“Smart Plant” Setelah Berjuang dalam MYRES

Presentasi proposal Madrasah Young Research Super Camp (MYRES) 2021 jenjang Madrasah Tsanawiyah yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama RI melalui Direktur KSKK Madrasah untuk menyaring 15 proposal terbaik di tiga kategori sudah dilaksanakan. MTs. Miftahul Ulum 2 Banyuputih Kidul Jatiroto Lumajang yang berhasil masuk 50 besar di bidang “Sains Matematika dan Pengembangan Teknologi” berkesempatan menjadi satu-satunya perwakilan dari Kab. Lumajang yang lolos ke tahap presentasi dari 5 Proposal yang diajukan. Sedangkan di bidang “Sosial dan Humaniora” dan bidang “Ilmu Keagamaan Islam” gagal masuk 50 besar yang secara akumulatif diseleksi dari 7.700 proposal secara nasional.

Baca juga :

TIM PENELITI MTS. MU 2 BAKID IKUTI PRESENTASI PROPOSAL MYRES 2021

Berdasarkan Surat Pengumuman nomor : B-2722/DJ.I/Dt.I.I/HM.01/08/2021 tentang hasil penilaian presentasi proposal peserta Madrasah Young Research Super Camp (MYRES) 2021 tertanggal 30 Agustus 2021, proposal penelitian berjudul “Smart Plant” yang digagas Reza Pahlevi dan Moh. Khoirul Ikromi (siswa kelas IX) gagal melanjutkan ke tahap bimbingan dan pendampingan. Di grup pendamping penelitian Direktur Dirjen KSKK Madrasah Moh. Isom berpesan kepada semua siswa yang gagal lolos ke tahap 15 besar, “Muridku, tujuan utama ikut kompetisi bukan untuk juara, melainkan untuk meningkatkan kompetensi. Dari tidak bisa menjadi bisa, inilah modal kesuksesan hidupmu di masa yang akan datang”.

Senada dengan hal tersebut, Amang Philips Dayeng P, S.Sos menyampaikan kebanggaan dan ungkapan kebahagiaannya atas lolosnya proposal siswa dalam 50 besar tahap presentasi. Guru IPS ini juga mengatakan bahwa sejak awal, pihaknya hanya ingin berpartisipasi saja, tidak ada target juara sebagaimana pesan yang senantiasa disampaikan oleh kepala madrasah.

“Dengan pengalaman pertama kali mengikuti ajang MYRES dan berhasil lolos menjadi bagian 50 besar sudah membuat kita banggga dan bahagia. Sejak awal dalam MYRES ini kami hanya ingin berpartisipasi saja, tidak ada target juara. Karenanya kami berharap semua guru dapat menumbuhkan budaya riset dan penelitian kepada para siswa.

Hal senada juga disampaikan oleh Sekretaris komite MTs. Miftahul Ulum 2 Bakid M. Aminuddin Shofi, M.H yang mengatakan di umurnya yang menginjak tahun ketiga ini, MTs. Miftahul Ulum 2 Bakid berani ikut MYRES sudah sangat luar biasa dan menjadi kebanggaan tersendiri, terlebih salah-satu dari lima proposal yang diajukan berhasil lolos ke tahap presentasi.

“Walaupun gagal melanjutkan ke 15 besar jangan patah semangat, justru dengan ini kita harus membiasakan guru dan siswa melakukan riset yang dapat menyelesaikan masalah banyak orang. Madrasah ini baru berumur tiga tahun, berani unjuk gigi di ajang MYRES yang tingkat nasional sudah luar biasa bagi saya” ujar Shofi yang juga dosen STISMU ini.

Zainul Arifin, SH. Waka. Kesiswaan mengatakan bahwa penelitian “Smart Plant” binaan Akh. Farid, S.Kom rencananya akan dilanjutkan sampai ke tahap prototipe sebagaimana yang disampaikan kepala madrasah. Keputusan untuk melanjutkan tahapan penelitian ini penting sebagai bentuk apresiasi kepada kedua siswa sekaligus merangsang siswa lainnya untuk mengembangkan imajinasinya menjadi sebuah ide atau menganalisa permasalahan disekitarnya kemudian mencari solusinya.

“Ini bukan kegagalan bagi saya, penelitian yang dilakukan Reza dan Ikromi ini berangkat dari imajinasi dan hasil mengobservasi lingkungan sekitarnya. Kepala madrasah ingin keduanya melanjutkan sampai ke tahap prototipe, nanti biar dibantu Ustadz Farid selaku pembina ekskul robotika agar siswa lainnya terpicu menjadi peneliti dan membudayakan penelitian” tegas Zainul.

Kepala MTs. Miftahul Ulum 2 Bakid, Sahroni, S.Pd.I., M.Pd menyampaikan, walaupun hasil pengumuman tidak sesuai yang diharapkan namun dengan pengalaman MYRES yang diikuti pertama kalinya ini dan tanpa diduga lolos seleksi 50 besar dapat menginspirasi siswa yang lain untuk terus berkarya sesuai dengan passionnya masing-masing. Semoga madrasah ini bisa istiqomah mengikuti event MYRES yang diselenggarakan tiap tahun dan berharap lebih akan terciptanya iklim penelitian di madrasah ini sehingga mampu mencetak peneliti-peneliti muda Indonesia yang siap menyelesaikan segala persoalan dan tantangan kedepan.

Leave a Reply