Pemanfaatan teknologi, pengetahuan abad 21, dan seni adalah dasar konsep class meeting semester genap 2021-2022. Civitas madrasah menerapkan pemanfaatan teknologi seperti yang diinstruksikan oleh Kemenag RI, namun lebih dari itu siswa-siswi melalui lomba-lomba diperkenalkan dengan Teknologi AI (Artificial Intelligence/Kecerdasan Buatan) yang disediakan Google melalui https://experiments.withgoogle.com/. Dua agenda hari ini adalah lomba membuat karya grafis digital dan mengeksplorasi karya peradaban manusia melalui Free Fall.
Make Art
Membuat gambar dan mewarnainya merupakan aktivitas menyenangkan dan merelaksasi ketegangan proses berpikir. Kalau anda berpikir melukis dan menggambar merupakan monopolinya orang-orang kreatif, anda harus merekonstruksi pola pikir tersebut. Menurut studi, melukis dan menggambar mempunyai manfaat untuk membuat anda lebih bahagia dan optimis. Bahkan, kemampuan melukis dan menggambar erat kaitannya dengan kemampuan manusia untuk menghadapi proses seleksi alam.
MTs. Miftahul Ulum 2 Bakid berharap dari lomba yang kita sebut “Make Art” ini dapat memberikan manfaat untuk otak, yaitu:
Mengembangkan kreativitas. Melukis dan menggambar menuntut kemampuan kreatif dan berimajinasi untuk menciptakan realita baru dalam sebuah artwork, menghasilkan detail-detail objek seperti bangunan, makhluk hidup atau pemandangan. Tingkat kreativitas akan memberikan kemampuan seseorang untuk menghadapi stress dengan lebih baik – Masalah tentu saja selalu ada, tapi apabila kita terbiasa berpikir kreatif, kita akan menemukan banyak cara untuk menghadapinya.
Meningkatkan Memori. Melukis dan menggambar akan membantu mereka meningkatkan keterampilan dalam mengingat. Imajinasi menuntut otak untuk berpikir dan akan mempertajam otak secara terus menerus.
Mengembangkan kemampuan berkomunikasi. Melukis dan menggambar merupakan sebuah media bagi siswa-siswi atau siapapun untuk menyampaikan pesan, menyalurkan emosi, bahkan hal-hal yang tidak mungkin disampaikan secara verbal. Proses menggambar yang konsisten membantu siswa-siswi dalam proses berpikir yang tentu saja membantu kemampuan dalam berkomunikasi.
Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah. Menggambar bisa menumbuhkan cara berpikir kritis dan membantu dalam problem solving. Menggambar membuat siswa-siswi menyadari bahwa selalu ada lebih dari satu macam solusi dalam setiap masalah, bahkan setiap masalah dapat menjadi sebuah peluang. Ketika mereka menciptakan sebuah artwork baru dari sebuah kertas kosong, mereka saat itu sedang belajar tentang berpikir “Out of the Box”. Melukis dan menggambar akan memperluas perspektif pada berbagai situasi. Membantu siswa-siswi mengatasi berbagai tugas dengan cara yang kreatif dan sangat efektif.
Sejumlah 12 kelas yang terdiri dari Kelas VII dan Kelas VIII diminta mengambil undian yang masing-masing berisi tema gambar yang berbeda. Selanjutnya M. Hidayah Hadi P, S.Pd seorang guru baru yang belum resmi diperkenalkan di civitas madrasah memberikan contoh-contoh gambar melalui slide proyektor agar ada gambaran bagaimana mereka membuat sketsa. “Masing-masing perwakilan tadi sudah mengambil undian berisi tema gambar, saya memberikan beberapa contoh karya seniman-seniman dunia sebagai bahan mereka untuk merekonstruksi ide sehingga menjadi sebuah sketsa. Waktu mereka membuat karya ini empat hari dari mulai sketsa hingga menggambar di media komputer/laptop dan hari terakhir class meeting akan dikumpulkan untuk dinilai serta dibuatkan NFT” ungkap pria yang hobi menggambar dan melukis ini.
Free Fall
Siswa-siswi diajak mengeksplorasi karya manusia (lukis, gerabah, ukiran, dll) yang telah dicatat oleh museum-museum dari seluruh dunia. Karya peradaban umat manusia dari 1.650.000 tahun sebelum masehi hingga hari ini dapat dinikmati secara virtual reality.
Menunjukkan bahwasannya manusia adalah makhluk yang berkembang dapat dibuktikan melalui beragam benda bersejarah yang telah dirangkum di Aplikasi Free Fall https://artsexperiments.withgoogle.com/freefall/timeline
