Bijak Dalam Ber Sosial Media | Dirosah Virtual Ramadhan 1444 H

Oleh : Muhammad Kholili *)

Sebagaimana kita ketahui besama bahwa sosial media sudah begitu luas. Media tidak hanya berjalan satu arah, kita yang dulunya hanya penikmat media ketika Radio, TV dan Media Cetak masih marakl, sekarang telah berubah. Kita tidak hanya menunggu untuk mendapatkan suatu informasi, namun juga bisa berkontribusi untuk menjadi penyaji informasi.

Dengan semakin luasnya media informasi dan komunikasi, tentunya menjadikan kita lebih mudah dalam segala hal. Kita tak perlu lagi bersusah payah untuk menyampaikan informasi kepada orang lain. Kita juga lebih gampang untuk mengetahui informasi dari seluruh dunia hanya melalui genggaman. Hal hal yang dulunya begitu sulit, sekarang menjadi praktis dengan meluasnya media informasi dan komunikasi.

Namun hal hal praktis tidak hanya memberikan kemudahan saja, ada hal hal negatif yang perlu kita ketahui bersama dalam bersosial media. Mudahnya akses media informasi dan komunikasi juga memberikan kemudahan bagi mereka yang mempunyai niat buruk. Seperti penyebaran konten hoaks, penipuan, pelecehan, cyberbullying, dll. Hal semacam ini tentu menjadikan sosial media ibarat pisau bermata dua, di satu sisi bisa digunakan untuk kebaikan, di sisi yang lain juga bisa digunakan dalam keburukan.

Mudahnya akses ke dalam dunia maya tidak dibatasi oleh apapun. Setiap orang dapat mengakses kapanpun dan dimanapun. Hal ini tak luput menjadikan sosial media sebagai tempat untuk melakukan tindak kejahatan. Menurut data Kominfo.go.id pada tahun 2018 Indonesia menjadi negara kedua terbanyak dengan tindak kejahatan dunia maya atau cyber crime. Bahkan selama tahun 2016 ada 90 juta serangan cyber yang terjadi di Indonesia.

Baru baru ini seorang hacker dengan nama samaran bjorka juga mengaggetkan rakyat Indonesia dan pejabat publik. Pasalnya hacker tersebut membocorkan data data penting dari Kominfo. Tindakan tersebut menjadi kontroversi bagi beberapa kalangan, ada yang pro dan kontra. Terlepas dari motif dan tujuannya, tentunya tindakan tersebut dapat merugikan berbagai pihak.

Betapapun banyak hal negatif yang terjadi di sosial media, hal hal positif yang selama ini kita rasakan juga berpengaruh besar. Adanya kasus pembunuhan yang menimpa kepolisian di Indonesia, tidak terlepas dari kawalan publik melalui sosial media. Hingga kasus yang pada awalnya buram menjadi jelas kebenarannya. Atau kasus yang melibatkan seorang influencer dengan berkedok trading penipuan juga berhasil diusut tuntas berkat adanya netizen Indonesia melalui sosial media.

Berkat sosial media berbagai macam kebaikan bisa kita sebarkan secara luas dan jelas. Melalui sosial media juga membuat kita lebih mudah dalam belajar berbagai hal. Selama ini jarang kita temui adanya ceramah yang ditonton oleh jutaan orang, namun melalui media seperti Youtube, Tik Tok, Facebook, dan Instagram banyak sekali ceramah keagamaan yang berhasil menarik perhatian hingga jutaan orang. Banyak pula orang yang terinspirasi kemudian merubah hidupnya menjadi lebih baik melalui konten konten ceramah yang di share melalui sosial media.

Bijak dalam menggunakan sosial media harus memperhatikan etika dalam penggunaannya. Mengontrol diri agar tidak sembrono dalam membuat konten atau menyebarkan berita adalah sesuatu yang harus kita perhatikan. Adanya anggapan ingin viral dan terkenal bukanlah tujuan utama dalam bersosial media. Isi dari konten yang kita buat harus mengandung manfaat dan kebaikan bagi orang lain, atau paling tidak tidak merugikan orang lain. Jika kita tidak dapat melakukan hal tersebut lebih baik diam saja.

*) Sekretaris PP. Miftahul Ulum Bakid

2 Replies to “Bijak Dalam Ber Sosial Media | Dirosah Virtual Ramadhan 1444 H”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *