Oleh : Husen, S.Pd.I *)
Menyambut pergantian tahun adalah momen penting bagi umat Islam untuk merenung, bermuhasabah, dan memperbaiki diri. Dalam Islam, pergantian waktu seperti tahun baru seharusnya menjadi waktu untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan cara yang sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an dan Hadits. Berikut adalah beberapa pedoman menyambut tahun baru yang Islami:
1. Bersyukur kepada Allah SWT
Bersyukur merupakan bagian dari ibadah yang sangat dianjurkan. Nikmat waktu yang telah berlalu dan kesempatan memasuki tahun baru adalah karunia yang harus disyukuri. Allah SWT berfirman:
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan: ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu; tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.’” (QS. Ibrahim: 7)
Momen pergantian tahun dapat diisi dengan doa dan rasa syukur kepada Allah atas segala nikmat yang telah diberikan.
2. Muhasabah (Introspeksi Diri)
Muhasabah atau introspeksi diri adalah langkah penting dalam menyambut tahun baru. Kita dianjurkan untuk merenungkan perbuatan di masa lalu dan bertekad untuk memperbaiki diri di masa yang akan datang. Rasulullah SAW bersabda:
الْكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ
“Orang yang cerdas adalah yang mampu mengoreksi dirinya dan beramal untuk kehidupan setelah mati.” (HR. Tirmidzi)
Dengan bermuhasabah, kita dapat memahami kekurangan diri dan merencanakan langkah perbaikan.
3. Memperbanyak Amal Shalih
Tahun baru sebaiknya diisi dengan memperbanyak amal shalih, seperti membaca Al-Qur’an, berzikir, shalat malam, dan bersedekah. Allah SWT berfirman:
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ
“Barang siapa mengerjakan amal kebaikan seberat zarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasannya).” (QS. Az-Zalzalah: 7)
Amal shalih di awal tahun baru dapat menjadi bekal untuk mendapatkan keberkahan dalam menjalani hari-hari selanjutnya.
4. Menghindari Perbuatan Maksiat
Islam melarang perayaan tahun baru yang diisi dengan kemaksiatan, seperti pesta berlebihan, penggunaan minuman keras, dan aktivitas yang melalaikan ibadah. Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
“Barang siapa menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka.” (HR. Abu Dawud)
Sebagai umat Islam, kita harus menjauhkan diri dari aktivitas yang tidak sesuai dengan syariat, seperti perayaan yang hanya berorientasi pada hura-hura dan melupakan Allah SWT.
5. Berdoa untuk Kebaikan Masa Depan
Doa adalah senjata orang beriman. Rasulullah SAW mengajarkan umatnya untuk senantiasa berdoa agar Allah memberikan keberkahan dalam setiap langkah hidup. Salah satu doa yang dianjurkan adalah:
اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لِي دِينِي الَّذِي هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِي، وَأَصْلِحْ لِي دُنْيَايَ الَّتِي فِيهَا مَعَاشِي، وَأَصْلِحْ لِي آخِرَتِي الَّتِي إِلَيْهَا مَعَادِي
“Ya Allah, perbaikilah agamaku yang merupakan penjaga urusanku, perbaikilah duniaku yang menjadi tempat kehidupanku, dan perbaikilah akhiratku yang menjadi tempat kembaliku.” (HR. Muslim)
Dengan doa, kita memohon kepada Allah agar diberi kekuatan untuk menghadapi tantangan di masa depan.
Menyambut tahun baru adalah momen yang tepat untuk memperkuat hubungan dengan Allah SWT. Dengan bersyukur, bermuhasabah, memperbanyak amal shalih, menjauhi kemaksiatan, dan berdoa, kita dapat mengisi pergantian tahun dengan hal-hal yang bermanfaat. Semoga Allah memberikan keberkahan di setiap waktu dan langkah kita.
_______________
*) Waka. Kurikulum MTs Miftahul Ulum 2 Bakid