logo_mts192
0%
Loading ...

Memaknai Keutamaan dan Keberkahan Sahur

Oleh : Husen, S.Pd.I *)

Sahur adalah salah satu sunnah dalam puasa yang dianjurkan oleh Rasulullah ﷺ. Dalam sebuah hadits, beliau bersabda:

قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : تَسَحَّرُوا ؛ فَإِنَّ فِي السَّحُورِ بَرَكَةً

Rasulullah ﷺ bersabda: “Bersahurlah kalian, karena dalam sahur terdapat keberkahan.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Keutamaan sahur juga disebutkan dalam hadits kitab Musnad Ahmad

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : السَّحُورُ أَكْلُهُ بَرَكَةٌ، فَلَا تَدَعُوهُ، وَلَوْ أَنْ يَجْرَعَ أَحَدُكُمْ جَرْعَةً مِنْ مَاءٍ، فَإِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى الْمُتَسَحِّرِينَ

“Sahur itu adalah makanan yang penuh berkah, maka janganlah kalian meninggalkannya, walaupun hanya dengan seteguk air. Sesungguhnya Allah ‘Azza wa Jalla dan para malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang yang bersahur.” (HR. Ahmad)

Hadits ini menegaskan bahwa sahur bukan hanya sekadar aktivitas makan sebelum puasa, tetapi juga mengandung berkah dan keutamaan spiritual. B9, jika seseorang tidak mampu makan, cukup dengan meneguk seteguk air pun tetap mendapatkan keberkahan sahur.

Makna Keberkahan Sahur

Hadits ini tidak hanya berbicara tentang manfaat fisik sahur, tetapi juga mengandung pelajaran filosofis yang dalam, di antaranya:

  1. Nilai Keberkahan dalam Kesederhanaan

Sahur memberikan energi bagi tubuh untuk menjalani puasa dengan lebih baik. Sahur membantu menjaga kesehatan dengan mencegah tubuh dari kelemahan dan dehidrasi. Sahur juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh selama berpuasa.
Rasulullah ﷺ menyatakan bahwa makanan sahur adalah sumber berkah. Ini mengajarkan bahwa berkah tidak selalu datang dari jumlah atau kualitas makanan, tetapi dari niat dan ketaatan kepada Allah. Bahkan seteguk air pun bisa menjadi sumber berkah jika dilakukan dengan niat ibadah. Ini mengajarkan nilai kesederhanaan dan kepuasan dalam hidup.

  1. Kebiasaan Baik Membentuk Karakter

Sahur melatih seseorang untuk bangun di waktu dini hari, yang merupakan waktu penuh keberkahan. Kebiasaan ini tidak hanya bermanfaat untuk ibadah puasa, tetapi juga melatih disiplin dan kesiapan untuk bangun beribadah seperti shalat tahajud. Dalam filsafat, kebiasaan baik yang dilakukan secara konsisten membentuk karakter seseorang.

  1. Solidaritas dan Kesabaran

Dalam sahur, seseorang bersiap untuk menghadapi hari dengan menahan lapar dan haus. Ini melatih kesabaran dan empati terhadap orang-orang yang sering mengalami kelaparan. Dari sudut pandang filsafat sosial, sahur mengajarkan nilai kepedulian dan kebersamaan dalam komunitas, sebagaimana Islam selalu menekankan aspek kebersamaan dalam beribadah.

Sahur menjadi momen untuk berkumpul bersama keluarga, mempererat hubungan dan kebersamaan. Sahur mengajarkan kesabaran dan kepedulian terhadap orang lain yang mungkin tidak memiliki cukup makanan.

  1. Hubungan Spiritual dengan Allah dan Malaikat

Hadits ini juga menyebutkan bahwa Allah dan para malaikat bershalawat kepada orang-orang yang bersahur. Ini menunjukkan bahwa sahur bukan sekadar kebiasaan duniawi, tetapi memiliki dimensi spiritual yang tinggi. Dalam filsafat Islam, segala aktivitas yang diniatkan karena Allah memiliki nilai ibadah, dan sahur menjadi salah satu sarana untuk mendekatkan diri kepada-Nya.

  1. Menghargai Waktu dan Karunia Allah

Sahur dilakukan pada sepertiga malam terakhir, waktu yang sangat istimewa dalam Islam. Ini mengajarkan pentingnya menghargai waktu dan menggunakan setiap momen untuk mendekatkan diri kepada Allah. Dalam pandangan filsafat waktu, sahur menunjukkan bahwa setiap detik memiliki nilai dan harus dimanfaatkan sebaik mungkin.

Hadits tentang sahur bukan hanya mengajarkan manfaat fisik dan spiritual, tetapi juga mengandung makna filosofis yang dalam. Sahur mengajarkan kesederhanaan, kedisiplinan, empati, serta hubungan erat antara manusia dan Allah. Dengan memahami makna ini, kita bisa lebih menghargai ibadah puasa dan menjadikannya sebagai sarana untuk memperbaiki diri, baik secara fisik maupun spiritual.

*) Waka. Kurikulum MTs Miftahul Ulum 2 Bakid

Share the Post:

Join Our Newsletter