Oleh: Tim Literasi Madrasah
Warsa catur dalam penyebutan Bahasa Sansekerta berarti “Tahun Keempat”. Tim kami memilih redaksi “Wangsa Catur” pada judul tulisan ini semata-mata untuk menunjukkan betapa civitas madrasah memiliki kecintaan terhadap beragam bahasa baik dengan lisan maupun tulisan. Kecintaan akan segala khazanah pengetahuan peradaban masa lampau tertaut dari generasi ke generasi, dilestarikan dengan kearifan yang luhur dan dibudayakan melalui literasi, sehingga menciptakan harapan penemuan-penemuan baru di kemudian hari. Pun pastinya setiap ilmu senantiasa memberikan kebermanfaatan.
Estafet ilmu pengetahuan masa lampau inilah yang mendorong MTs. Miftahul Ulum 2 Bakid dari awal berdiri hingga tahun kedua mencari-cari, mengkombinasi, dan menguji, serta mengkolaborasi setiap ide-ide dari civitasnya untuk diterapkan menjadi program unggulan. Setelah banyak membuka ruang-ruang dialog, mengikuti seminar-webinar, mendiskusikan dan mengevaluasi gagasan yang kami istilahkan “madrasah idea error and trial” (disingkat: MIET) didapatilah formulasi yang tepat untuk mentransformasikan program-program madrasah.
Baca Juga
FGD EDISI MEI 2023: BERKOLABORASI DAN JAGA FOKUS
Lumrahnya anggapan awam bahwa madrasah merupakan sekolah berkarakter tradisional yang terbelakang dalam segala hal coba dipatahkan oleh MTs. Miftahul Ulum 2 Bakid ini di tahun ketiga. Target sesuai dengan tagline “Madrasah Hebat Bermartabat” yang dikeluarkan Kementerian Agama dipupuk sejengkal demi sejengkal dengan istiqomah membudayakan formulasi yang telah didapat. Setahun penuh civitas melakukannya hingga akreditasi madrasah dilangsungkan.
Selama akreditasi berlangsung, Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN S/M) menilai kinerja madrasah dari banyak instrumen tetapi yang lebih diperhitungkan ada pada “proses bagaimana madrasah dijalankan”. Kendati telaah dokumen, observasi, dan interview secara ketat dilakukan kedua asesor, civitas madrasah tak gagap dan justru penuh percaya diri menyajikan kenyataan apa adanya hasil dari racikan formula yang terlanjur merebak bagaikan racun di dalam tubuh.

Formulasi hasil MIET ini bahkan menelurkan karya buku hasil karangan para guru-staf dan siswanya, serta membuka peluang tercipta program madrasah lainnya. Maka tak butuh waktu lama dari uji akreditasi madrasah itu BAN S/M menyematkan status madrasah unggul (Akreditasi A). Status unggul ini kami raih di tahun ketiga madrasah berdiri. Di usia itu banyak cibiran meragukan, katanya kami terlalu cepat berlari meraih mimpi, katanya kami belum cukup usia untuk berdiri mengangkat prestasi, katanya kami terlalu liar menjelajahi pengetahuan bahkan di batas-batas imaji, dan masih banyak “kata-katanya” yang melayang di sekitar telinga kami bagai nyamuk yang menemani.
Kini, tepat Tanggal 29 Mei 2023 memasuki tahun keempat madrasah coba menulis prestasi. Transformasi menjadi madrasah hebat bermartabat berbekal status unggul patut diperjuangkan dengan kolaborasi dan literasi yang sedari tahun kedua kami terapkan untuk memformulasikan kegiatan-kegiatan civitas tetap dijalankan dengan sentuhan perkembangan multimedia. Maka jadilah perjalanan menapaki warsa catur menggunakan formula dengan komposisi: kolaborasi, literasi, dan multimedia; Tujuannya tentu saja untuk beradaptasi di zaman revolusi industri empat titik nol.
Kunci keberhasilan adaptasi itu bagi kami, ada pada ketiga formulasi yang harus saling menyeimbangkan dan mengisi serta menyempurnakan kekurangan dalam hal proses pembelajaran, manajemen, dan segala dinamika civitas madrasah.
Bagaimana hasilnya?
Tunggu saja di “Warsa Panca” tahun depan.
Selamat merayakan warsa catur duhai madrasah literasi MTs. Miftahul Ulum 2 Bakid