Karya: Ayu Fatmalasari *)
Tokyo, Jepang. 17 April 08:00 AM
Di sebuah gedung yang sangat tinggi, lebih tepatnya di rooftop. Ada seorang lelaki dan seorang wanita. Mereka adalah seseorang yang pernah bersama-sama, di masalalu, yang kini di pertemukan kembali untuk menyelesaikan sesuatu yang belum terselesaikan.
“Hai, gimana kabar lo sekarang” tanya si lelaki yang bernama Arshen
“Bisa dibilang gw baik-baik aja, tapi bisa di bilang gw gak baik-baik aja” jawab si wanita yang ternyata barnama Kaylia
“Kok bisa gitu?”
“Entahlahh”
”Lo, gimana kabarnya?” tanya Kaylia
“Seperti yang lo liat, gw baik” jawab arshen
“Ternyata lama juga ya, kita ga ketemu. Terakhir ketemu itu pas hari wisuda kita dulu” sambung Arshen
Sedangkan Kaylia hanya bungkam saja sambil menunduk, melihat keindahan kota Tokyo yang berada di bawah sana. Hening, tak ada lagi percakapan di antara keduanya. 1 menit, 2 menit, 5 menit, hingga 10 menit hanya keheningan yang menguasai situasi tersebut.
“Lo nyuruh gw kesini ngapain? ada bisnis kah?” tanya Arshen dengan nada yang canggung
“Ini bukan lagi tentang bisnis kita Ar, tapi ini tentang perasaan. Lo rela ngerusak hubungan kita yang udah berjalan 4 tahun demi ngebela cewe brengsek itu, yang baru kenal sama lo selama 3 bulan?” ujar Kaylia. Masalalu! Itulah inti dari permasalahannya saat ini.
“3 tahun Ar, gw nunggin lo selama 3 tahun. Semenjak hari wisuda kita dulu, gw gak ada kenal atapun deket sama cowo lain, karna gw nunggin lo Ar…” ucap kaylia
“Sekarang gw rela Ar, gw rela nurunin gengsi gw yang setinggi langit ini demi bisa bikin lo balik lagi sama gw” sambung Kaylia
“3 tahun kan lo nungguin gw?” tanya Arshen
“Iya”
“Dan selama 3 tahun itu juga gw berubah Kay, gw bukan lagi Arshen yang lo kenal dulu. Arshen yang lo kenal dulu itu udah gak ada di dunia ini. Siapapun bisa menjadi apapun, tergantung waktu yang akan merubahnya” ucap Arshen dengan mantap
“Gw kasih tau sama lo, jangan berharap lebih sama yang selain tuhan, Kay. Karena itu bisa bikin lo kecewa. Sekarang kasih tau gw, apa yang bisa bikin lo berhenti berharap sama gw, gw kabulin apapun kemauan lo” sambung Arshen
“Permintaan? Hahahaha… Sorry Ar… gak ada. Gw gak mau minta apapun sama lo. Gw maunya juga gitu ar, gw gak mau terlalu berharap sama yang bukan tuhan. Tapi mau gimana lagi, keadaannya emang gini. Gw bakalan nungguin lo sampe akhir hidup gw, gw udah janji sama diri gw sendiri. Kalo gak sama lo, berarti gak sama yang lain. Gw tau, sama lo itu sakit, tapi kalo gak sama lo itu lebih sakit” ujar Kaylia dengan entengnya
“Lo gak cape nungguin gw selama itu?” tanya Arshen
“Rasa lelah itu pasti ada Ar. Tapi kata lelah itu pasti akan kalah sama harapan gw biar bisa ketemu sama lo Ar..”
“Kalo gw beneran gak balik lagi gimana?”
“Kalo lo gak balik lagi gw gapapa. Kalo lo beneran mau pergi, pergi aja. Tapi jangan balik lagi. Biar gw gak sia-sia berjuang dan berusaha untuk bisa ngelupain lo.”
“Gimana sama perasaan lo Kay, kalo misalnya gw beneran pergi dari hidup lo selama nya?”
“Hahahahah… Perasaan? Udahlah Ar. Lo gak usah mikirin perasaan gw. Biarin perasaan ini mati dengan sendirinya. Percayalah, sebuah rasa yang membuncah akan mati jika terus-menerus di abaikan. Gw emang nungguin lo Ar, tapi gw gak pernah maksa buat lo balik lagi sama gw. Karena gw tau, kehidupan lo masih panjang, masa depan lo juga masih jauh. Gw harap, kalo gak ada gw, lo jadi pribadi yang lebih baik lagi. Karena gw sadar, dari dulu kehadiran gw selalu membawa pengaruh buruk sama hidup lo. Dan gw minta satu hal sama lo, cari temen yang bisa bikin hidup lo tentram, cari pergaulan yang baik, yang bisa bikin lo berada di jalan yang bener, bukan yang sesat. Cukup-cukup pertemenan lo sama gw aja yang toxic, lo sama temen lo yang selanjutnya jangan. ” ucap Kaylia panjang lebar
“Itu aja sih nasehat dari gw, jaga kesehatan lo baik-baik, jangan sampai telat makan, kasian tuh lambungnya nanti malah makin sakit. Harus bisa jaga diri. Gw tau, gak ada yang kenal sama lo lebih jauh dari pada gw.” sambung Kaylia
“Lo kenapa sihh? dari tadi cerewet banget, gak kek biasanya. Kek kita bakal gw ketemu lagi ajahh” timpal Arshen dengan sedikit bercanda
“Masa depan gak ada yang tau, Ar. Takutnya nanti gw tiba-tiba mati, kan gak lucu anjir” ujar Kaylia dengan maksud mencairkan suasana. Beberapa menit terjadi hening di antara keduanya, tak lama kemudian terdengar celetukan yang berasal dari Arshen.
“Gw mau pergi” ujarnya
“Kemana?”
“Ke China, bokap gw nyuruh gw untuk ngelanjutin perusahaannya di China. Tapi itu cuma sementara sih, setelah itu paling gw balik ke Indonesia. Soalnya gw kangen sama Nenek dan Kakek gw di sana, dan gw juga kangen sama kenangan dan masalalu gw di sana juga.” ujar Arshen
“Kapan lo berangkat?”
“Nanti malem. Kenapa emang? Ada yang mau lo titipin?” tanya Arshen
“Iya! Nanti kalo lo udah ada di atas awan bilangin sama tuhan, gw kangen sama salah satu ciptaannya yang dulu pernah bilang sama gw kalo dia gak akan ninggalin gw, apapun keadaannya” ucap Kaylia berniat menyindir
“Lo nyindir gw?”
“Engga, tapi kalo lo merasa ya gapapa sihh?” jawab Kaylia dengan senyum meledek
“Iyadah nanti gw bilangin sama tuhan” ujarnya sambil tersenyum
~~~
Tokyo, Jepang. 18 April 01:00 AM
Suara musik diskotik memenuhi sebuah club yang sedang ramai pengunjung. Ada yang sedang party, ada yang juga sedang melampiaskan emosinya pada minuman alkohol, Dan lain-lain.
“Nambah lagi sebotol!” ucap Kaylia yang sedang meneriaki Barista yang berada di sana
Yaahh. Di club tersebut ada Kaylia. Ia sedang melampiaskan amarahnya pada bir yang ada di hadapannya. Berisiknya suara di sekitarnya tidak membuatnya terganggu.
“Lo kenapa sih Arshen. Lo gak pernah ngehargain perasaan gw, apasih bagus nya dia. Padahal gw lebih dari segala apa yang dia punya. Blablabla….”ujarnya dengan suara yang pelan
“Ternyata emang bener, pemenang sesungguhnya adalah orang yang dia suka.” sambungnya denga nada yang amat pilu
Tak lama, ada seorang cowok yang menghampirinya dan menarik tangannya, lalu membawanya menuju sebuah mobil sport yang berwarna hitam. “Lo sapa si dodol?!” ujar Kaylia sambil menghempaskan cekalan tangannya dari cowok tersebut. “Ikut gw!” ujar si cowok
“Kok suaranya gak asing ya di telinga gw?” ucapnya dengan sedikit bergumam sambil memincingkan kedua matanya melihat si cowok tersebut
“Mata gw kenapa sih anjir, kok burem yah?” sambungnya sambil mengusap-usap kedua matanya
Si cowok itu menarik tangan Kaylia dan membawanya masuk kedalam mobil sport yang ada di sekitar mereka. “Masuk sana?!” ujar si cowok. Kaylia pun tanpa sadar mengikuti perintah cowok tersebut meski ia tidak tau siapa orang itu. “Gw ngantuk, tidur dulu yaa” ujar kaylia sambil menepuk lengan si cowok, saat samar-samar ia melihat cowok itu duduk di kursi kemudi. Tak lama setelah mengucapkan kata tersebut, ia pun terlelap dengan sangat mudahnya.
“Pasti pengaruh alkohol tuhh, sampe gak bisa melek” ujar si cowok sambil melirik Kaylia yang sudah terlelap di sampingnya.
~~~
Tokyo, Jepang. 19 April 07:00 PM
Kaylia terbangun dengan keadaan yang sangat berantakan, rambut yang kusut, baju yang lungset, sepatu heels-nya yang berserakan di lantai, dan make up yang sudah tidak karuan bentuknya. Dan juga ia bingung, ‘di mana ia berada sekarang’ ujarnya membatin. Ruangan yang bernuansa putih dan coksu adalah perpaduan warna yang sempurna baginya.
“Ya tuhann siapa inii?!” ujarnya sambil melihat pantulan dirinya di cermin full body. Ia sudah lelah, di tambah dengan melihat penampilannya yang berantakan membuat moodnya semakin tidak karuan. “Dahlah, mau mandi aja” ujarnya sambil berjalan menuju WIC (walk in closet) dan mengambil sebuah dress dengan lengan yang pendek dan hanya sebatas lututnya berwarna abu-abu tua, untuk baju gantinya. “Bagus nihh. Pake ini aja dehh” ia pun berjalan ke arah kamar mandi yang berada di pojok ruangan tersebut.
15 menit kemudian ia sudah selesai berdandan. Lalu ia berjalan mengitari isi rumah megah yang sekarang sedang menaunginya dari paparan sinar matahari. Mulai dari ruang tamu, ruang keluarga, hingga dapur, ia kelilingi semua. Tapi anehnya, mengapa hanya dirinya sendiri dirumah sebesar ini, ‘Kemana perginya pemilik rumah ini?’ pikirnya. Iapun berjalan menuju taman yang berada di belakang rumah tersebut, duduk di kursi yang ada di tempat tersebut dan melamun.
“Lo udah bangun?” Dari kejauhan terdengar suara yang tak asing di pendengaran Kaylia. Ia pun menoleh ke sumber suara, dan mendapati Arshen di sana. Yaa benar,|Dia adalah Arshendra El-Bino|. ” Lohh? Katanya lo mau pergi ke China? Gak jadi?” ujar Kaylia yang terkejut melihat kehadiran Arshen di rumah itu. “Rumah lo?” tanya Kaylia sambil mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru rumah. Sedangkan arshen hanya mengangguk untuk menjawab pertanyaan Kaylia.
“Gw sebenernya udah nyampe bandara tadi pagi, tapi karna dengar lo lagi ada di club gw balik lagi kesini buat ngejemput lo” ujar Arshen dengan wajah datarnya.
“Dari mana lo tau gw ada di sana?” tanya Kaylia
‘Kepo lo. Sekarang gw tanya sama lo, ngapain lo ke tempat kek gituan?” tanya Arshen
“Gaada, gabut aja gw” jawab Kaylia sambil memalingkan wajahnya dari Arshen
“Gak usah bohong, gw tau kapan lo bohong dan kapan lo jujur!” ujar Arshen sambil menatap Kaylia dengan mata elangnya
“Hahahaha, lo tau apa tentang gw?” tanya Kaylia meremehkan Arshen
“Alahh, dahlah males” ucap Arshen yang sudah lelah berdebat dengan Kaylia
“Btw lo itu dapat dress dari mana?” tanya Arshen
“Di WIC, gw nemunya ini, jadi gw pake lahh” ujar Kaylia
“Bagus. Cantik” gumam Arshen
“Hahh? Lo ngomong apa sih? Kerasin dong suaranya, gw gak denger!” protesnya pada Arshen
“Apaansih, orang gw gak ngomong apa-apa” jawab Arshen berbohong
“Trus sekarang lo mau kemana? Gak jadi nihh, ke China?” tanya Kaylia setelah beberapa saat hening
“Yaudah ayo! Ikut gw, beli tiket pesawat baru. Gara-gara lo penerbangan gw gak berjalan dengan lancar”
“Ungkit aja terros! Lagian gw gak minta lo buat ngejemput gw. Lo-nya aja yang heboh sendiri” ujar Kaylia yang tidak mau disalahkan
“Dahlahh ayok! Takut keburu malem!” ujar Kaylia
~~~
Kini mereka berdua sedang berada di Bandar Udara International Kansai. Memesan tiket, lalu menunggu di ruang tunggu yang sudah di sediakan. Tak terasa, sudah 1 jam mereka berada di ruang tersebut, dan kini waktunya untuk Arshen pergi ketempat tujuannya, yaitu negara China.
“Gw berangkat dulu yaa. Jaga diri lo baik-baik, jangan sampai gw denger kabar tentang lo yang ada di club kek tadi malam!” ujar Arshen memperingati Kaylia
“Iyaiya. Bacot lo. Tanpa lo bilang juga, gw pasti jaga diri” ujar Kaylia
Lalu merekapun saling bersalaman satu sama lain. Dan juga mencium kedua pipi, dahi, hidung dan dagu secara bergantian. Jika orang lain melihat adegan itu, mungkin mereka akan mengira Arshen dan Kaylia adalah sepasang suami istri. Namun sepertinya itu adalah hal yang mustahil terwujud.
“Inget pesan gw tadi malam, yaa. Nanti kalo udah nyampe sana jangan lupa kabarin.” ujar Kaylia
“Iyaiya.”
Arshen pun melangkah menuju pesawat yang di tumpanginya. Dari kejauhan terlihat Kaylia yang matanya sudah berkaca-kaca melihat kepergian orang yang dicintainya.
“Gw disini Ar.. menunggu kepulangan lo. Pintu rumah gw terbuka selebar-lebarnya buat kepulangan lo.” ujarnya dalam hati, sebelum pergi melangkah meninggalkan Bandara.
Kini tak ada lagi kisah di antara mereka. Arshen yang pernah berkata ‘Tapi itu cuma sementara sih. Setelah itu paling gw balik lagi ke indonesia’ nyatanya sudah 6 tahun tidak pernah kembali. Jangankan kembali, memberi kabar sekali saja tidak. Mungkin memang takdir mereka untuk tidak bersama. Kini hanya ada Kaylia yang tetap pada pendiriannya, yaitu menunggu arshen ‘nya’ kembali.
*) SIswi Kelas 9 MTs. Miftahul Ulum 2 Bakid