Ziarah Wali 5 : Para siswa Kunjungi Museum Sunan Drajat

Program ziarah wali 5 perdana yang diikuti oleh kelas 9 MTs. Miftahul Ulum 2 Banyuputih Kidul Jatiroto Lumajang dimanfaatkan betul oleh guru pendamping dan siswa. Tidak hanya tabarruk dari para wali dan munajat kepada Allah. Moment tersebut juga digunakan untuk mempelajari secara dan napak tilas para kekasih Allah serta mempraktikkan salah materi Pelajaran Fikih yaitu shalat Jama’ Qashar.

Baca juga :

ZIARAH WALI 5 GELOMBANG KEDUA KELAS 9 PUTRA

Pasca membaca Yasin, Tahlil dan Doa bersama di Pesarean Sunan Drajat Lamongan, para siswa berkumpul di Mushalla untuk menerima materi tentang sejarah para wali dan materi tata cara dan ketentuan Jama’dan Qashar yang disampaikan oleh Guru Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) dan Fikih.

Setelah adzan shalat Dzuhur berkumandang, para siswa pun langsung diajak mempraktikkan shalat Jama’ Taqdim dan Qashar secara berjamaah. Pelaksanaan shalat jamaah yang dibagi menjadi tiga tempat.

Usai shalat berjamaah, para siswa pun diajak berkunjung ke Museum Sunan Drajat yang berada di kompleks Makam Sunan Drajat.

Museum Sunan Drajat yang terletak di lahan seluas 4 hektare di komplek Makam Sunan Drajat di Desa Drajat Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur ini mengoleksi ratusan benda-benda peninggalan Sunan Drajat.

Selain benda-benda peninggalan Sunan Drajat yang biasanya digunakan sebagai sarana syiar agama Islam dan benda bersejarah lainnya, museum yang dikelola Pemkab Lamongan juga mengoleksi benda antik yang berasal dari sumbangan masing-masing dari warga Lamongan.

Museum yang ditetapkan sebagai cagar budaya pemerintah Provinsi Jawa Timur ini dibuka untuk umum pada 30 Maret 1992 yang silam. Museum ini dibangun agar masyarakat khususnya umat Islam tidak melupakan sejarah para penyebar Agama Islam di nusantara. Umat Islam juga diharapkan mampu meneladani para kekasih Allah.

Dan yang tidak kalah menarik adalah para pengunjung museum bisa langsung masuk dan melihat-lihat koleksi museum tanpa dipungut biaya sepeserpun.

Para siswa pun melihat dan mengamati benda-benda bersejarah yang dilengkapi dengan keterangan yang telah terpampang di dekatnya. Ahmad Efendi salah satu siswa peserta ziarah mengungkapkan rasa bahagia dan bersyukur dapat mengikuti program madrasah tersebut. Banyak hikmah yang bisa diambil dari perjalanan tour religi tersebut. Dia berharap semoga seluruh rombongan akan mendapatkan keberkahan dan diberikan kekuatan untuk meneladani serta meneruskan perjuangan para wali penyebar agama Islam di bumi Nusantara

Leave a Reply