logo_mts192
0%
Loading ...

Meraih Pahala Puasa Setahun

Meraih Pahasa Puasa Setahun

Oleh : Zainuddin, M.Pd *)

Puasa Syawal merupakan salah satu amalan sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW setelah menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Puasa ini dilaksanakan selama enam hari pada bulan Syawal, setelah Hari Raya Idul Fitri. Keutamaannya begitu besar, sebagaimana dijelaskan dalam hadis berikut:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ، كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ (رواه مسلم)

“Barang siapa yang berpuasa Ramadan kemudian mengikutinya dengan enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa sepanjang tahun.” (HR. Muslim)

Setelah melakukan penelusuran ke kitab-kitab hadis primer, hadits ini juga diriwayatkan oleh beberapa perawi hadis sebagai berikut:

  1. Imam Abu Dawud dalam Sunan Abu Dawud no. 2433.
  2. Imam At-Tirmidzi dalam Sunan At-Tirmidzi no. 759, dan beliau menyatakan hadis ini hasan shahih
  3. Imam An-Nasa’i dalam Sunan An-Nasa’i no. 2874.
  4. Imam Ibnu Majah dalam Sunan Ibnu Majah no. 1716.
  5. Imam Ahmad bin Hanbal dalam Musnad Ahmad no. 23408.

Hadis ini berstatus shahih dan diterima oleh mayoritas ulama sebagai dalil kuat tentang keutamaan puasa enam hari di bulan Syawal.

Ragam Pendapat tentang Hukum Puasa Syawal

  1. Imam Malik dan Abu Hanifah berpendapat bahwa puasa tersebut makruh. Imam Malik mengatakan dalam kitabnya Al-Muwaththa’: “Aku tidak melihat seorang pun dari ahli ilmu yang berpuasa enam hari ini.” Mereka berpendapat bahwa puasa ini makruh agar tidak dianggap wajib oleh masyarakat.
  2. Menurut Imam Syafi’i (muridnya Imam Malik) Imam Ahmad bin Hambal, Imam Daud Adz-Dzahiri dan ulama yang sepemahaman dengan mereka berpendapat bahwa puasa Syawal hukumnya Sunnah berdasarkan Hadits di atas yang menunjukkan anjuran berpuasa enam hari di bulan Syawal. Imam Syafii Jika suatu amalan telah terbukti berdasarkan sunnah Nabi ﷺ, maka tidak boleh ditinggalkan hanya karena sebagian atau mayoritas orang tidak melaksanakannya. Sedangkan alasan bahwa puasa ini bisa dianggap wajib, terbantahkan oleh anjuran puasa sunnah lainnya seperti puasa Arafah dan Asyura.

_________________

Keutamaan Puasa Syawal

Menyempurnakan Pahala Puasa Ramadan

Puasa Syawal dapat melengkapi dan menyempurnakan pahala puasa Ramadhan. Dalam Syarah Shahih Muslim, Imam An-Nawawi menjelaskan bahwa logika pahala setahun ini didasarkan pada prinsip bahwa dasar bahwa setiap kebaikan menurut Al-Qur’an akan dilipatgandakan menjadi sepuluh kali lipat. Jika Ramadhan berlangsung selama 30 hari, ditambah enam hari Syawal, maka totalnya menjadi 36 hari. Jika dikalikan sepuluh, hasilnya setara dengan 360 hari, yaitu setahun penuh dalam perhitungan tahun Hijrah (Lihat: Syarah Shahih Muslim, 8/56 dan lihat juga Tuhfatul Ahwadzi, 3/435)

Bukti Ketaatan dan Konsistensi dalam Ibadah

Berpuasa setelah Ramadan menunjukkan semangat untuk tetap beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT, bukan hanya saat Ramadan, tetapi sepanjang tahun. Hal ini dijelaskan dalam Fathul Bari (4/272) karya Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani.

Menghapus Dosa dan Menambah Amal Kebaikan

Puasa Syawal dapat menjadi penebus dosa kecil dan sarana meningkatkan amal kebajikan. Dalam kitab Al-Majmu’ (6/395), Imam An-Nawawi menegaskan bahwa puasa Syawal termasuk sunnah muakkadah (sangat dianjurkan) berdasarkan hadis shahih.

Menjaga Kedekatan dengan Allah SWT

Dengan melanjutkan ibadah puasa, seorang Muslim dapat mempertahankan kebiasaan baik yang telah dibangun selama Ramadan. Dalam I’anah At-Talibin (2/301), disebutkan bahwa puasa Syawal merupakan bentuk kesempurnaan ibadah bagi seorang hamba yang ingin terus dekat dengan Allah

Cara Melaksanakan Puasa Syawal

Puasa ini bisa dilakukan mulai tanggal 2 Syawal hingga akhir bulan. Tidak harus dilakukan berturut-turut, boleh terpisah selama masih dalam bulan Syawal. Dianjurkan untuk berniat di malam hari sebelum berpuasa.

Ikhtisar

Puasa Syawal mertuo salah satu ibadah sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah saw yang memiliki keutamaan luar biasa. Dengan menjalankan puasa sunnah ini, seorang Muslim bisa mendapatkan pahala dari Allah sama berpuasa selama setahun penuh. Selain itu, puasa ini juga menjadi bukti ketaatan, konsistensi, kesinambungan dan mningkatkan kuantitas dan kualitas ibadah pasca Ramadan, serta menjadi sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT. Oleh karena itu, mari kita manfaatkan kesempatan ini untuk meraih pahala yang besar dan meningkatkan ketakwaan kepada-Nya.

*) Guru Fikih MTs Miftahul Ulum 2 Bakid

Share the Post:

Join Our Newsletter