logo_mts192
0%
Loading ...

Petunjuk Al-Qur’an dalam Meraih Kesuksesan

Petunjuk Al-Qur'an dalam Meraih Kesuksesan

Oleh : Muhammad Said Fadhori, S.Pd.I *)

Kesuksesan adalah impian setiap manusia. Dalam kehidupan, setiap manusia pasti mendambakan kesuksesan. Namun, definisi sukses dapat berbeda-beda dalam pandangan semua orang. Ada yang menganggap sukses adalah saat kita memiliki kekayaan materi, jabatan tinggi, atau pencapaian tertinggi dalam bidang akademik. Namun, sukses tidak hanya diukur dari pencapaian materi atau kedudukan duniawi, melainkan juga dari kebahagiaan dan keberkahan yang dirasakan.

Dalam Islam, kesuksesan sejati tidak hanya terbatas pada dunia, tetapi juga akhirat. Al-Qur’an, sebagai pedoman hidup, memberikan petunjuk dan model tentang bagaimana meraih kesuksesan yang sejati yang dapat dijadikan pedoman dalam kehidupan. Salah satunya terdapat dalam Surat Al-Isra’ ayat 19:

وَمَنْ أَرَادَ ٱلْـَٔاخِرَةَ وَسَعَىٰ لَهَا سَعْيَهَا وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَأُولَـٰٓئِكَ كَانَ سَعْيُهُم مَّشْكُورًا

“Dan barang siapa menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia beriman, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya diterima dengan baik.” (QS. Al-Isra’: 19)

Dari ayat ini, terdapat lima syarat utama untuk mencapai kesuksesan:

1. Keinginan (الإرادة)

وَمَنْ أَرَادَ

Segala sesuatu bermula dari niat dan keinginan yang kuat. Seseorang yang ingin sukses harus memiliki tekad dan motivasi yang besar untuk mencapai tujuan yang diinginkannya.

Niat dan keinginan adalah fondasi utama dalam perjalanan menuju kesuksesan. Keduanya berperan sebagai motivator internal yang mendorong seseorang untuk mengambil tindakan, mengatasi rintangan, dan tetap konsisten dalam mencapai tujuan. Tanpa niat yang kuat dan keinginan yang membara, usaha untuk meraih kesuksesan bisa kehilangan arah atau bahkan tidak pernah dimulai.

2. Tujuan yang Jelas (الهدف)

ٱلْـَٔاخِرَةَ

Ayat ini menekankan pentingnya memiliki tujuan hidup yang jelas. Dalam ayat ini, tujuan yang disebutkan adalah akhirat. Segala aktivitas dan segala usaha sayogyanya diarahkan untuk meraih kebahagiaan di akhirat. Sukses sejati bukan hanya tentang kepuasan duniawi, tetapi juga tentang mempersiapkan diri untuk kehidupan yang abadi. Ayat ini yang menunjukkan pentingnya memiliki visi yang jelas dalam hidup. Begitu juga dalam kehidupan dunia, seseorang harus menetapkan tujuan yang spesifik agar dapat mencapai kesuksesan dengan arah yang benar.

3. Usaha dan Kerja Keras (السعي)

وَسَعَىٰ

Keinginan saja tidak cukup tanpa diiringi dengan usaha yang nyata. Kesuksesan membutuhkan kerja keras, disiplin, dan ketekunan dalam menghadapi berbagai tantangan. Usaha dan kerja keras adalah dua elemen kunci yang tidak dapat dipisahkan dari proses meraih kesuksesan. Usaha yang terus-menerus dan pantang menyerah merupakan kunci utama dalam mencapai tujuan. Setiap tantangan dan rintangan harus dihadapi dengan kesabaran dan semangat tinggi. Tanpa kerja keras, impian hanya akan tetap menjadi angan-angan tanpa realisasi. Seorang yang gigih dalam bekerja akan selalu menemukan cara untuk mengatasi kesulitan dan mencapai kesuksesan yang diinginkan.

4. Mengikuti Aturan dan Metode yang Benar (اتباع القواعد)

سَعْيَهَا

Usaha yang dilakukan harus sesuai dengan jalan yang benar. Dalam konteks akhirat, ini berarti mengikuti syariat dan ketentuan agama. Dalam kehidupan dunia, seseorang harus menggunakan strategi yang tepat, belajar dari pengalaman, serta mengikuti aturan dan etika yang berlaku. Dalam Islam, mengikuti peraturan atau aturan (baik aturan agama maupun aturan yang berlaku dalam kehidupan sosial) adalah bagian dari ketaatan dan kunci menuju kesuksesan dunia serta akhirat.

Mengikuti peraturan dalam Islam bukan hanya tentang kepatuhan, tetapi juga bagian dari ibadah dan jalan menuju kesuksesan dunia serta akhirat. Dengan taat kepada Allah, Rasul, dan aturan yang baik, seseorang akan mendapatkan kehidupan yang penuh keberkahan, keamanan, dan kesuksesan hakiki

5. Keimanan (الإيمان)

وَهُوَ مُؤْمِنٌ

Iman adalah faktor utama yang membedakan antara usaha yang diberkahi dan yang tidak. Keimanan memberikan kekuatan spiritual, ketenangan hati, dan keyakinan bahwa segala usaha yang dilakukan akan mendapatkan balasan yang baik. Dengan keimanan, seseorang tidak hanya mengejar kesuksesan duniawi, tetapi juga kesuksesan spiritual yang lebih abadi. Keimanan mengajarkan bahwa kesuksesan sejati adalah yang diraih dengan cara yang baik, penuh syukur, dan membawa manfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Seorang yang beriman berkeyakinan bahwa kesuksesan bukan semata-mata karena jerih payah dan usahanya tetapi juga atas pertolongan Allah swt Dzat yang Maha Menentukan segalanya.

Hasil Akhir (Final Result)

فَأُولَـٰٓئِكَ كَانَ سَعْيُهُم مَّشْكُورًا

Orang-orang yang memenuhi syarat di atas akan mendapatkan balasan yang baik dari Allah SWT. Dalam kehidupan dunia, ini berarti kesuksesan yang bermakna dan berkelanjutan, sementara di akhirat, mereka akan memperoleh kebahagiaan yang hakiki.

Petunjuk dan model meraih kesuksesan yang disebutkan dalam Al-Qur’an ini tidak hanya berlaku untuk urusan akhirat, tetapi juga dapat diterapkan dalam kehidupan dunia. Dengan memiliki keinginan yang kuat, tujuan yang jelas, usaha yang sungguh-sungguh, mengikuti aturan yang benar, serta didasari oleh iman, seseorang dapat mencapai kesuksesan yang sejati. Semoga kita semua termasuk dalam golongan orang-orang yang usahanya dihargai oleh Allah SWT. Aamiin.

_______________

*) Waka. Kesiswaan MTs. Miftahul Ulum 2 Bakid

Share the Post:

Join Our Newsletter