logo_mts192
0%
Loading ...

Tahun Baru Hijriyah: Hijrah Menuju Pendidikan yang Lebih Bermakna

Oleh : Abdul Wafi Hasan , SH. *)

Tahun Baru 1 Muharram adalah momen penting dalam kalender umat Islam. Peringatan tahu baru Hijriah bukan sekadar pergantian angka di kalender, tetapi mengingatka pada satu peristiwa besar yang bersejarah: Hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah — peristiwa yang bukan sekadar perpindahan tempat, melainkan perjalanan menuju perubahan dan pembebasan spiritual. Bagi dunia pendidikan, momen ini bukan sekadar simbol kalender Islam, tapi sumber inspirasi transformasi belajar, akhlak dan karakter.

Hijrah dalam pendidikan bukan sekadar pindah kelas atau naik tingkat, tapi perjalanan menuju pembelajaran yang lebih bermakna, akhlak yang lebih luhur, dan semangat yang lebih kuat untuk menjadi insan yang berilmu dan beriman. Semangat tranformasi kelembagaan menuju lembaga yang maju, unggul dalam segala hal, dan tangguh dalam sistem dan tata kelola serta mampu beradaptasi dengan zaman

Filosofi Hijrah: Berubah untuk Lebih Baik

Hijrah yang dilakukan Nabi bukan sekadar fisik, tapi simbol dari perjuangan meninggalkan kegelapan menuju cahaya. Maka menyambut tahun baru Hijriyah seharusnya menjadi momen yang sangat tepat bagi kita sebagai pendidik dan tenaga kepentingan untuk mengevaluasi diri, mengevaluasi capaian kinerja kelembagaan, mengevaluasi tujuan lembaga dan out come peserta didik kita

Pendidikan dan Nilai Hijrah dalam Al-Qur’an

Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Hasyr: 18:

اَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَۗ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ

Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat). Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan

Ayat ini mengajarkan kita tentang pentingnya evaluasi diri dan perencanaan masa depan. Dalam dunia pendidikan, ini adalah introspeksi akademik dan spiritual — apakah selama ini kita sudah serius belajar, menghormati guru, membantu teman, dan meneladani akhlak Rasulullah?

Muharram: Bulan Suci, Semangat Suci dalam Belajar

Dalam QS. At-Taubah: 36, Allah menjelaskan bahwa Muharram adalah salah satu dari empat bulan haram (suci). Maka, Muharram adalah momentum bagi siswa dan guru untuk menjaga kesucian ilmu, niat belajar, dan perilaku di lingkungan sekolah.

Jangan sampai awal tahun ajaran baru diwarnai dengan kemalasan, pelanggaran, atau sikap tidak hormat. Justru sebaliknya, mari jadikan Muharram sebagai bulan pembuka semangat baru untuk belajar dengan adab dan disiplin.

Adab Menyambut Tahun Baru Hijriyah bagi Pelajar dan Pendidik

  1. Muhasabah Akademik dan Akhlak. Apakah aku sudah jujur dalam ujian? Apakah aku sudah menghargai guru dan teman? Apa yang bisa aku perbaiki tahun ini?.
  2. Perbarui Niat Belajar karena Allah : Ilmu bukan sekadar angka, tapi bekal hidup. Belajar karena Allah akan menjadikan pelajar lebih ikhlas dan sabar.
  3. Jadikan Hijrah sebagai Spirit Perubahan : Dari malas ke rajin. Dari menyontek ke jujur. Dari menyela guru ke mendengarkan. Dari main HP saat belajar ke membaca buku.
  4. Perbanyak Dzikir dan Doa : Sambut tahun baru bukan dengan petasan, tapi dengan doa. Doa awal dan akhir tahun, dzikir pagi petang, dan shalat tepat waktu.
  5. Guru Sebagai Teladan Hijrah Ilmu : Guru bukan hanya pengajar, tapi pembimbing perubahan karakter. Hijrah para guru adalah terus belajar, membimbing dengan kasih, dan menginspirasi.

Tahun Baru, Niat Baru, Semangat Baru

Tahun Baru 1 Muharram bukan hanya urusan kalender. Bagi dunia pendidikan, ini adalah momen memperbarui visi belajar. Apapun nilai kita sebelumnya, apapun kebiasaan kita dulu, masih ada waktu untuk hijrah

وَمَنْ يُّهَاجِرْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ يَجِدْ فِى الْاَرْضِ مُرٰغَمًا كَثِيْرًا وَّسَعَةًۗ

“Barang siapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka akan mendapat tempat yang luas dan rezeki yang banyak.” (QS. An-Nisa: 100)

Mari kita sambut 1 Muharram dengan semangat menjadi pelajar yang bukan hanya cerdas otaknya, tapi juga bersih hatinya.

*) Guru MTs Miftahul Ulum 2 Banyuputih Kidul

Share the Post:

Join Our Newsletter