Untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan dan efektivitas pengelolaan program madrasah dan menyambut agenda nasional, MTs Miftahul Ulum 2 Banyuputih Kidul Jatiroto Lumajang menggelar kegiatan rutin yakni Focus Group Discussion (FGD) pada Kamis, 7 Agustus 2025, pukul 13.00 WIB bertempat di ruang guru
Kegiatan yang dilaksanakan setiap bulan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Madrasah, H. Ahmad Fauzi, S.Pd.I. Dalam sambutan dan arahannya, kepala madrasah menekankan pentingnya kolaborasi antar seluruh unsur madrasah dalam menyukseskan program-program strategis madrasah ke depan.
“FGD ini menjadi wadah untuk menyatukan pandangan dan strategi. FGD merupakan momentum untuk melakukan evaluasi KBM dan program kerja yang telah berjalan. Sehingga hasil evaluasi nanti menjadi dasar pembenahan agar lebih baik lagii ke depan.” tegas H. Fauzi.
“Kegiatan FGD ini juga penting sebagai forum koordinasi dan refleksi bersama. Saya berharap setiap guru aktif berperan, terutama dalam menyukseskan ANBK dan menyambut HUT RI ke-80 dengan semangat nasionalisme,” imbuhnya
Setelah pembukaan, rapat dipimpin oleh Wakil Kepala Madrasah Bidang Kurikulum, Husen, S.Pd.I., yang mengarahkan jalannya diskusi dan pembahasan tiga agenda utama:
Persiapan Pelaksanaan ANBK Kelas 8 ; Tim teknis menyampaikan progres kesiapan infrastruktur laboratorium, pendataan peserta, serta jadwal pelatihan simulasi. Disorot pula pentingnya pembimbingan soal literasi dan numerasi bagi siswa kelas 8.
Evaluasi Kegiatan Belajar Mengajar Semester Ganjil 2025/2026; Guru-guru diberi ruang menyampaikan kendala KBM serta ide perbaikan. Beberapa masukan antara lain peningkatan pengawasan kehadiran siswa, penguatan metode pembelajaran aktif, dan optimalisasi jam pelajaran.
alam sesi ini, Fathur Rahman, S.Pd.I., salah satu guru, mengusulkan agar dilakukan rotasi pengawas piket kelas dan diberlakukan monitoring kelas berbasis instrumen observasi ringan.> “Penting ada evaluasi yang sistematis untuk kontrol kelas. Saya usul agar dibuat form observasi ringan mingguan untuk memantau suasana belajar dan disiplin siswa,” ujar Fathur Rahman.
Guru yang baru saja selesai mengikuti ujian tesis ini juga mendorong program literasi yang lebih aktif melalui OSIM, dengan mengintegrasikan kegiatan membaca, menulis, dan resensi buku ke dalam agenda rutin organisasi siswa.
“Program literasi perlu diperluas lewat OSIM. Bisa dimulai dari pojok baca kelas, resensi mingguan, atau lomba karya tulis yang digerakkan oleh siswa sendiri,” ungkap Fathur.
FGD berlangsung komunikatif dan seluruh peserta antusias memberikan kontribusi gagasan. Kegiatan ditutup dengan penyusunan tindak lanjut dan pembagian tugas untuk setiap program yang telah dibahas.