Oleh: Amir Maksum *)
Sependek pemahaman saya, seorang muslim seumur hidupnya adalah santri, konsep belajar seumur hidup ini dicanangkan Rasulullah Muhammad SAW dalam riwayat “Mencari ilmu pengetahuan adalah wajib atas setiap orang muslim (H.R. Abdi’I Barr)” dan “Tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang lahad”. Visi beliau adalah perubahan tatanan hidup menuju kebaikan, membawa rahmatan lil alamin untuk semesta alam. Dapat disebut bahwa muslim sejatinya adalah santri.
Baca juga :
TANGGUNG JAWAB SANTRI : REFLEKSI HARI SANTRI NASIONAL 2021
Jika ditelaah lebih jauh, konsep belajar seumur hidup memiliki tujuan, yaitu: Pertama, mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuai dengan kodrat dan hakikatnya, yaitu seluruh aspek fitrah pemberian Allah SWT dapat dioptimalkan – sehingga secara potensial mampu menjadi khalifah untuk dirinya sendiri dan masyarakat. Kedua, dengan melihat proses pertumbuhan dan perkembangan kepribadian manusia yang bersifat dinamis dan perkembangan peradaban manusia yang pasang-surut sejalan dengan ilmu pengetahuan yang dicapai, maka menjadi penting pendidikan wajib belajar berlangsung selama manusia hidup.
Dalam literatur antropologi, peradaban sejalan dengan ilmu pengetahuan yang bergerak maju. Pengetahuan merupakan hasil dari proses pembelajaran – mencari, menemukan, dan memahami jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang melingkupi sepanjang hidup umat manusia. Santri yang mengemban visi Rasulullah Muhammad SAW selain wajib memahami pengetahuan, juga wajib melestarikan ilmu pengetahuan dengan kembali menciptakan diskursus-diskursus ilmiah dan mengembangkan ilmu yang telah terhimpun di rak-rak perpustakaan menjadi sebuah teknologi terapan maupun menjadi sebuah solusi yang kontekstual.
Melihat problematika jaman yang sifatnya global, santri kini dituntut open-mind menyikapi segala perubahan (mempelajari hal baru & terbarukan). Suka tidak suka, santri harus mau dan mampu beradaptasi (tidak gagal memahami dan menyikapi) dengan masyarakat global. Pun demikian, santri ditempa agar memiliki sifat shiddiq, amanah, fathanah, dan tabligh agar menjadi penggerak di segala peradaban. Dengan konsep belajar seumur hidup dari Rasulullah ini diharapkan setiap muslim mampu beradaptasi dan Umat Islam menjadi pemimpin peradaban di segala jaman.
-Duhai para santri, marilah kembali kita budayakan diskusi, menulis, mencipta karya, dan bergerak untuk ke maslahatan umat.-
*) Guru dan Pembina Eskul Seni Religi MTs. Miftahul Ulum 2 Bakid