Sesi kedua “Pelatihan Manajemen Dan Pembekalan Moderasi Beragama” fokus pada pembekalan moderasi beragama. Diisi oleh Ihya Ulumuddin, M.Pd.I dan Dr. Aminatuz Zahro, M.Pd.I dari Rumah Moderasi Beragama Institut Agama Islam Syarifuddin (IAIS) Lumajang
Baca Juga
PELATIHAN MANAJEMEN DAN PEMBEKALAN MODERASI BERAGAMA
Pengarusutamaan moderasi beragama dianggap penting dengan pertimbangan untuk menjaga, merawat, dan membangun persatuan umat beragama dalam koridor kebhinekaan Bangsa Indonesia. Ihya Ulumuddin, M.Pd.I dalam paparannya merujuk Al Qur’an dan Hadits sebagai pedoman agar kepala madrasah dan waka kurikulum yang hadir dapat mendeseminasikan moderasi beragama di lingkungan madrasahnya masing-masing. Sikap “berada di tengah-tengah” diharapkan dapat menumbuhkan toleransi sehingga hal itu mampu menangkal radikalisme yang kian hari memprihatinkan dan berpotensi memecah belah persatuan bangsa.
Dr. Aminatuz Zahro, M.Pd.I memberikan pandangannya dalam keseharian madrasah tsanawiyah yang diharapkan setiap civitas madrasah dapat membekali diri dengan pengetahuan moderasi beragama. Utamanya pemimpin-pemimpin madrasah dapat memberikan contoh keteladanan bagaimana dalam bersikap.
Dalam sesi tanya jawab, Waka Humas Danang Satrio P, S.Psi yang berkesempatan bertanya mengungkapkan hal-hal terkait pengarusutamaan moderasi beragama di MTs. Miftahul Ulum 2 Bakid. Pertanyaan lebih pada bagaimana menilai sikap maupun pemikiran guru-staf dan peserta didik apakah pengaruh materi-materi moderasi beragama sudah dapat dipahami ataukah belum. Sedangkan Kepala Madrasah Sahroni, S.Pd.I, M.Pd menanyakan bagaimana mengupayakan persatuan umat dapat diimplementasikan lebih lanjut untuk kesejahteraan sehingga pemikiran dan sikap negatif tidak ada kesempatan untuk berkembang karena sibuk berbuat dalam kebaikan. Selain dua pertanyaan tersebut masih ada pertanyaan lain dari peserta yang hadir dan semuanya ditanggapi oleh pemateri.