Oleh : Abdul Wafi Hasan, SH *)
Puasa Arafah adalah puasa sunnah yang dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah, yaitu sehari sebelum Idul Adha. Puasa ini sangat dianjurkan bagi kaum Muslimin yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji. Tahun ini tanggal 9 Dzulhijjah bertepatan dengan hari Kamis, 5 Juni 2025
Kesunnahan puasa Arafah tidak bergantung pada pelaksanaan wukuf oleh jamaah haji di Arafah, tetapi didasarkan pada masuknya tanggal 9 Dzulhijjah yang disebut sebagai Hari Arafah. Maka dari itu, pelaksanaan puasa Arafah di suatu wilayah seperti Indonesia bisa berbeda harinya dengan di Arab Saudi, karena perbedaan zona waktu yang berkisar antara 4 hingga 5 jam.
Penamaan Hari Arafah
Imam Fakhruddin Ar-Razi dalam karya monumentalnya Mafâtîḥul Ghaib memaparkan berbagai pendapat terkait alasan mengapa tanggal sembilan Dzulhijjah dinamakan sebagai Hari Arafah.
Disebutkan bahwa hari tersebut menjadi momen bersejarah pertemuan antara Nabi Adam dan Sayyidah Hawa setelah sekian lama terpisah sejak keduanya diturunkan dari surga ke bumi. Allah ﷻ mempertemukan mereka di sebuah tempat yang kini dikenal dengan Arafah, pada tanggal sembilan Dzulhijjah. Pertemuan itu menjadikan keduanya saling mengenal kembali—dari sinilah kemudian muncul istilah “Arafah”, yang berasal dari kata ‘arafa yang berarti mengetahui atau mengenal.
Selain kisah pertemuan Nabi Adam ‘alaihissalam dengan Sayyidah Hawa, terdapat pula peristiwa penting yang dialami oleh Nabi Ibrahim ‘alaihissalam. Pada hari itu, beliau mendapatkan kejelasan (arafah) tentang makna mimpi yang selama ini membingungkannya—yaitu perintah untuk menyembelih putranya, Ismail. Hari kesembilan Dzulhijjah menjadi momen di mana kebenaran mimpi tersebut tersingkap dengan nyata.
Keutamaan Puasa Arafah
Puasa Arafah memiliki banyak keutamaan yang agung. Di antara keutamaan tersebut adalah:
1. Menghapuskan Dosa Dua Tahun
Puasa Arafah dapat menghapus dosa satu tahun yang lalu dan satu tahun yang akan datang. Ini adalah keutamaan yang luar biasa dari Allah Ta’ala bagi hamba-Nya yang melaksanakan puasa ini. Dari Abu Qatadah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda:
“صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ، أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ، وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ“
“Puasa hari Arafah, aku berharap kepada Allah agar menghapus dosa setahun sebelumnya dan setahun sesudahnya.” (HR. Muslim, no. 1162)
2. Hari Arafah adalah Hari yang Agung
Hari Arafah adalah hari yang paling utama di antara hari-hari sepuluh pertama bulan Dzulhijjah. Di hari ini, Allah menyempurnakan agama Islam. Firman Allah dalam Al-Qur’an:
“ٱلۡيَوۡمَ أَكۡمَلۡتُ لَكُمۡ دِينَكُمۡ وَأَتۡمَمۡتُ عَلَيۡكُمۡ نِعۡمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ ٱلۡإِسۡلَٰمَ دِينٗا“
“Pada hari ini telah Aku sempurnakan untuk kalian agama kalian, dan telah Aku cukupkan kepada kalian nikmat-Ku, dan Aku ridai Islam sebagai agama kalian.” (QS. Al-Ma’idah: 3)
Ayat ini turun pada hari Arafah, menunjukkan betapa agungnya hari ini dalam Islam.
3. Hari Diampuninya Dosa dan Dibebaskannya dari Neraka
Hari Arafah adalah hari Allah paling banyak membebaskan hamba dari api neraka. Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Nabi ﷺ bersabda:
مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنْ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ
“Tidak ada hari di mana Allah membebaskan hamba dari neraka lebih banyak daripada hari Arafah.” (HR. Muslim, no. 1348)
4. Termasuk Amalan yang Dicintai Allah
Sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah adalah waktu di mana amal shalih paling dicintai oleh Allah, termasuk puasa. Rasulullah ﷺ bersabda:
“ما من أيام العمل الصالح فيها أحب إلى الله من هذه الأيام”
“Tidak ada hari-hari di mana amal shalih lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama Dzulhijjah).” (HR. Bukhari, no. 969)
Puasa Arafah merupakan ibadah sunnah yang sangat besar keutamaannya, terutama bagi yang tidak sedang menunaikan ibadah haji. Dengan niat yang ikhlas dan pelaksanaan yang benar, seseorang bisa mendapatkan pahala yang besar, di antaranya pengampunan dosa dua tahun. Maka, hendaknya kita tidak melewatkan kesempatan ini untuk mendekatkan diri kepada Allah.
*) Guru dan Pembina Eskul Seni Religi MTs Miftahul Ulum 2 Bakid


