Karya: Rizka Aulia Affarida *)
Aku tahu, kita tak akan pernah bisa bersatu.
Masjid dan katedral — sampai kapan pun — tak akan pernah menyatu.
Antara adzan yang berkumandang
dan lonceng yang berdentang
takkan pernah berpadu menjadi satu.
Tembok kita terlalu tinggi
untuk bisa dilewati.
Kita adalah ketidakmungkinan
yang mencoba melawan kenyataan.
Bacaan dan doa kita berbeda,
tempat ibadah pun tak sama.
Tuhan kita berbeda,
semuanya berbeda.
Masihkah mungkin kita tetap bersama
meski segalanya memisahkan?
Tolong… tanyakan pada Tuhanmu,
bolehkah aku — hamba Allah —
mencintaimu, anak Bapa?
Aku tahu,
sampai kapan pun kita tak akan bisa bersama.
Namun biarlah takdir yang berbicara…
biarlah waktu yang menjawab semuanya.
*) Siswi Kelas 9 MTs Miftahul Ulum 2 Banyuputih Kidul


