Surat Nomor MU-F2/488/A.II/VIII/2022 merupakan undangan yang ditujukan bagi waka, guru, dan tenaga tata usaha MTs. Miftahul Ulum 2 Bakid untuk duduk bersama mengevaluasi dan mendiskusikan program madrasah dalam Focus Group Discussion (FGD).
FGD Edisi Agustus 2022 dikhususkan untuk mengevaluasi kegiatan akreditasi yang sudah dilangsungkan (8-9 Agustus 2022) berikut hasil temuan dari asesor Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN S/M) Provinsi Jawa Timur dan memetakan progam-program madrasah hingga akhir tahun mendatang.
Kepala Madrasah Sahroni, S.Pd.I, M.Pd dalam sambutannya menyampaikan bahwa hasil temuan dalam proses akreditasi adalah bekal utama untuk membangun madrasah lebih berdaya, baik itu dalam program pengembangan akademik dan non-akademik, pengembangan sumber daya manusia, serta pengembangan sarana prasarana. Dengan ini kepala madrasah meminta kepada semua yang hadir untuk totalitas memberikan waktu, tenaga, dan pikirannya agar madrasah dapat memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat khususnya kepada peserta didik.
Ketua tim akreditasi madrasah Amang Philips Dayeng P, S.Sos yang diberikan kesempatan menyampaikan temuan-temuan asesor kemudian melaporkan perbaikan-perbaikan yang telah dikerjakan, sedangkan temuan yang belum dapat dilaksanakan dalam waktu dekat akan menjadi prioritas perbaikan.
Dalam FGD ini, kepala madrasah juga menyampaikan dalam waktu dekat akan diselenggarakan ‘Anugerah Inovasi Madrasah Digital Tahun 2022″. Event tersebut menurut pria yang pernah menjabat Kepala Perpustakaan PP. Miftahul Ulum merupakan momentum untuk berbenah diri secara radikal dari sisi manajerial. Disebut radikal, karena banyak hal dalam manajemen madrasah yang lumrah dilaksanakan secara manual akan diubah menggunakan sistem digital. Misalnya pembayaran sekolah, PPDB, pencatatan keuangan madrasah, absensi guru, dan lain sebagainya.
Waka Kesiswaan Zainul Arifin, S.H dalam sesi diskusi juga mengharapkan kepada seluruh dewan guru dan staf kependidikan untuk selalu menegur peserta didik yang kurang disiplin. Salah satu program kesiswaan yang ingin dicapai adalah meningkatkan dan membudayakan kedisiplinan, dimulai dari berpakaian hingga berperilaku dan ber-akhlakselama di madrasah seperti menjaga sarpras misalnya. Merespon hal tersebut, Waka Humas Danang Satrio P, S.Psi mengingatkan kembali untuk mengaktifkan kembali buku catatan guru dan wali kelas yang mana hal itu dapat menjadi bahan untuk menilai, mengevaluasi, dan memperbaiki dinamika yang terjadi di kelas-kelas terutama menyangkut kedisiplinan dan program akademik dan non-akademik agar dapat dicari solusinya dalam FGD maupun rapat-rapat lainnya.
Aris Purnomo, S.Pd yang menjabat Waka Sarpras menyampaikan beberapa program yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat, seperti penghijauan dan alih fungsi ruang agar mengefisienkan tata letak ruang di Gedung Terpadu. Menurutnya, walaupun kedepannya Kementerian Agama menerapkan madrasah digital bukan berarti realitas fisik madrasah dikesampingkan. Sarana prasarana yang ingin dicapai dalam program madrasah beberapa di antaranya adalah yang memberikan kenyamanan pada pendidik dan peserta didik selama proses kegiatan belajar mengajar.
Menanggapi inovasi madrasah digital, Bendahara Madrasah M. Kawakib Nurul J, S.H dan Tim IT Madrasah Akh. Farid, S.Kom menyampaikan kesiapannya membangun sistem otomatis yang dapat diterapkan di madrasah sebagai penunjang menuju transformasi digital seperti yang diharapkan oleh Kementerian Agama RI.