logo_mts192
0%
Loading ...

FGD Edisi Juli 2024: Jadilah Istimewa Dengan Berinovasi

Rabu (31/07/2024), Focus Group Discussion (FGD) Edisi Juli 2024 digelar dengan banyak agenda diskusi. Tepat setelah kegiatan belajar-mengajar berakhir, Waka Kurikulum Husen, S.Pd.I mempersilahkan dewan guru dan tenaga kependidikan untuk berkumpul di ruang guru guna segera dimulainya FGD.

Kepala Madrasah H. Ahmad Fauzi, S.Pd.I yang memimpin jalannya rapat bulanan ini menyampaikan pesan pembuka bahwa sebagai manajemen dan pendidik harus senantiasa menjaga amanah dari wali murid, Yayasan Miftahul Ulum, dan kepada pemerintah melalui Kementerian Agama. Selain itu, adanya status Akreditasi Unggul bukti MTs. Miftahul Ulum 2 mendapatkan kepercayaan penuh sebagai penyedia layanan kependidikan.

Beliau mengajak internal koleganya di tahun ajaran baru ini untuk menjaga motivasi, “mohon dengan sangat kepada rekan-rekan semuanya, dari bidang kebersihan, tenaga kependidikan, pengajar dan BK, hingga waka di bidangnya masing-masing agar menjaga semangat kebersamaan dan kolaborasi. Kita jaga bahkan jika memungkinkan dapat ditingkatkan”.

Kiranya sejak awal beliau menjabat menjadi orang nomor satu di MTs. Miftahul Ulum 2 hingga sekarang dirasa kinerja organisasi belum memenuhi ekspektasi manajerial yang ideal, Abah Kamad mengumumkan pergantian waka hubungan masyarakat yang sebelumnya diemban Danang Satrio P, S.Psi digantikan Abdurrahman, S.Pd.I. Namun, di bidang ini, Ust. Danang yang memiliki kemampuan psikologi terutama dalam hal framing persepsi publik masih diamanahkan untuk mengelola website yang kali ini akan dibantu Ust. Dur (sapaan akrab Waka Humas Abdurrahman, S.Pd.I) dan Kabag TU Fathur Rosi, S.H agar saluran komunikasi madrasah dengan pihak eksternal dapat optimal.

Selanjutnya, perubahan pengampu mata pelajaran yang linear dengan background pendidikan secara bertahap agar dapat terpenuhi, penyesuaian wali kelas, pembina ekstrakurikuler dan kelas-kelas unggulan, serta penambahan tenaga profesional bimbingan-konseling turut diumumkan pada FGD ini sebagai bentuk evaluasi sebelumnya dan kesiapan pelayanan di tahun ajaran baru.

Selain optimalisasi di bidang kehumasan, disinggung pula bidang layanan bimbingan-konseling oleh Abah Fauzi (sapaan akrab kepala madrasah). Perhatian beliau berangkat dari jumlah peserta didik yang mencapai sekitar 1500-an siswa pada tahun ajaran 2024-2025 sehingga layanan BK menurutnya perlu difokuskan pada tindakan preventif dengan lebih banyak memberikan program secara berkala di setiap jenjang. Diinstruksikan untuk membantu koordinator tim layanan BK Abdul Rozaq, S.Sos secara penuh karena tidak lagi menjadi waka humas, Danang Satrio P, S.Psi dengan literatur psikologinya dibutuhkan untuk memetakan, merencanakan program, dan merekomendasikan serta mengkoordinasi hasil temuannya kepada pengampu mapel, pembina ekstrakurikuler, wali kelas, dan manajemen madrasah. Selain demi meningkatkan administrasi layanan BK, juga diharapkan dapat mengetahui perkembangan utuh setiap peserta didik selama menimba ilmu di MTs. Miftahul Ulum 2 Bakid.

Berikutnya, Abah Kamad yang juga Kepala KBIH Miftahul Ulum ini menginstruksikan kepada Waka Kurikulum Husen, S.Pd.I untuk membuat kepanitiaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) 2024 dan Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI) 2024. Menurut hemat beliau, dua agenda nasional ini perlu dipersiapkan secara matang, baik dalam sarpras maupun hal lain yang terkait.

Ust. Husen seketika merekomendasikan Abdul Rozaq, S.Sos untuk menjadi ketua pelaksana kegiatan tersebut karena pengalamannya menangani asesmen yang melibatkan teknis komputer dan menawarkan kepada forum perihal kepanitiaan pendukungnya serta meminta kepada Kabag TU Fathur Rosi, S.H untuk membantu mengawal suksesi kedua asesmen itu. Masih Ust. Husen, beliau juga menghimbau kepada dewan guru, wali kelas, pembina kelas unggulan dan ektrakurikuler, hingga bidang bimbingan-konseling untuk segera melengkapi dokumen administrasi yang disyaratkan pada pedoman pembelajaran.

Pada pembahasan bidang kurikulum dan kesiswaan ini, perhatian khusus Abah Fauzi tertuju di kelas-kelas unggulan, yaitu mengharapkan adanya terobosan inovatif pada metode pembelajaran. Tumpuan manajemen terletak pada pengajar/pembina yang sebut saja Ach. Hafidz Abdullah, M.Pd. (bidang Bahasa Arab), Zainal, M.Pd. (bidang matematika), Zainuddin, M.Pd. (bidang keagamaan – sedang menempuh gelar doktoral), Rofik Hariyadi, S.Pd. (bidang Bahasa Indonesia – sedang menempuh gelar magister), Abdul Hamid, S.Pd. (bidang humaniora – sedang menempuh gelar magister), Fathur Rahman, S.Pd.I (bidang Bahasa Arab – sedang menempuh gelar magister), Muhammad Ismail, S.Pd (beberapa tahun terakhir membina siswa dengan menorehkan banyak prestasi), dan Danang Satrio P, S.Psi (beberapa tahun terakhir konsen pada gerakan literasi hingga civitas mampu menciptakan beberapa karya buku dan meraih dua kali predikat madrasah inovasi).

Harapan kepala madrasah perihal inovasi pembelajaran bukanlah khayalan jika melihat komposisi sumberdaya yang dimiliki madrasah yang kini berusia lima tahun. Selain nama-nama yang disebut di atas, kolaborasi guru dan tenaga kependidikan lain yang nyatanya telah terbukti menorehkan prestasi pada bidang ekstrakurikuler seperti seni dan olahraga patut pula diapresiasi. Itulah kenapa beliau Abah Kamad berpesan: “Jangan sampai madrasah kita ini dianggap “biasa-biasa saja!”, jadilah istimewa dengan berinovasi”.

Pembahasan terakhir, mengenai perkembangan proses melengkapi maupun maintenance sarana prasarana madrasah dilaporkan Waka Sarpras Aris Purnomo, S.Pd sebagai penutup FGD, yang pada intinya Abah Fauzi meminta kenyamanan belajar dan pendukung pembelajaran diprioritaskan pada bidang ini dan segera ditangani jika ada yang mengalami keluhan sarpras.

Share the Post:

Join Our Newsletter