Selasa (26/08/25) Musyawarah Guru/ Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Inggris KKMTS Wilayah Kerja 2 melaksanakan pertemuan kedua di MTs Bustanul Ulum Banyuputih Kidul Jatiroto Lumajang. Kegiatan ini dihadiri oleh para guru Bahasa Inggris dari berbagai madrasah Tsanawiyah Kecamatan Kedungjajang, Jatiroto dan Randuagung,. Hadir sebagai Narasumber Bapak Ruli Widayadi, S.Ag., MA selaku Pengawas Madrasah Wilker 2.
Dalam kesempatan ini, Bapak Ruli menyampaikan sosialisasi pembelajaran berbasis urikulum Berbasis Cintta (KBC) dan Deep Learning, yang menjadi isu penting dalam implementasi Pembelajaran saat ini. Materi ini menekankan pentingnya membangun pembelajaran bermakna yang mengedepankan analisis, kreativitas, serta keterampilan berpikir kritis dan menyenangkan di kalangan peserta didik.
Sedangkan Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) adalah gerakan pendidikan yang digagas Kementerian Agama untuk menciptakan generasi yang memiliki kasih sayang, kepekaan sosial, dan toleransi, bukan hanya cerdas secara intelektual. KBC menekankan pembelajaran holistik dengan lima nilai utama (Panca Cinta): cinta kepada Tuhan, diri dan sesama, ilmu pengetahuan, lingkungan, serta bangsa dan negara
“Kurikulum Berbasis Cinta mengajarkan kita untuk mendidik dengan hati, memberikan sentuhan kasih sayang dalam pembelajaran. Sementara Deep Learning mendorong siswa untuk memahami materi secara mendalam, bukan sekadar hafal,” ungkap Ruli Widayadi.
Pertemuan ini juga diwarnai diskusi interaktif, di mana para guru berbagi pengalaman dan strategi inovatif untuk mengimplementasikan KBC dan Deep Learning di kelas. Antusiasme peserta sangat tinggi, terbukti dari banyaknya pertanyaan dan ide kreatif yang muncul selama diskusi.
Salah satu guru yang hadir adalah Muhammad Rouf, S.Pd. dari MTs Miftahul Ulum 2 Banyuputih Kidul, guru Bahasa Inggris di madrasahnya. Kehadiran Mr. Rouf ini menunjukkan komitmen MTs Miftahul Ulum 2 untuk terus mengembangkan metode pembelajaran yang kreatif dan adaptif terhadap kebutuhan zaman.
“Saya berharap konsep Kurikulum Berbasis Cinta ini benar-benar bisa diterapkan di semua madrasah. Dengan pendekatan ini, proses pembelajaran tidak hanya mencetak siswa yang cerdas, tetapi juga berakhlak mulia dan memiliki empati,” ujar Muhammad Rouf.
Ketua MGMP Bahasa Inggris Wilker 2 AA Erik Abdul Aziz, S.Pd menyampaikan apresiasi atas kontribusi para peserta dan berharap kegiatan ini dapat menjadi wadah kolaborasi serta penguatan profesionalisme guru di lingkungan madrasah.