Ahad, (27/06/21), kembali pihak madrasah melanjutkan rangkaian class meeting semester genap 2020/2021.i Bertempat di aula gedung putra lantai 3, kegiatan dibuka oleh Waka Kesiswaan Zainul Arifin, S.H. dan dihadiri oleh seluruh wali kelas dan staf TU MTs. Miftahul Ulum2 Banyuputih Kidul.
Dalam sambutannya beliau mengharapkan para siswa di tahun mendatang agar lebih kreatif, lebih adaptif, dan lebih dapat berkolaboratif. lebih menghargai dan memahami orang lain. “Dengan harapan tersebut kami dari Bidang Kesiswaan meminta bantuan kepada tim panitia merancang suatu lomba agar siswa mampu seperti itu. Alhamdulillah, tim panitia melaksanakannya dengan mengundang narasumber dan acara disajikan dengan kemasan seminari pun tidak meninggalkan lomba antar kelas, namun baru kali ini saya merasa ikut seminar tapi tidak bosan selama acara berlangsung”, ungkap Zainul yang tampak puas.
Agenda hari kedua class meeting kali ini yaitu Lomba Stand Up Comedy (lawakan tunggal). Mengingat usia siswa yang rata-rata 13-15 tahun maka panitia menyajikannya melalui seminari, sedangkan perlombaan disisipkan di antara waktu tersebut sekaligus bentuk eksperimental learning bagi peserta lomba.

Narasumber yang dihadirkan dari komunitas “Stand-Up Indo Lumajang”, yaitu Mas Rojil, Mas Samsu, Mas Dedy, dan Mas Edowipi. Bukan tanpa alasan panitia mengundang komunitas ini, karena beberapa di antaranya sudah menjuarai event perlombaan Stand Up Comedy tingkat provinsi maupun tingkat nasional. Selain hal itu, dengan kehadiran narasumber, pihak panitia juga ingin memberikan pemahaman kepada para siswa bahwa kreativitas apapun itu dimanapun berada akan selalu dihargai.
Saat ditanya mengenai alasan memilih stand up comedy sebagai salahsatu kategori lomba, Abdul Rozaq, S.Sos salah satu panitia ini mengatakan sekarang ini banyak orang yang suka marah-marah, bawaannya mudah tersinggung, kaku dalam bergaul bahkan suka menyalahkan orang lain yang tidak sependapat dengan dirinya. Semuanya disebabkan karena kurang guyon (bercanda) dan terlalu serius. Karena itu stand up comedy ini diharapkan mampu memberikan pemahaman kepada siswa bagaimana etika bercanda batasannya, santuy dalam bergaul dan tidak mudah tersinggung karena sudah memiliki kemampuan membedakan mana yang serius mana yang candaan.
“Sekarang ini kita lihat disekitar kita, banyak orang yang mudah marah dan gampang tersinggung, kita ini kurang guyonan yang membangun, malah sering kali siswa bertengkar awalnya dari bercanda sepele. Dengan stand up comedy kita ingin siswa bahkan para guru-guru dapat membedakan mana bercanda dan mana yang serius, jikalau bercanda pun harus ada batasannya serta ada etikanya”. Jelas Rozaq
Lebih lanjut Guru Bimbingan dan Konseling menjelaskan, di samping memberikan refresh, lomba komedi tunggal ini bertujuan untuk melatih siswa untuk berani bicara di muka umum (publik speaking), berani menyampaikan gagasannya, dan memiliki kemampuan menguasai suasana. Dan yang utama terlebih dahulu harus mendapatkan perhatian orang lain. Adapun cara termudah untuk hal tersebut yaitu menjadi orang yang menyenangkan, membuat orang tertawa dan bahagia.