Oleh : Husen, S.Pd.I “)
Banyak yang beranggapan praktik keagamaan yang dilakukan oleh kalangan Aswaja khususnya warga Nahdliyyin di Indonesia adalah perbuatan bid’ah yang tidak memiliki landasan dan dasar. Bahkan mereka menuduh perbuatan bid’ah yang sesat karena tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah saw dan para sahabat.
Salah satu praktik keagamaan yang sudah mentradisi di Nusantara adalah meletakkan bunga di atas kuburan saat berziarah ke kuburan. Meletakkan sesuatu yang basah, seperti ranting hijau, di atas kuburan. Hal ini didasarkan pada hadits Nabi Muhammad ﷺ yang diriwayatkan dalam Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim:
Rasulullah SAW bersabda:
مَرَّ رَسولُ اللَّهِ ﷺ على قَبْرَيْنِ، فَقالَ: إنَّهُما لَيُعَذَّبانِ، وما يُعَذَّبانِ في كَبِيرٍ، أمّا هذا: فَكانَ لا يَسْتَتِرُ مِن بَوْلِهِ، وأَمّا هذا: فَكانَ يَمْشِي بالنَّمِيمَةِ ثُمَّ دَعا بعَسِيبٍ رَطْبٍ فَشَقَّهُ باثْنَيْنِ، فَغَرَسَ على هذا واحِدًا، وعلى هذا واحِدًا، ثُمَّ قالَ: لَعَلَّهُ يُخَفَّفُ عنْهما ما لَمْ يَيْبَسا. (رواه البخاري ومسلم)
Rasulullah ﷺ melewati dua kuburan, lalu beliau bersabda: “Sesungguhnya keduanya sedang diazab. Keduanya diazab bukan karena dosa besar. Yang pertama karena tidak menjaga diri dari najis saat buang air kecil, dan yang kedua karena suka mengadu domba.” Kemudian beliau meminta pelepah kurma yang masih basah, membelahnya menjadi dua, lalu menanamkan masing-masing di atas dua kuburan tersebut seraya bersabda: “Semoga ini dapat meringankan azab keduanya selama belum kering.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)
Hadits ini menceritakan bahwa Rasulullah SAW melewati dua kuburan dan berkata bahwa kedua orang yang dikuburkan di sana sedang diadzab. Namun, adzab tersebut tidaklah berat karena kesalahan mereka tidaklah besar. Salah satu dari mereka tidak menjaga kebersihan dirinya dari kencing, sedangkan yang lainnya suka menggunjingkan orang lain.
Rasulullah SAW kemudian meminta sebatang ranting yang basah dan memotongnya menjadi dua. Beliau kemudian menanamkan masing-masing potongan ranting di atas kuburan tersebut. Beliau berkata: “Semoga dengan demikian, adzab mereka dapat dikurangi selama ranting tersebut tidak kering.”
Hadits ini menunjukkan bahwa Rasulullah ﷺ meletakkan pelepah kurma basah di atas kuburan dua orang yang sedang diazab sebagai bentuk syafaat atau usaha meringankan azab mereka.
Dari hadits ini, kita dapat memahami bahwa meletakkan sesuatu yang basah di atas kuburan dapat membantu mengurangi adzab orang yang dikuburkan di sana. Hal ini karena ranting yang basah dapat membantu menjaga kelembaban tanah dan mengurangi panasnya api neraka.
Meletakkan sesuatu yang basah di atas kuburan adalah sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Hal ini dapat membantu mengurangi adzab orang yang dikuburkan di sana dan membantu menjaga kelembaban tanah. Oleh karena itu, kita dapat melakukan amalan ini sebagai bentuk kasih sayang dan penghormatan kepada orang yang telah meninggal.
*) Guru Aswaja dan Waka Kurikulum MTs Miftahul Ulum 2 Bakid