KKMTs Kabupaten Lumajang mengadakan Halal bihalal dan pertemuan Tri Wulan di MTs. Miftahul Ulum Jabaan Desa Kalipenggung Randuagung. Senin (23/05/22).
Pertemuan perdana pasca Ramadhan dan Libur Hari Raya tersebut yang diikuti oleh 120 lebih kepada madrasah tersebut dihadiri langsung oleh Kepala Kementerian Agama Kabupaten Lumajang, Kasie. Pendma dan anggota Pokjawas. Sementara itu kepala MTs. Miftahul Ulum 2 yang berhalangan hadir karena sedang mengawal Ziarah Wali 5 siswa kelas 9 diwakili oleh Waka. Kesiswaan, Zainul Arifin, S.H.
Acara dimulai dengan pembukaan, menyanyikan lagu Indonesia Raya, Mars dan Hymne Masdrasah dan dilanjutkan dengan sambutan-sambutan.
H. Jailani, S.Ag selaku ketua KKMTs Kabupaten dalam sambutannya mengajak kepada para kepala madrasah yang hadir untuk terus melakukan program-program madrasah yang lebih kreatif dan inovatif, sehingga banyak orang tertarik dengan madrasah. Kepala MTs.N 1 Lumajang juga mengatakan madrasah harus mengejar ketertinggalan dari lembaga lain.
Oleh karena itu, dalam waktu dekat, KKMTs Kabupaten akan kegiatan Pengembangan Manajemen untuk kepala madrasah dan Waka. Kurikulum yang rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 6 Juni 2022 mendatang.
Adi Siswanto salah satu anggota Pokjawas yang hadir dalam kesempatan tersebut menyampaikan Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 347 Tahun 2022 tentang Implementasi Kurikulum Merdeka pada madrasah. Menurutnya kurikulum merdeka pada madrasah akan masih diujicobakan pada beberapa madrasah yang ditunjuk oleh pihak kementerian. Hal tersebut juga diperkuat oleh Kasie. Pendma, Hasanuddin M.Pd.I
Sementara itu Kepala Kemenag Lumajang, H. Muhammad Muslim, S.Ag. M.Sy dalam arahannya berharap agar seluruh peserta didik MTs non pesantren diupayakan harus mampu membaca Fathul Qarib walaupun tidak bermaksud menyaingi pesantren, tapi paling tidak bisa seperti yang ada di pesantren. Pria kelahiran Sumenep Madu ini mendorong agar madrasah melakukan lompatan-lompatan besar khususnya di era digital sekarang ini. “Madrasah juga harus mampu meningkatkan mutu dan kualitas, terutama gurunya.” tegasnya.
Tidak hanya mendorong peningkatan kualitas madrasah, mantan aktivis PMII ini juga mewanti-wanti madrasah terhadap kelompok radikal yang hendak merubah bentuk dan ideologi bangsa dan negara RI. Oleh karena itu, Kementerian Agama Lumajang akan melakukan percepatan program moderasi beragama untuk peserta didik madrasah di Lumajang.
Acara ditutup dengan ramah tamah yang diikuti oleh seluruh peserta yang hadir.