Karya: Shinta Fairuzzuhro *)
Kenyataan tak selalu bisa ditutupi,
air mata pun mengalir tanpa henti.
Mengingat semua yang telah terjadi,
meyakinkan diri bahwa pelangi pasti menanti.
Berharap badai kehidupan segera pergi,
meski kini semua tampak seperti mimpi.
Memulai cerita tanpa menoleh jauh ke masa lalu,
melepaskan bayang-bayang kelam yang membelenggu.
Mimpi baru perlahan merakit hidup yang baru,
berusaha setegar pohon yang terus diterpa angin,
memperkuat jembatan semangat agar tak mudah runtuh.
Satu per satu masa lalu mulai terlupa,
kini hari-hari tertuju pada apa yang ingin dicipta.
Akhir bahagia lahir dari semangat yang membara,
menghiraukan segala ucapan yang ingin menjatuhkannya.
Yakin pada diri, yakin pada Sang Pencipta—
untuk akhir yang indah dan penuh cahaya.
*) Siswi MTs Miftahul Ulum 2 Bakid


