logo_mts192
0%
Loading ...

Fikrah, Amaliah dan Harakah

Share the Post:
Fikrah, Amaliah dan Harakah: Tiga Pilar Kemajuan Lembaga Pendidikan

Oleh : Abdul Halim, S.Pd *)

Pendidikan Islam bukan hanya proses transfer ilmu dan informasi dari generasi ke generasi. Pendidikan sejatinya adalah pembentukan kepribadian utuh yang mencakup aspek pemikiran (fikrah), tindakan nyata (amaliah), dan gerakan sosial (harakah). Ketiga elemen ini adalah pilar utama dalam membentuk insan kamil, yakni manusia paripurna yang mampu berpikir kritis, bertindak produktif, dan berkontribusi aktif dalam masyarakat.

Fikrah, Amaliah dan Harakah juga merupakan tiga kata kunci dalam membangun sebuah lembaga pendidikan. Di era serba cepat dan era keterbukaan informasi seperti sekarang ini, lembaga pendidikan tidak bisa cukup jalan di tempat. Tetapi juga diperlukan langkah-langkah strategis agar madrasah mampu menjawab tantangan zaman.

Tulisan ini tidak bermaksud untuk memgkitik siapan pun atau lembaga manapun melainkan tafsir dan refleksi dari tema besar yang diangkat oleh sebuah lembaga pendidikan dalam sebuah kegiatan besar beberapa waktu yang lalu.

Fikrah: Berpikir untuk Melahirkan Inovasi dan Kreativitas

Setiap perubahan besar selalu dimulai dari sebuah pemikiran. Dalam dunia pendidikan, fikrah menjadi bahan bakar utama yang melahirkan ide-ide segar, inovatif, dan solutif. Lembaga yang dipimpin oleh orang-orang berpikir terbuka dan progresif akan lebih mudah beradaptasi dengan perkembangan zaman. Fikrah bukan sekadar wacana, tapi arah visi

Pendidikan Islam harus mampu melahirkan generasi yang berpikir jernih, logis, dan solutif. Fikrah bukan hanya soal kemampuan intelektual, tetapi juga kesadaran ideologis akan tanggung jawab sebagai khalifah di muka bumi.

Amaliah: Implementasi Nyata dari Fikrah

Namun, sekadar berpikir tidak cukup. Ide-ide cemerlang harus turun ke bumi dalam bentuk amaliah. Di sinilah pentingnya budaya kerja, kedisiplinan, dan komitmen. Sebuah lembaga pendidikan yang setiap pengelolanya sadar akan perannya, lalu menjalankan tugas dengan sungguh-sungguh, sedang menanam benih kemajuan. Amaliah adalah wujud nyata bahwa fikrah tidak berhenti di pimpinan, tapi menggerakkan tangan, langkah, dan keputusan.

Pemikiran tanpa tindakan adalah ilusi. Oleh karena itu, pendidikan Islam harus mendorong lahirnya amaliah yang nyata. Kegiatan ibadah, akhlak mulia, kerja keras, dan kepedulian sosial adalah cerminan dari nilai fikrah yang terinternalisasi

Harakah: Bergerak Bersama Membangun Lembaga yang Berkualitas

Langkah terakhir, dan paling penting, adalah harakah – bergerak bersama. Pendidikan bukan kerja individu, tapi kolektif. Semua elemen – pimpinan, pengurus, pendidik, staf, murid, dan wali murid – harus menjadi bagian dari gerakan menuju kualitas. Harakah menjadikan perubahan bukan sekadar wacana individu, melainkan aksi kolektif yang dirasakan oleh semua. Inilah yang menjadikan lembaga pendidikan tidak hanya hidup, tapi juga tumbuh dan berkembang serta bermanfaat bagi masyarakat luas Lembaga Pendidikan tidak lagi menjadi lembaga yang shalih secara internal tetapi juga menjadi lembaga yang muslih (memberikan kemaslahatan) bagi pihak eksternal

Akhir Kata

Fikrah, amaliah, dan harakah harus berjalan beriringan. Tanpa fikrah, amaliah kehilangan arah. Tanpa amaliah, harakah menjadi hampa. Tanpa harakah, fikrah dan amaliah hanya berakhir pada ruang privat.

Jika ketiganya menyatu, maka lembaga pendidikan akan menjadi ruang yang bukan hanya mendidik, tetapi juga menginspirasi, membentuk generasi berilmu, berakhlak, dan menggerakkan perubahan yang lebih baik. Dan di situlah titik lahirnya peradaban

*) Guru dan Pembna Eskul Literasi MTs Miftahul Ulum 2 Bakid

Join Our Newsletter