Oleh : Husen, S.Pd.I *)
Pendidikan adalah pilar utama dalam membangun peradaban yang maju dan berakhlak mulia. Dalam konteks pendidikan modern, peran guru tidak hanya sekadar mengajar, tetapi juga membimbing, mendidik, dan menginspirasi.
Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Jumu’ah ayat 2:
هُوَ ٱلَّذِی بَعَثَ فِی ٱلۡأُمِّیِّـۧنَ رَسُولࣰا مِّنۡهُمۡ یَتۡلُوا۟ عَلَیۡهِمۡ ءَایَـٰتِهِۦ وَیُزَكِّیهِمۡ وَیُعَلِّمُهُمُ ٱلۡكِتَـٰبَ وَٱلۡحِكۡمَةَ وَإِن كَانُوا۟ مِن قَبۡلُ لَفِی ضَلَـٰلࣲ مُّبِینࣲ
“Dialah yang telah mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, menyucikan mereka, dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum itu mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata.” (QS. Al-Jumu’ah: 2)
Ayat ini menggambarkan bagaimana Rasulullah ﷺ diutus untuk mendidik umatnya dengan tiga tugas utama: membacakan ayat-ayat Allah, menyucikan jiwa mereka, dan mengajarkan kitab serta hikmah. Prinsip-prinsip ini dapat diadaptasi dalam sistem pendidikan modern agar menghasilkan generasi yang cerdas secara intelektual dan unggul dalam karakter.
Dalam konteks pendidikan modern, QS. Al-Jumu’ah ayat 2 memberikan panduan yang sangat relevan bagi guru. Tugas guru tidak hanya terbatas pada transfer ilmu (transfer of knowledge), tetapi juga mencakup pembentukan karakter (character building) dan penanaman nilai-nilai spiritual (spiritual values). Guru harus menjadi agen perubahan yang membawa peserta didik dari kegelapan kebodohan dan kesesatan menuju cahaya ilmu dan hidayah.
Ayat ini menggambarkan tugas utama Rasulullah SAW sebagai pendidik, yang juga menjadi pedoman bagi setiap guru dalam menjalankan tugasnya. Berdasarkan ayat ini, kita dapat mengambil pelajaran berharga tentang tugas guru dalam konteks pendidikan modern.
1. Membacakan Ayat-Ayat Allah (Tilawah) : Menyampaikan Ilmu dengan Benar
یَتۡلُوا۟ عَلَیۡهِمۡ ءَایَـٰتِهِۦ
Guru bertugas menyampaikan ilmu pengetahuan, khususnya yang bersumber dari Al-Qur’an, dengan cara yang baik dan benar. Ini mencakup pengajaran tentang ajaran Islam, nilai-nilai moral, dan prinsip-prinsip kehidupan
Dalam pendidikan, guru bertugas menyampaikan ilmu pengetahuan kepada peserta didik. Namun, ilmu yang disampaikan tidak hanya terbatas pada materi akademis, tetapi juga nilai-nilai moral dan spiritual. Guru harus menjadi fasilitator yang membuka wawasan siswa terhadap kebenaran, baik melalui sains, teknologi, maupun ajaran agama.
Dalam konteks ini, guru modern perlu mengintegrasikan nilai-nilai Al-Qur’an dan ajaran Islam dalam kurikulum pendidikan. Misalnya, mengajarkan kejujuran dalam penelitian, tanggung jawab dalam penggunaan teknologi, dan kepedulian sosial dalam kehidupan sehari-hari.
2. Menyucikan Jiwa (Tazkiyah) : Membentuk Karakter dan Akhlak
وَیُزَكِّیهِمۡ
Guru tidak hanya bertugas mengajarkan ilmu, tetapi juga membersihkan dan menyucikan jiwa peserta didik dari sifat-sifat buruk seperti kebodohan, kemalasan, dan akhlak tercela.
Pendidikan modern seringkali fokus pada pencapaian akademis dan keterampilan teknis, tetapi melupakan aspek pembentukan karakter. Padahal, tugas guru tidak hanya mencetak siswa yang pintar, tetapi juga berakhlak mulia. Proses tazkiyah (penyucian jiwa) dalam QS. Al-Jumu’ah ayat 2 mengingatkan kita bahwa guru harus membimbing siswa untuk membersihkan hati dari sifat-sifat buruk seperti egois, malas, dan individualistic dan lain-lain.
Dalam praktiknya, guru dapat mengintegrasikan pendidikan karakter melalui kegiatan sehari-hari, seperti mengajarkan kejujuran, disiplin, toleransi, dan empati. Guru juga harus menjadi teladan dalam perilaku dan sikap, karena siswa cenderung meniru apa yang mereka lihat.
3. Mengajarkan Kitab dan Hikmah (Ta’lim) : Mengajarkan Ilmu yang Mendalam
وَیُعَلِّمُهُمُ ٱلۡكِتَـٰبَ
Guru bertugas mengajarkan Kitab (Al-Qur’an) dan Hikmah (Sunnah Rasulullah SAW), yang mencakup ilmu pengetahuan dan kebijaksanaan.
Guru dalam pendidikan modern tidak hanya bertugas menyampaikan informasi, tetapi juga membantu siswa memahami ilmu secara mendalam. Ini sejalan dengan konsep “ta’limul kitab” dalam ayat tersebut, yang menekankan pentingnya pengajaran Al-Qur’an dan ilmu-ilmu yang terkait dengannya.
Dalam konteks modern, guru harus mengajarkan siswa untuk berpikir kritis, analitis, dan kreatif. Misalnya, guru dapat menggunakan metode pembelajaran berbasis proyek (project-based learning) atau diskusi kelompok untuk mendorong siswa memahami konsep secara mendalam. Selain itu, guru juga perlu mengajarkan siswa untuk menghubungkan ilmu yang dipelajari dengan nilai-nilai agama dan kehidupan nyata.
4. Mengajarkan Hikmah (Ta’limul Hikmah): Menerapkan Ilmu dengan Bijaksana
وَٱلۡحِكۡمَةَ
Hikmah dalam ayat ini merujuk pada kebijaksanaan dalam menerapkan ilmu. Dalam pendidikan modern, guru harus membimbing siswa untuk tidak hanya menguasai teori, tetapi juga mampu mengaplikasikan ilmu tersebut dalam kehidupan sehari-hari dengan bijaksana.
Contohnya, guru dapat mengajarkan siswa tentang pentingnya menjaga lingkungan, menggunakan media sosial dengan bertanggung jawab, atau menghargai perbedaan pendapat. Ini semua adalah bentuk hikmah yang diperlukan dalam kehidupan modern.
QS. Al-Jumu’ah ayat 2 mengajarkan bahwa pendidikan tidak hanya tentang transfer ilmu, tetapi juga tentang transformasi diri. Guru memiliki peran sentral dalam membimbing siswa menuju kesuksesan dunia dan akhirat. Dalam konteks modern, tantangan guru semakin kompleks, terutama dengan perkembangan teknologi dan perubahan sosial. Namun, prinsip-prinsip yang diajarkan dalam ayat ini tetap relevan:
- Guru harus menjadi pembawa ilmu yang benar.
- Guru harus membentuk karakter dan akhlak siswa.
- Guru harus mengajarkan pemahaman yang mendalam.
- Guru harus membimbing siswa untuk menerapkan ilmu dengan bijaksana.
Keempat peran ini harus dijalankan secara seimbang dan holistik, sehingga pendidikan tidak hanya menghasilkan peserta didik yang cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki akhlak mulia dan keimanan yang kuat. Dengan demikian, guru tidak hanya menjadi pengajar, tetapi juga pendidik, pembimbing, dan teladan bagi peserta didik.
Pendidikan modern membutuhkan guru yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki integritas, kepedulian, dan kebijaksanaan. QS. Al-Jumu’ah ayat 2 mengingatkan kita bahwa tugas guru adalah membawa siswa dari kegelapan kebodohan menuju cahaya ilmu dan kebenaran. Dengan mengintegrasikan nilai-nilai spiritual dan moral dalam pendidikan, guru dapat mencetak generasi yang tidak hanya sukses di dunia, tetapi juga beriman dan berakhlak mulia. Semoga para guru modern dapat mengambil inspirasi dari ayat ini dan terus berkomitmen untuk menjalankan tugas mulia mereka.
*) Waka Kurikulum MTs. Miftahul Ulum 2 Bakid