Oleh : Zainal, M.Pd *)
Kurang lebih delapan bulan setelah ditetapkannya Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) sebagai ancaman di Indonesia. WHO sendiri menetapkannya dengan status pandemi, yang berarti berdampak pada seluruh dunia dan mengakibatkan efek turunan di bidang lainnya.
Sejak saat itu sering kita mendengar kata virus, misalnya: virus influenza; virus corona; virus flu burung; virus ebola; virus rabies; dan virus lainnya. Namun secara substansi, apakah virus ini sebenarnya?
Kata virus berasal dari bahasa latin, yaitu virion atau venom yang berarti racun. Virus merupakan organisasi sub-seluler karena ukurannya sangat kecil, hanya mampu dilihat menggunakan alat mikroskop elektron. Bahkan, bakteri yang terkecil pun mampu terinfeksi oleh virus.
Seperti asal kata dari virus yang artinya racun, maka setiap virus bersifat parasit (membunuh-merusak). Karena hanya bisa hidup dengan cara menginfeksi pada sel organisme biologis (parasit intra-selluler obligat) tentunya inang mengalami degeneratif (penurunan kualitas hidup). Virus membutuhkan organisme hidup untuk berkembang-biak, mereplikasi, bahkan dapat bermutasi. Menurut jurnal dari WHO, bahwa virus corona terjadi akibat mutasi virus flu burung yang berkombinasi dengan virus babi.
Menurut para virolog, virus adalah peralihan antara organisme hidup dan materi anorganik. Dikatakan organisme hidup karena virus setelah menginfeksi mampu untuk bereproduksi selayaknya organisme dengan kesesuaian ciri biologis; lalu disebut materi anorganik karena tidak mempunyai protaplasma dan dapat dikristalkan untuk kepentingan pengawetan. Bagaimanapun virus mempunyai struktur dan ciri berbeda dengan organisme lainnya, yaitu didasarkan pada sistem yang paling sederhana dari seluruh sistem genetika.
Struktur dari virus secara umum bisa menggunakan bakteriofage (virus T), diantaranya tersusun atas:
Kepala, berisi DNA dan bagian luarnya diselubungi oleh kapsid. Satu unit protein yang menyusun kapsid adalah kapsomer.
Kapsid, merupakan selubung berupa protein, terdiri dari kapsomer dan protein monomer. Fungsi kapsid untuk membentuk virus dan sebagai pelindung dari kondisi lingkungan yang merugikan virus (pelindung).
Isi tubuh, tersusun atas asam inti yaitu DNA saja atau RNA saja, bagian tersebut sebagai virion. RNA maupun DNA adalah materi genetik yang berisikan kode-kode dari sifat virus. -Corona diketahui materi genetiknya adalah RNA.
Ekor, berguna untuk menempel pada inangnya (menginfeksi). Dilengkapi dengan serabut atau benang. Sedangkan virus yang menginfeksi sel uekariotik tidak memiliki ekor. Ada pula yang berbentuk bulatan dilengkapi cabang berserabut.
Dari yang sudah dipaparkan di atas, virus dapat berkembang-biak hanya dengan menginfeksi makhluk hidup & benda mati digunakannya sebagai media penularan. Jadi, saat ini satu-satunya cara untuk menghentikan pandemi adalah dengan disiplin mematuhi protokol kesehatan & mengkonsumsi asupan gizi yang seimbang.
*) Guru IPA MTs. Miftahul Ulum 2 Banyuputih Kidul