Oleh : Husen, S.Pd.I *)
Malam Nisfu Sya’ban adalah malam separoh bukan Sya’ban atau tanggal 15 Sya’ban. Dalam kalender Hijriyah tahun 2025 ini malam nisfu Sya’ban tahun jatuh pada malam Jum’at tanggal 14 Februari 2025 atau nanti malam ba’da shalat Maghrib hingga terbitnya fajar.
Malam nisfu Sya’ban merupakan salah satu malam yang agung yang memiliki keistimewaan dalam Islam.
Malam ini sering dikaitkan dengan turunnya rahmat Allah, pengampunan dosa, dan dikabulkannya doa. Banyak hadits dan pendapat ulama yang menjelaskan keistimewaan malam ini.Malam ini juga telah diagungkan oleh Allah Ta’ala dan diagungkan oleh Rasulullah ﷺ.
Dari Abu Musa Al-Asy’ari, Rasulullah ﷺ bersabda:
عَنْ أَبِي مُوسَى الْأَشْعَرِيِّ ، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ : ” إِنَّ اللَّهَ لَيَطَّلِعُ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ، فَيَغْفِرُ لِجَمِيعِ خَلْقِهِ إِلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ “.
Dari Abu Musa Al-Asy’ari, dari Rasulullah ﷺ, beliau bersabda: “Sesungguhnya Allah melihat (memeriksa) pada malam pertengahan bulan Sya’ban, lalu Dia mengampuni semua makhluk-Nya kecuali orang yang musyrik atau yang bermusuhan.” (HR. Ibnu Majah)
Hadits ini menunjukkan bahwa pada malam Nisfu Sya’ban, Allah memberikan ampunan kepada seluruh makhluk-Nya, kecuali mereka yang masih terjerumus dalam kesyirikan atau memiliki permusuhan dengan saudaranya sesama Muslim
Rasulullah ﷺ memerintahkan umat Islam untuk menjauhkan diri sejauh-jauhnya dari segala hal yang dapat menimbulkan perpecahan dan permusuhan di antara manusia.
إِيَّاكُمْ وَالظَّنَّ ؛ فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيثِ، وَلَا تَحَسَّسُوا ، وَلَا تَجَسَّسُوا، وَلَا تَنَاجَشُوا ، وَلَا تَحَاسَدُوا، وَلَا تَبَاغَضُوا، وَلَا تَدَابَرُوا ، وَكُونُوا عِبَادَ اللَّهِ إِخْوَانًا
“Jauhilah prasangka, karena prasangka itu adalah sedusta-dustanya pembicaraan. Janganlah kalian mencari-cari kesalahan orang lain, jangan memata-matai, jangan saling menaikkan harga (dengan cara menipu), jangan saling iri, jangan saling membenci, jangan saling membelakangi, dan jadilah hamba-hamba Allah yang bersaudara.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya. Ia tidak boleh menzaliminya, menelantarkannya, atau merendahkannya. Oleh karena itu, di malam Nisfu Sya’ban, seorang muslim hendaknya menghindari sifat-sifat tercela seperti iri, hasud, so nyambong kepada sesama, kebencian terhadap siapapun dan sifat-sifat tercela lainnya. Hal ini sebagai prasyarat untuk mendapatkan ampunan dan maghfirah dari Allah SWT.
Hadis ini mengajarkan nilai-nilai penting dalam kehidupan sosial, terutama dalam membangun hubungan yang harmonis di masyarakat. Bulan Sya’ban adalah pintu gerbang menuju bulan suci Ramadhan, dengan membuang hubungan yang baik antar pribadi, hubungan baik dalam keluarga, tetangga, di lingkungan kerja, dan masyarakat luas, maka kita dapat menyambut Ramadan dengan jiwa yang bersih, semangat yang tinggi, dan amal yang diterima.
Jika setiap individu menerapkan nilai-nilai ini, maka akan terbentuk lingkungan yang penuh dengan kasih sayang, saling menghormati, dan menjunjung tinggi keadilan serta kejujuran.
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata:
حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مَنِيعٍ ، قَالَ : حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ ، قَالَ : أَخْبَرَنَا الْحَجَّاجُ بْنُ أَرْطَاةَ ، عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِي كَثِيرٍ ، عَنْ عُرْوَةَ ، عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ : فَقَدْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْلَةً، فَخَرَجْتُ، فَإِذَا هُوَ بِالْبَقِيعِ فَقَالَ : ” أَكُنْتِ تَخَافِينَ أَنْ يَحِيفَ اللَّهُ عَلَيْكِ وَرَسُولُهُ “. قُلْتُ : يَا رَسُولَ اللَّهِ، إِنِّي ظَنَنْتُ أَنَّكَ أَتَيْتَ بَعْضَ نِسَائِكَ. فَقَالَ : ” إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَنْزِلُ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا، فَيَغْفِرُ لِأَكْثَرَ مِنْ عَدَدِ شَعْرِ غَنَمِ كَلْبٍ
“Aku kehilangan Rasulullah ﷺ suatu malam, lalu aku keluar mencarinya. Ternyata beliau berada di Baqi’. Lalu beliau bersabda: ‘Apakah engkau takut kalau Allah dan Rasul-Nya berbuat zalim kepadamu?’ Aku menjawab, ‘Wahai Rasulullah, aku mengira engkau pergi kepada salah satu istrimu.’ Kemudian beliau bersabda: ‘Sesungguhnya Allah turun ke langit dunia pada malam Nisfu Sya’ban, lalu mengampuni lebih banyak dari jumlah bulu kambing Bani Kalb.'” (HR. Ahmad)
Bani Kalb adalah suku yang terkenal dengan banyaknya domba yang dipelihara. Hali ini metu kiasan dari Rasulullah ﷺ tentang luasnya rahmat dan ampunan Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada seluruh hamba-Nya yang mau bermunajat kepada Allah di malam nisfu Sya’ban.
Hadits ini menunjukkan bahwa pada malam Nisfu Sya’ban, Allah turun ke langit dunia sebagai bentuk kasih sayang-Nya, untuk mengampuni hamba-hamba-Nya dalam jumlah yang sangat besar.
Pendapat Para Ulama tentang Malam Nisfu Sya’ban
Banyak ulama Ahlus Sunnah yang mengakui keutamaan malam Nisfu Sya’ban berdasarkan hadits-hadits yang telah disebutkan. Imam Syafi’i rahimahullah dalam kitabnya Al-Umm berkata:
إِنَّ الدُّعَاءَ يُسْتَجَابُ فِي خَمْسِ لَيَالٍ: لَيْلَةِ الْجُمُعَةِ، وَلَيْلَةِ الْعِيدَيْنِ، وَأَوَّلِ لَيْلَةٍ مِنْ رَجَبٍ، وَلَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ
“Sesungguhnya doa dikabulkan pada lima malam, yaitu malam Jumat, malam Idul Fitri, malam Idul Adha, malam pertama bulan Rajab, dan malam Nisfu Sya’ban.” Al-Umm (1/264).
Ibnu Taimiyah rahimahullah dalam Majmu’ Fatawa (23/131) menyatakan:
لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فِيهَا فَضْلٌ، وَقَدْ وَرَدَ فِي فَضْلِهَا أَحَادِيثُ وَآثَارٌ، فَيَجِبُ الْعَمَلُ بِهَا مَا لَمْ تَثْبُتْ ضَعْفُهَا
“Malam pertengahan bulan Sya’ban memiliki keutamaan, dan telah terdapat hadis-hadis dan atsar-atsar yang membicarakan keutamaannya. Maka, disyariatkan untuk beramal pada malam tersebut selama tidak ada riwayat yang menunjukkan kelemahan (pada sanadnya).”
Amalan yang Dianjurkan pada Malam Nisfu Sya’ban
Berdasarkan berbagai riwayat dan pendapat ulama, berikut beberapa amalan yang dianjurkan pada malam Nisfu Sya’ban:
- Memperbanyak Istighfar dan Taubat
Karena malam ini adalah malam pengampunan, seorang Muslim dianjurkan untuk memperbanyak istighfar dan memohon ampun kepada Allah. - Memperbanyak Doa
Malam ini disebut sebagai malam mustajab untuk berdoa, sebagaimana disebutkan oleh Imam Syafi’i. - Melakukan Shalat Malam
Beberapa ulama menganjurkan memperbanyak shalat sunnah, meskipun tidak ada shalat khusus yang diperintahkan oleh Rasulullah ﷺ secara spesifik untuk malam Nisfu Sya’ban. - Membaca Al-Qur’an
Membaca dan merenungkan ayat-ayat Al-Qur’an adalah amalan yang baik pada malam ini.
Malam Nisfu Sya’ban memiliki keutamaan yang besar, sebagaimana disebutkan dalam beberapa hadits dan didukung oleh banyak ulama. Meskipun ada perbedaan pendapat mengenai keabsahan hadits-haditsnya, mayoritas ulama mengakui bahwa malam ini adalah waktu yang baik untuk memperbanyak ibadah, istighfar, dan doa. Oleh karena itu, sebagai umat Islam, kita dapat mengisi malam Nisfu Sya’ban dengan berbagai amal shalih sebagai bentuk mendekatkan diri kepada Allah. Wallahu a’lam
*) Waka Kurikulum MTs. Miftahul Ulum 2 Banyuputih Kidul