Penerapan Strategi Belajar Inquiry Terbimbing

Penerapan Strategi Belajar Inquiry Terbimbing Pada Pokok Bahasan Permintaan, Penawaran, Pasar dan Harga (Mapel IPS) Untuk Meningkatkan Pemahaman Belajar Siswa Kelas VII D Semester Genap MTs Miftahul Ulum 2 TP 2020/2021

Oleh : AMANG PHILIP DAYENG PASEWANG, S.Sos *)

Proses belajar mengajar adalah kegiatan yang menarik namun juga merupakan kegiatan yang kompleks, meliputi beragam aspek bukan hanya sekedar menyerap informasi dari guru tetapi juga menuntut berbagai kegiatan dan tindakan terutama bila menginginkan hasil belajar yang optimal dan berkualitas, selama ini pembelajaran yang dilakukan memposisikan guru sebagai pusat pembelajaran (Teacher Center), paradigma seperti ini menjadikan guru sebagai satu-satunya “sumber” dalam kegiatan pembelajaran, memang secara normatif pemerintah telah berupaya mengubah paradigma tersebut dengan model atau pola pembelajaran yang lebih ” seimbang” antara guru dengan siswa namun demikian guru tetaplah memegang peranan yang sangat penting walaupun porsinya tidak lagi sangat dominan seperti sebelumnya.

Dari kenyataan diatas kita ketahui bahwa peranan guru sangatlah menentukan bagi keberhasilan suatu kegiatan pembelajaran. Sebagaimana idealnya guru harus memainkan peran salah satunya sebagai fasilitator dan evaluator, terkait dengan perannya sebagai evaluator maka guru harus selalu melakukan koreksi dan evaluasi pada setiap kegiatan pembelajaran setidak-tidaknya untuk mengetahui kepahaman siswa mengenai materi pelajaran yang telah disampaikan oleh guru dan juga untuk mengetahui apakah strategi pembelajaran yang diterapkan oleh guru itu efektif dalam pembelajaran atau tidak, karena setiap peserta didik itu memiliki karakteristik yang berbeda dengan peserta didik yang lain baik dari segi potensi dirinya, cara maupun gaya belajarnya dan kecepatannya dalam memahami atau mencerna materi yang disampaikan oleh guru.

Sering kali dalam KBM sehari-hari, kompleksitas karakteristik peserta didik ini menjadi kesulitan tersendiri bagi guru dalam menyampaikan materi sehingga guru dituntut untuk terus kreatif mencari strategi belajar yang paling tepat untuk diterapkan supaya siswa lebih mudah dalam menangkap dan memahami materi, demikian juga dengan kondisi siswa kelas VIID MTs Miftahul Ulum 2 yang karakteristik siswanya beragam maka penulis mengalami kendala dalam menyampaikan materi Permintaan, Penawaran, Pasar dan Harga kepada siswa untuk membuat para siswa bisa segera memahami dan menguasai materi (pokok bahasan) ini secara matang atau mendalam.

Menurut analisis penulis selaku guru pengampu mata pelajaran IPS, penyebab sulitnya siswa kelas VIID untuk mampu menyerap dan memahami materi ini dengan cepat adalah karena faktor-faktor sebagai berikut :

  1. Materi Permintaan, Penawaran, Pasar dan Harga memang mempunyai kerumitan yang tinggi khususnya materi tentang penawaran, pasar dan terbentuknya harga pasar yang menuntut siswa memiliki pengetahuan tentang transaksi jual beli di pasar supaya mereka bisa paham mengenai hukum penawaran dan mekanisme terbentuknya harga.
  2. Sikap siswa yang kurang serius saat menerima materi, ini terlihat dari adanya sebagian siswa yang bergurau dan sebagian lagi ada yang tertidur, sikap seperti ini mengakibatkan kurangnya perhatian dan konsentrasi siswa pada materi yang sedang disampaikan terlebih lagi untuk siswa yang tertidur jelas tidak dapat memahami materi ini, memang fenomena ini masih patut dimaklumi karena sebagaimana realitanya siswa MTs Miftahul Ulum 2 mayoritas merupakan santri pondok pesantren Miftahul Ulum Banyuputih Kidul tak terkecuali siswa kelas VIID ini yang tentunya memiliki kegiatan yang padat mulai dari pagi hari sampai tengah malam sehingga tak ayal para siswa ini mengalami kelelahan dan tertidur pada saat jam pelajaran.
  3. Tingkat kecerdasan dan wawasan siswa yang beragam khususnya pengetahuan yang berhubungan dengan masalah permintaan, penawaran, pasar dan harga.

Sudah jelas bahwasanya kendala diatas harus segera diatasi dengan jalan keluar yang tepat maka dalam hal ini penulis berinisiatif memecahkan masalah tersebut dengan menerapkan strategi pembelajaran inquiry terbimbing untuk merangsang tumbuhnya minat belajar siswa, memang ini belum bisa dipastikan efektif untuk menjawab kendala diatas namun setidaknya menurut pertimbangan saya strategi ini dipilih karena memiliki kesesuaian dengan kondisi siswa kelas VIID yang bermacam-macam tingkat intelegensia dan wawasannya mengenai permintaan, penawaran, pasar dan harga sehingga diharapkan melalui strategi belajar inquiry ini siswa dapat menangkap dan memahami materi ini secara optimal dalam waktu yang sesuai dengan alokasi jam pelajaran.

Dalam khazanah ilmu pendidikan kita mengenal bermacam-macam strategi pembelajaran salah satunya adalah inquiry, strategi inquiry merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada keaktifan siswa. Adapun definisi strategi pembelajaran inquiry adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berfikir kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan melalui tanya jawab antara guru dengan siswa, pelaksanaan strategi ini dalam KBM dijalankan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

  1. Orientasi, merupakan langkah untuk membuat siswa peka terhadap masalah dan dapat merumuskan masalah yang menjadi fokus penelitian.
  2. Rumusan hipotesis, digunakan sebagai pembimbing atau pedoman di dalam melakukan penelitian.
  3. Definisi, merupakan penjelasan dan pembatasan istilah yang ada di dalam hipotesis
  4. Eksplorasi, dilakukan dalam rangka menguji hipotesis dalam proses validasi dan pengujian konsistensi internal sebagai dasar proses pengujian
  5. Pembuktian, tahapan ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data yang bersangkut paut dengan esensi hipotesis
  6. Perumusan generalisasi yaitu menyusun pernyataan yang benar-benar paling tepat dan baik dalam pemecahan masalah.

Strategi pembelajaran inquiry terbagi menjadi dua yaitu : inqury terbimbing dan inquiry terbuka, perbedaan diantara keduanya terletak pada siapa yang mengajukan pertanyaan dan tujuan dari kegiatan yang akan dilakukan. Dalam hal ini penulis menggunakan model inquiry terbimbing, model ini menuntut guru untuk memberikan bimbingan kepada siswa dengan cara memberikan pertanyaan awal yang berhubungan dengan materi/pokok bahasan Permintaan, Penawaran, Pasar Dan Harga, baru kemudian guru mengarahkan pada suatu diskusi. Model Inquiry terbimbing ini dilakukan pada awal proses pembelajaran selanjutnya untuk pertemuan berikutnya apabila siswa sudah terbiasa maka dapat mempergunakan model inquiry terbuka/ bebas, dimana pertanyaan diajukan oleh siswa dan pemecahannyapun juga dirancang oleh siswa sedangkan guru hanya sebagai fasilitator dan motivator.

Pemecahan yang diberikan oleh siswa bisa mengarah kepada pertanyaan yang baru sehingga menstimulus siswa untuk mencari pemecahan lagi. Di sinilah letak menariknya pembelajaran dengan menggunakan strategi Inquiry yang menitikberatkan pada keaktifan siswa, sisi menariknya yang lain dengan menerapkan strategi inquiry terbimbing yang merupakan kegiatan pembelajaran berkelompok, siswa diberi kesempatan untuk berfikir mandiri secara maksimal dan saling membantu dengan teman yang lain sehingga dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam berinteraksi dengan teman-temannya sekaligus menambah keeratan hubungan dengan teman. Satu hal lagi yang tidak kalah penting, bahwasanya dengan menerapkan strategi pembelajaran ini sudah muncul variasi suasana pola pembelajaran yang seringkali dibutuhkan oleh siswa supaya kegiatan belajar tidak selalu monoton.

Demikian sedikit paparan saya mengenai strategi pembelajaran yang bisa diterapkan dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) sehari-hari. Semoga bisa bermanfaat sebagai salah satu bahan referensi khususnya bagi penulis sendiri dan segenap guru yang mengemban tugas sebagai pengajar dan pendidik di MTs Miftahul Ulum 2 Banyuputih Kidul.

*) Guru IPS MTs. Miftahul Ulum 2 Banyuputih Kidul

One Reply to “Penerapan Strategi Belajar Inquiry Terbimbing”

Leave a Reply