOS pada tahun 2020 ini. Karena pengurangan itu sesuai dengan Juknis Dirjen Kementerian Agama Pusat. Hal ini tidak bisa terlepas dari kondisi pandemi Covid 19 yang belum usia hingga saat ini.
“Bukan saya yang mengurangi bapak karena itu bukan uang saya. saya hanya pengelola. Andai saya yang punya uang, maka akan saya lebihkan dan tidak perlu SPJ-SPJ an.” ujarnya disambut tawa para peserta yang hadir.
Pengurangan ini disebabkan pemangkasan dan pengalihan anggaran untuk penanganan wabah covid 19. Dan ini tidak hanya di Kementerian Agama tetapi juga di semua Kementerian yang lain. Bahkan di semua instansi pemerintah.
Banyak keluhan dari madrasah atas pengurangan ini. Keluhan inj sudah direspon oleh Kementerian Agama Jawa Timur. Kementerian Agama Lumajang sudah mengusulkan kepada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur
“Semoga pengajuan ini bisa direspon dan direalisasikan oleh pemerintah” tuturnya dan diamini oleh seruangan yang hadir
Acara rapat dibuka langsung oleh Kasie. Pendma Kementerian Agama Lumajang Dr. KH. Mustain Billah, M.Pd.I Dalam sambutannya, Penjabat yang juga Da’i ini mengajak para kepala madrasah untuk melakukan inovasi-inovasi dan terobosan di madrasah masing-masing. Hal ini bertujuan untuk mewujudkan slogan “madrasah hebat bermartabat, dan lebih baik madrasah, madrasah lebih baik”.
Lebih lanjut Kyai Birokrat dan Da’i menginformasikan bahwa pada Tanggal 23-24 Agustus ini Pendma akan mengadakan rapat verval guru sertifikasi yang terhutang pada tahun 2019.
“Jenengan tinggal berdoa semoga tunjangan sergu yang terhutang segera cair” harapnya.

“Kepala madrasah harus menjadi uswatun hasanah bagi warga madrasah. Manajer yang handal dan menjadi administrator yang tangguh. Karena ini bagian dari persiapan akreditasi.” pungkasnya
Materi penutup disampaikan oleh salah satu pengawas Wilayah Selatan Abdul Hannan, M.Pd.I. Dalam arahnnya, untuk memajukan madrasah, Kepala Madrasah bisa menerapkan Manajemen PAKSA. Pray artinya berdoa, berdoalah sesuai dengan kebutuhan bukan dengan keinginan. Attitude (karakter) harus menjadi pemantas doa, Knowledge (pengetahuan); Skill (Kemampuan) dan Action (Kerjakan)
Kepala MTs. Miftahul Ulum 2 Banyuputih Kidul Jatiroto Lumajang Sahroni, S.Pd.I., M.Pd yang hadir dalam kegiatan tersebut menyambut baik kegiatan ini. Banyak manfaat dan banyak informasi yang didapatkan bahkan bisa sharing dengan lembaga lain.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat sekali karena banyak informasi yang bisa kita dapatkan. Kita juga bisa sharing dengan madrasah lain yang lebih maju.” ucapnya