logo_mts192
0%
Loading ...

Toilet Pantai yang Sunyi

Tenda, Pantai, dan Suara It

Karya: Iza Afkarina *)

Pada suatu hari, dua gadis remaja sedang bermain di pantai. Mereka bernama Amelia dan Salsa, teman dekat asal Jakarta yang kini duduk di kelas 2 SMP.

Hari itu adalah hari Minggu. Mereka sudah sepakat untuk pergi ke pantai bersama. Amelia sedang menstruasi, tetapi ia tetap ingin ikut karena tak ingin melewatkan momen bersama Salsa.

Mereka berangkat pukul 15.30 WIB, dengan tujuan menikmati indahnya matahari terbenam. Setelah sampai di pantai sekitar pukul 16.00, mereka langsung mendirikan tenda di bawah pohon rindang. Setelah tenda selesai, mereka duduk berdua menikmati langit jingga dan suara ombak yang menenangkan.

Menjelang malam, mereka mulai memasak makanan sederhana untuk makan malam. Selesai makan, mereka mengerjakan tugas sekolah yang diberikan minggu lalu. Mereka belajar bersama hingga pukul 21.00, lalu bersiap-siap untuk tidur.

Namun, saat jam menunjukkan pukul 00.00 tengah malam, Amelia terbangun karena merasa ingin ke toilet. Ia berusaha membangunkan Salsa, tetapi Salsa tetap tertidur pulas dan tak merespons panggilannya.

Akhirnya, dengan ragu dan sedikit takut, Amelia memutuskan pergi sendiri ke toilet yang letaknya tak jauh dari tenda, sambil membawa pembalut.

Namun sesampainya di sekitar toilet umum yang gelap dan sepi itu…
Terdengar suara berbisik.
Pelan, aneh, dan tak jelas arah datangnya.
Amelia menoleh ke kiri, lalu ke kanan. Tidak ada siapa-siapa.

Tiba-tiba, lampu toilet berkedip-kedip, lalu padam.

Amelia gemetar. Tangannya menggenggam pembalut erat-erat.
Suara bisikan itu terdengar lagi… kali ini lebih dekat.

“Aaaa…meee…liiiaaa…”

Amelia tersentak, lalu berlari sekencang mungkin kembali ke tenda. Napasnya terengah-engah. Sesampainya di dalam tenda, ia langsung membangunkan Salsa dengan paksa. Kali ini Salsa terbangun.

Amelia menangis dan memeluk Salsa.
“Sa… aku diganggu… ada… suara… suara aneh!” katanya terbata-bata.

Salsa berusaha menenangkan Amelia. Tapi ia pun merinding. Mereka berdua memutuskan untuk tidak tidur lagi malam itu, dan terus membaca doa berulang-ulang hingga fajar menyingsing.

Keesokan harinya, saat mereka menceritakan kejadian itu pada penjaga pantai, pria tua itu hanya mengangguk pelan dan berkata,
“Sudah banyak yang mengalami gangguan kalau ke sini… apalagi kalau sedang datang bulan…”

Mereka pun saling berpandangan, lalu memutuskan tidak lagi berkemah saat malam hari di pantai itu.

*) Siswi MTs Miftahul Ulum 2 Bakid

Share the Post:

Join Our Newsletter