Sabtu (27/07/2024), tim pengelola kelas unggulan tampak mengumpulkan sejumlah peserta didik di ruang lab komputer untuk diberikan pemahaman mengenai apa itu kelas unggulan. Peserta didik dari Kelas VII yang terpilih ini merupakan hasil penjaringan saat Masa Ta’aruf Siswa Madrasah (MATSAMA) 2024-2025 setelah dilakukan serangkaian tes kognisi, tes non-kognisi, maupun wawancara.
Tim Pengelola Kelas Unggulan (TIPEKU) yang merupakan hasil kolaborasi bidang kurikulum, kesiswaan, dan bimbingan-konseling ini diharapkan mampu menstimulasi bakat kemampuan dari peserta didik yang telah dipetakan agar dapat dimaksimalkan potensinya. Konsep utama kelas ini seperti halnya ektrakurikuler, artinya peserta didik tercatat berada di kelas reguler tetapi pada jadwal tertentu mereka diwajibkan mengikuti kelas unggulan yang telah diprogram berdasarkan bakat dan peminatan serta pertimbangan lainnya.
Dalam hal ini Kepala Madrasah H. Ahmad Fauzi, S.Pd.I mengingatkan agar adanya kelas unggulan ini jangan sampai mengendurkan layanan pembelajaran di kelas reguler, “Saya harap guru-guru tidak mengucilkan kelas reguler, justru adanya kelas unggulan di gambaran saya adalah program ini adalah percontohan untuk meningkatkan layanan pembelajaran”.

“Kelas unggulan maupun kelas inklusi bukanlah yang kita utamakan tapi juga perlu diadakan, madrasah ini memiliki 1.500-an siswa yang secara kuantitatif lebih banyak berada di kelas reguler. Oleh karenanya, saya harap kita patut memberikan atensi lebih besar kepada mereka yang berada di kelas reguler, silahkan berbagi ide dan diskusikan program-program inovatif yang panjenengan punya”, terang Abah Kamad.
Menurut Waka Kesiswaan M. Said Fadhori, S.Pd.I., kelas unggulan ini mengacu pada konsep ektrakurikuler yang pada Raker Tahunan (Tahun Kerja 2022) diefisiensikan menjadi kelompok/klub. Jadi, homogenitas kelas unggulan terjadi hanya ketika mereka mengikuti jadwal program tersebut dan situasional heterogen tetap dialami oleh mereka dengan berada di kelas reguler untuk menjaga perkembangan aspek-aspek psiko-sosialnya.
Sejalan dengan kepala madrasah dan waka kesiswaan, Husen, S.Pd.I selaku waka kurikulum menilai adanya kelas unggulan ini untuk menjawab peningkatan kualitas madrasah secara umum yang sasaran utamanya adalah peserta didik. Baginya, prestasi yang akan ditorehkan oleh peserta kelas unggulan diharapkan dapat memotivasi peserta kelas reguler, sehingga dalam tempo jangka menengah dan panjang kelas unggulan ini akan ditiadakan karena capaian target yang dicanangkan adalah semua kelas reguler merupakan kelas unggulan tanpa terkecuali.

Menurut bidang bimbingan-konseling yang dalam hal ini dinyatakan oleh Konselor Danang Satrio P, S.Psi., peserta kelas unggulan merupakan prototipe khusus dari program-program pembelajaran yang hendak diterapkan pada tahun-tahun mendatang dengan mengacu pada tujuan dari kurikulum merdeka, yang salah-satunya yaitu mengoptimalkan potensi peserta didik baik itu aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Poin penting yang perlu diperhatikan adalah setiap stimulan yang diberikan dalam pembelajaran di kelas unggulan ini perlu dievaluasi berkelanjutan dan pesertanya pun butuh pendekatan sesuai dengan bakat, peminatan, dan kondisi perkembangan mentalnya.
Mewakili TIPEKU, Muhammad Ismail, S.Pd menyatakan bahwa kelas ini akan coba diterapkan model pembelajaran yang fokus pada pemecahan masalah untuk bidang sains dan observasi studi kasus untuk bidang humaniora serta keagamaan, dijadwalkan selama satu minggu penuh. Setelahnya akan dievaluasi kembali, sembari diisi dengan layanan bimbingan-konseling. Di bidang bahasa, Rofik Hariyadi, S.Pd akan melatih kemampuan presentasi (public speaking).